"Ponpes di Sidoarjo, Ruin dan Keputusasaan"
Di sebuah lembah yang sunyi dan longgar, terdapat sebuah bangunan tua yang telah menjadi simbol keputusasaan bagi komunitas setempat. Bangunan ini adalah bagian dari Ponpes (Perguruan Pesantren) Sidoarjo, sebuah institusi pendidikan Islam yang seharusnya menjadi tempat perlindungan dan pembimbingan bagi anak-anak muda.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, bangunan tua ini telah mengalami kemunduran yang mengejutkan. Sayap-sayap bangunan telah rusak, pintu-pintu sudah longgar, dan dinding-dindingnya mulai runtuh. Aparat Ponpes Sidoarjo sendiri tampak kehilangan semangat untuk memelihara bangunan yang indah ini.
"Wanti-wanti bangunan rapuh ini," kata seorang warga setempat, "karena kita sudah tidak lagi melihat generasi muda yang serius menghargai dan merawat bangunan ini." Warga tersebut menambahkan bahwa kini, anak-anak muda lebih suka bermain di jalanan daripada memperhatikan bangunan tua ini.
Saat ditemui, kepala Ponpes Sidoarjo tidak mau membahas tentang kemunduran bangunan. Meskipun begitu, dampaknya sudah sangat terlihat. Bangunan yang seharusnya menjadi simbol kebijaksanaan dan kebudayaan Islam telah jatuh ke dalam keputusasaan.
"Apalagi kalau kita harus membandingkannya dengan generasi masa lalu," kata warga tersebut, "kita harus mengakui bahwa bangunan-bangunan tua seperti ini seharusnya dilindungi."
Di sebuah lembah yang sunyi dan longgar, terdapat sebuah bangunan tua yang telah menjadi simbol keputusasaan bagi komunitas setempat. Bangunan ini adalah bagian dari Ponpes (Perguruan Pesantren) Sidoarjo, sebuah institusi pendidikan Islam yang seharusnya menjadi tempat perlindungan dan pembimbingan bagi anak-anak muda.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, bangunan tua ini telah mengalami kemunduran yang mengejutkan. Sayap-sayap bangunan telah rusak, pintu-pintu sudah longgar, dan dinding-dindingnya mulai runtuh. Aparat Ponpes Sidoarjo sendiri tampak kehilangan semangat untuk memelihara bangunan yang indah ini.
"Wanti-wanti bangunan rapuh ini," kata seorang warga setempat, "karena kita sudah tidak lagi melihat generasi muda yang serius menghargai dan merawat bangunan ini." Warga tersebut menambahkan bahwa kini, anak-anak muda lebih suka bermain di jalanan daripada memperhatikan bangunan tua ini.
Saat ditemui, kepala Ponpes Sidoarjo tidak mau membahas tentang kemunduran bangunan. Meskipun begitu, dampaknya sudah sangat terlihat. Bangunan yang seharusnya menjadi simbol kebijaksanaan dan kebudayaan Islam telah jatuh ke dalam keputusasaan.
"Apalagi kalau kita harus membandingkannya dengan generasi masa lalu," kata warga tersebut, "kita harus mengakui bahwa bangunan-bangunan tua seperti ini seharusnya dilindungi."