Di komplek yang merupakan tempat tinggal pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta Utara, kehidupan sosial terduga pelaku tampak sangat sederhana. Sesuai dengan yang disebutkan oleh Ketua RT setempat, Danny Rumondor, di kamar seharian, main handphone dan laptop merupakan hobi biasaannya. Meskipun memiliki usia yang sama dengan anak-anak sekitarnya, tidak ada yang pernah berinteraksi dengannya.
Pagi Jumat, saat kejadian ledakan, terduga pelaku tidak menunjukkan gerakan aneh. Dia hanya berangkat ke sekolah diantar oleh ayahnya sendiri. Menurut tetangga yang baru keluar pagi itu, sebelum mengantar anaknya, ayahnya (terduga pelaku) sudah duduk di atas motor seperti biasa.
Kesaksian ini dibuat berdasarkan observasi dari warga dan petugas keamanan lingkungan. Mereka mengatakan bahwa aktivitas ayah terduga pelaku tampak sederhana dan berulang. Ia hanya keluar rumah untuk mengantar anaknya atau pergi minum kopi di sekitar wilayah tersebut.
Ayah terduga pelaku disebut memiliki sikap sopan yang tinggi, bahkan ketika ditemui oleh petugas keamanan, ia langsung pulang.
Pagi Jumat, saat kejadian ledakan, terduga pelaku tidak menunjukkan gerakan aneh. Dia hanya berangkat ke sekolah diantar oleh ayahnya sendiri. Menurut tetangga yang baru keluar pagi itu, sebelum mengantar anaknya, ayahnya (terduga pelaku) sudah duduk di atas motor seperti biasa.
Kesaksian ini dibuat berdasarkan observasi dari warga dan petugas keamanan lingkungan. Mereka mengatakan bahwa aktivitas ayah terduga pelaku tampak sederhana dan berulang. Ia hanya keluar rumah untuk mengantar anaknya atau pergi minum kopi di sekitar wilayah tersebut.
Ayah terduga pelaku disebut memiliki sikap sopan yang tinggi, bahkan ketika ditemui oleh petugas keamanan, ia langsung pulang.