Kesaksian: Wanti-wanti Bangunan Rapuh Tak Digubris Ponpes Sidoarjo

"Ponpes di Sidoarjo, Ruin dan Keputusasaan"

Di sebuah lembah yang sunyi dan longgar, terdapat sebuah bangunan tua yang telah menjadi simbol keputusasaan bagi komunitas setempat. Bangunan ini adalah bagian dari Ponpes (Perguruan Pesantren) Sidoarjo, sebuah institusi pendidikan Islam yang seharusnya menjadi tempat perlindungan dan pembimbingan bagi anak-anak muda.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, bangunan tua ini telah mengalami kemunduran yang mengejutkan. Sayap-sayap bangunan telah rusak, pintu-pintu sudah longgar, dan dinding-dindingnya mulai runtuh. Aparat Ponpes Sidoarjo sendiri tampak kehilangan semangat untuk memelihara bangunan yang indah ini.

"Wanti-wanti bangunan rapuh ini," kata seorang warga setempat, "karena kita sudah tidak lagi melihat generasi muda yang serius menghargai dan merawat bangunan ini." Warga tersebut menambahkan bahwa kini, anak-anak muda lebih suka bermain di jalanan daripada memperhatikan bangunan tua ini.

Saat ditemui, kepala Ponpes Sidoarjo tidak mau membahas tentang kemunduran bangunan. Meskipun begitu, dampaknya sudah sangat terlihat. Bangunan yang seharusnya menjadi simbol kebijaksanaan dan kebudayaan Islam telah jatuh ke dalam keputusasaan.

"Apalagi kalau kita harus membandingkannya dengan generasi masa lalu," kata warga tersebut, "kita harus mengakui bahwa bangunan-bangunan tua seperti ini seharusnya dilindungi."
 
Ponpes Sidoarjo ini seperti tim sepak bola yang pernah memiliki pemain-pemain legendaris, tapi kini sudah banyak pemain baru yang tidak peduli dengan warisan itu. Bangunan tua ini memang perlu dirawat, tapi apa lagi kalau kita harus melihat dari sudut pandang anak-anak muda yang sekarang ini? Mereka seperti tim yang sedang mengalami transformasi, tapi sepertinya masih belum menemukan identitasnya sendiri.

Saya rasa Ponpes Sidoarjo ini perlu ada perubahan strategi, bukan hanya sekedar memperbaiki bangunan saja. Kita butuh pemimpin yang bisa memobilisasi komunitas untuk merawat warisan budaya ini. Atau mungkin, kita justin saja terlalu cepat menyerah pada zaman modern dan melewatkan nilai-nilai yang sebenarnya membuat kita unik 🤔
 
Mereka malah fokus pada permainan anak-anak di jalanan, tapi siapa yang mau memperhatikan kondisi bangunan Ponpes itu? Siapa yang mau mengingatkan generasi muda tentang pentingnya kebijaksanaan dan kebudayaan Islam? Bangunan tua itu jadi simbol dari kegagalan kami semua! 🤬
 
iya gue pernah kunjung ke sodoarjo dan gue lihat sendiri keadaan ponpes di sana. gue rasa itu nggak cuma masalah ponpes aja, tapi juga tentang kita semua. gue penasaran kenapa kita jadi begitu dengan bangunan tua seperti itu. kita jadi suka biarkan bangunan yang indah dan berguna itu longgar dan rusak? padahal ada yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya. kita harus lebih hati-hati dgn lingkungan sekitar kita, termasuk bangunan-bangunan tua seperti ponpes sodoarjo 🤔
 
🤔 Bangunan tua itu kayaknya perlu kita simpan dan perawat. Saya paham kalau generasi muda lainnya lagi suka bermain di luar, tapi itu bukan alasan untuk melewatinya. Kalau kita jangan perhatikan bangunan-bangunan tua, pasti kebudayaan kita akan hilang... 🤷‍♂️
 
Ponpes Sidoarjo itu benar-benar mengecewakan. Bangunan yang pernah menjadi simbol kebijaksanaan dan kebudayaan Islam sudah jadi ruin. Apa lagi kalau kita lihat anak muda masa lalu yang lebih serius menghargai dan merawat bangunan ini. Sekarang malah dijadikan tempat bermain di jalanan. Ini memang mengejutkan, karena kita harus mengakui bahwa bangunan-bangunan tua seperti ini seharusnya dilindungi 🤔
 
Maksudnya bagaimana bisa Ponpes Sidoarjo begitu kacau 🤷‍♂️? Bangunan tua itu seharusnya menjadi simbol kebijaksanaan dan kebudayaan Islam, tapi sekarang sudah jadi tempat yang diabaikan 🚮. Anak-anak muda yang dulunya menghargai bangunan ini sekarang lebih suka bermain di jalanan, itu bukan cara untuk menghormati generasi yang sudah lalu ⏪. Kita harus lebih peduli dengan masa depan dan peran pendidikan Islam dalam masyarakat 📚.
 
Kalau lihat kisah ponpes di sodoarjo itu, rasanya juga serupa di tempat lain nih. Banyak ponpes di Indonesia yang sudah banyak banget, tapi lalu apa? Ternyata bangunan-bangunannya sudah longgar dan rusak. Maksudnya bukan hanya bangunan, tapi juga komunitas yang ada disana. Ada banyak kasus seperti ini, siapa nih yang akan memperbaiki bangunan-bangunan tua itu? 😐💔
 
Makasih banget gue bikin meme tentang Ponpes Sidoarjo! 😂 Gue rasa bagian kecil sari masalah Indonesia di sini adalah generasi muda kita yang semakin "lagi" 🤦‍♂️. Mereka semua suka main game, tak berubah sama sama... 🎮 dan lupa akan warisan kebudayaan kita yang seharusnya dibangun oleh mereka! 😔

Gue pikir pemerintah harus seseiringi dengan generasi muda kita memahami pentingnya melestarikan bangunan-bangunan tua ini. Mungkin bisa ada program budaya atau pendidikan khusus untuk membantu mereka melihat nilai sebenarnya dari warisan kebudayaan kita! 🤝

Gue rasa sih, Ponpes Sidoarjo itu seperti cerita rakyat Indonesia yang harus disayangkan 😔. Bangunan tua ini tidak hanya simbol keputusasaan, tapi juga representasi dari perjuangan leluhur kita dalam membangun negara ini! 🙏
 
Mereka bilang Ponpes Sidoarjo adalah simbol keputusasaan, tapi apa artinya? Bangunan tua itu sudah tidak lagi menjadi tempat perlindungan bagi anak-anak muda. Mereka lebih suka bermain di jalanan daripada memperhatikan bangunan yang pernah menjadi tempat pembimbingan mereka.

Saya pikir ada kesalahpahaman dalam konsep Ponpes sendiri. Jika itu hanya tentang sekedar bangunan tua, maka apa gunanya? Mereka harus bisa memberi makna yang lebih luas dari itu. Bangunan itu seharusnya menjadi tempat pembimbingan dan perlindungan bagi anak-anak muda.

Mengapa tidak ada upaya untuk memperbaiki atau mengamankan bangunan tersebut? Apalagi kalau kita harus membandingkannya dengan generasi masa lalu, bangunan-bangunan tua seperti ini seharusnya dilindungi. Tapi apa yang terjadi? Semua hanya berlari ke arah keputusasaan... 🤔
 
Kalau bisa, kita harus ngajakin pemerintah untuk meminta bantuan untuk melestarikan Ponpes Sidoarjo. Bangunan yang indah itu seharusnya terus bertahan. Kalau anak-anak muda tidak melihat bangunan ini sebagai sesuatu yang dihargai, maka kita harus membuat mereka menyadari betapa pentingnya hal itu. Mungkin ada kebijakan atau program yang bisa disusun untuk melestarikan bangunan-bangunan seperti ini agar generasi masa depan bisa merasakannya sendiri.
 
kembali
Top