Komisi III DPR: Guru Cubit Murid Dipidana, Dulu Kita Jadi Tertib

Komisi III DPR Menghukum Guru yang Mengubati Murid dengan Uang

Dalam sidang tertutup di Komisi III DPR RI, hari ini (25/6), beberapa guru di sekolah-sekolah nasional dituduh melakukan tindakan tidak etis. Mereka diduga memberikan uang kepada murid-muridnya sebagai ganti dengan bimbingan dan pengubatan yang seharusnya dilakukan oleh guru.

Pengadilan ini mengacu pada laporan kekerasan psikologis di sekolah yang dilaporkan oleh beberapa orang tua. Menurut mereka, anak-anak mereka menjadi korban manipulasi dan eksploitasi oleh para guru yang melalui program "cubit murid" tersebut.

Ketua Komisi III DPR RI, Dr. Fadlurahman Saaffuddin, menjelaskan bahwa para guru tersebut telah melakukan tindakan tidak etis yang bertentangan dengan norma-norma profesional dan etika pengajar. "Guru harus memberikan bimbingan dan dukungan yang seimbang dan adil kepada murid-muridnya, bukan memberikan uang sebagai imbalan," kata Dr. Fadlurahman.

Para guru tersebut dituduh melakukan tindakan seperti mengasingkan murid-murid mereka dari sekolah, membuat promosi yang tidak sesuai dengan kebijakan sekolah, dan memaksa anak-anak mereka untuk bekerja lebih lama. Para guru ini dianggap telah merusak reputasi dan integritas sekolah, serta membahayakan keselamatan dan kesejahteraan murid-muridnya.

Dalam sidang tersebut, terdapat beberapa guru yang dipanggil untuk dinyatakan bersalah karena melakukan tindakan tidak etis tersebut. Mereka diwajibkan untuk membayar denda sebagai hukuman dari pengadilan ini.

Pengadilan ini merupakan contoh bahwa pemerintah dan lembaga-lembaga parlemen harus lebih serius dalam menangani kasus-kasus kekerasan psikologis di sekolah.
 
kira-kira aku pikir ini bukan hal yang benar banget lagi kalau guru mau dituntut karena memberikan uang kepada muridnya, apalagi jika itu buat membantu mereka yang memang butuh bantuan. tapi mungkin ada guru-guru yang salah, kita harus bertanya apa itu "cubit murid" ini, dan kenapa sekolah tidak memiliki fasilitas atau program untuk membantu anak-anak tersebut.
 
ini gak bisa dipungkiri kalau situasi di sekolah ini sangat parah, tapi pengadilan yang dijalankan oleh DPR RI ini juga agak curiga kok? gak ada bukti nyata sih bahwa para guru tersebut memang melakukan tindakan tidak etis seperti itu. tapi malah ada kejadian-kejadian lain yang tidak tercatat yang mungkin sama parahnya atau bahkan lebih parah lagi. apa salahnya kita fokus pada pengadilan ini sekarang, padahal masih banyak hal lain yang perlu diperhatikan dan ditangani.
 
Kasus ini benar-benar bikin saya penasaran... Tapi aku pikir ada yang salah, kalau guru itu hanya memberikan uang saja? Aku nggak bisa membayangkan bagaimana cara guru itu bisa melakukan hal seperti itu, kalau tidak ada alasan lain. Dan aku rasa pemerintah harus lebih waspada dengan kasus-kasus ini, agar tidak terjadi lagi hal seperti ini di sekolah-sekolah kita.
 
ini kira-kira apa yang terjadi di dunia pendidikan kita 🤔. aku pikir ini juga perlu diawasi oleh OESD (organisasi terkait pendidikan) agar guru-guru tidak lagi melakukan hal-hal semacam itu. dan aku rasa pemerintah juga harus mengadopsi kebijakan yang lebih baik untuk melindungi murid-murid kita, seperti memberikan fasilitas pendidikan yang lebih baik dan memastikan bahwa guru-guru bekerja dengan profesionalisme yang tinggi 📚💪.
 
ini gak bijak banget nih, kalau guru mau dudikin uang dari muridnya, itu bukan cara yang tepat banget 🤔. tapi sepertinya ini bukan tentang itu aja, tapi ada yang salah juga, gurunya buat promo yang tidak sesuai dengan kebijakan sekolah? itu gak bisa dipungut denda! apa kira-kira sih gurunya mau dudikin uang dari muridnya tapi gak ada promosi sama sekali? 🤑. jadi, yang penting di sini adalah keselamatan dan kesejahteraan murid-muridnya, itu harus diprioritaskan.
 
ini yang terjadi di sekolah ternyata bukan tentang pendidikan aja, tapi juga tentang bagaimana para guru harus mengelola murid-muridnya dengan bijak. aku rasa ini ada masalah tentang keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan kebutuhan para pengajar. tapi yang terpenting adalah, apa yang diintai oleh para guru bukan cuma uang aja, tapi juga perhatian dari pemerintah. siapa tahu kalau ini menjadi contoh bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang lebih baik tentang pendidikan. 🤔📚
 
ini yang terjadi di sekolah memang bukan kebiasaan biasa aja, tapi aku penasaran siapa yang bikin ngecub murid di sekolah kan? aku pikir lebih baik lagi kalau gurunya mau ambil waktu untuk mengajar aja, jangan bercanda aja 🤔. tapi aku paham juga bahwa guru memiliki tugas yang penting itu, harus dipertimbangkan dari segi etika dan profesionalisme. tapi ini memang bukti bahwa kita perlu memperhatikan kasus-kasus seperti ini agar tidak terulang lagi di masa depan 💡.
 
Hmm, aku pikir pengadilan ini gampang banget. Guru-guru itu jelas melakukan kesalahan, tapi mungkin mereka tidak ada pilihan lain karena murid-muridnya yang terlalu sulit didaur ulang. Aku rasa lebih penting buat pemerintah memperhatikan isu-isu ini dari awal, seperti apa kewajiban sekolah dalam menghadapi kasus kekerasan psikologis.

Dan aku juga berpikir, apakah ini benar-benar tentang "cubit murid" yang membuat para guru ini melakukan kesalahan? Aku rasa mungkin ada faktor lain yang lebih kompleks di baliknya. Sepertinya pemerintah dan lembaga-lembaga parlemen harus lebih kritis dalam menangani kasus-kasus seperti ini, bukan hanya memarahi para guru. 🤔
 
kembali
Top