Kata Kemendikdasmen soal Petisi Batalkan Tes Kompetensi Akademik

Kemendikdasmen Mengakui Petisi Pembatalan TKA, Berikan Siswa Semangat Menjukseskan Tes Kemampuan Akademik

JAKARTA - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengakui adanya petisi yang viral terkait pembatalan pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA). Menurut Toni Toharudin, kepala BSKAP, kemendikdasmen selaku penyelenggara TKA menghargai tiap aspirasi berkaitan dengan pelaksanaan ujian tersebut.

Petisi yang dimulai oleh seorang siswa dengan menggunakan nama akun 'Siswa Agit' adalah bentuk aspirasi dalam bingkai demokrasi dan patut untuk dihargai. Menurut Toni, petisi tersebut menjelaskan bahwa para siswa merasa keberatan menjalankan TKA karena proses pengumuman yang disampaikan pada 14 Juli 2025 menuju pelaksanaannya pada 3 November 2025 tergolong mendadak dan tidak memadai untuk persiapan.

Selain itu, petisi juga menyebutkan bahwa para murid merasa kebingungan dengan materi yang hendak dipelajari karena tidak sesuai dengan yang diajarkan oleh para guru di kelas. Akibatnya, perkiraan soal baru dirancang kembali oleh para guru setelah Simulasi TKA Online pertama.

Menurut Toni, TKA tidak akan menjadi syarat kelulusan sekolah. Syarat kelulusan siswa baik di jenjang SD, SMP, SMA ditentukan oleh satuan pendidikan masing-masing tanpa bertumpu pada nilai ataupun hasil TKA.

Kemendikdasmen juga menjelaskan bahwa pelaksanaan TKA tidak wajib dan tidak menentukan kelulusan artinya bahwa kelulusan itu akan ditentukan oleh satuan pendidikan.
 
Makasih gak kalah gampang kan kalau kemendikdasmen ini ngakut kebalikannya. Petisi viral bikin siap aja tapi ternyata belom ada jawaban jelas dari kemendikdasmen. Apakah itu karena ngga mau nanggung ketidakpastian atau coba cari solusi dari para guru? Saya rasa kalau kemendikdasmen ini mau diingatin, dia harus punya contoh yang baik buat pelajaran baru ini. Tapi apa keberatan kita kalau kita nyangka kalau prosesnya ini ngga ada masalah apa-apa? ๐Ÿค”
 
aku senang sekali banget kalau petisi yang viral ini bisa mendapat perhatian dari kemendikdasmen ๐Ÿ™Œ. tadi aku sendiri juga ada yang penasaran sama TKA, tapi kemudian aku belajar bahwa TKA tidak wajib dan nggak akan jadi syarat kelulusan sekolah ๐Ÿ˜Š. itu adalah kebaikan besar banget dari kemendikdasmen! sayangnya, proses pengumuman yang terlalu cepat gak memberi waktu yang cukup bagi siswa-siswa untuk siap. tapi aku percaya bahwa dengan petisi ini, siswa-siswi bisa semangat lagi menyukseskan tes kemampuan akademik dan mendapatkan kesempatan yang lebih baik di masa depan ๐Ÿ’ช.
 
aku rasa petisi si siswa agit itu keren banget! aku punya temen di sekolah yang juga merasa kebingungan sama materi di TKA, tapi gak pernah kira kalau ada petisi seperti ini ๐Ÿค”. aku setuju dengan apa yang disampaikan oleh BSKAP, TKA tidak harus menjadi syarat kelulusan, karena nilai dan prestasi siswa lebih penting daripada ujian sekadar ini ๐ŸŽ“. tapi aku rasa kemendikdasmen harus membuat jadwal pelaksanaan TKA yang lebih fleksibel dan memberikan waktu yang cukup untuk persiapan ๐Ÿ˜Š.
 
Gue rasa kalau ini masuk akal banget, nih. Petisi yang viral itu jelas bukti bahwa siswa-siswa Indonesia mulai sadar tentang pentingnya ikut ambil keputusan dalam proyeksi masa depan mereka. Kalau ini dijadikan contoh bagaimana cara kerja demokrasi di Indonesia, itu bakal menjadi hal yang positif!

Gue rasa pemerintah harus lebih serius dalam menerima aspirasi masyarakat. Jangan hanya nunggir adegan-adegan politik saja, tapi ikuti keinginan rakyat juga. Itu bagus banget untuk meningkatkan kesadaran dan kemandirian siswa-siswa Indonesia.

Aku senang sekali kalau TKA tidak lagi menjadi syarat kelulusan sekolah. Kalau ini benar-benar dilaksanakan, itu akan berdampak positif bagi generasi muda di Indonesia. Mereka bisa fokus pada pendidikan yang lebih serius dan sesuai dengan kebutuhan mereka! ๐Ÿคฉ
 
Wah, gue rasa petisi Siswa Agit itu buatanya jempol ๐Ÿคฉ! Gue juga merasa kabar baiknya, TKA tidak lagi syarat kelulusan ya? Ga bisa dipikirkan jika harus lulusin SMA tanpa harus menghadapi ujian yang seru ini.

Tapi gue rasa masih ada beberapa hal yang perlu di atasi, seperti materi yang diajarkan di sekolah dan proses pengumuman yang gak jelas banget. Gue rasa para guru dan satuan pendidikan harus lebih berhati-hati lagi dalam mengatur kurikulum dan proses pelaksanaan TKA.

Tapi, selain itu, gue rasa kabar baiknya ini adalah semangat bagi semua siswa yang ingin menghadapi ujian dengan percaya diri! Kita harus belajar dari kesalahan-kesalahan lama dan membuat perubahan agar menjadi lebih baik di masa depan ๐Ÿค“
 
ini kabar baik, kabar kabar, gak ada yang salah sama sekali dengan petisi viral itu ๐Ÿ˜Š. kalau memang siswa merasa tidak siap untuk TKA karena proses pengumuman yang cepat dan tidak adem, tapi kayaknya juga mereka bisa ngobrol dengan guru tentangnya dulu ๐Ÿค”. kemudian ada yang bilang TKA bukan syarat kelulusan, jadi kalau kamu gak lulus TKA, kamu masih bisa lulus sekolah ya ๐Ÿ™Œ. tapi apa sih yang salah dengan ini? sama-sama aspek pendidikan kita di Indonesia, kan? ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ
 
ada sih, apa yang bikin petisi viral tuh ๐Ÿค”. jelas-jelas ada kesalahan dari pihak sekolah dalam mengumumkan TKA, tapi gampang buat mereka kalah aja, kan? ๐Ÿ™„ tapi seriously, saya rasa kemendikdasmen harus lebih transparan dan baikin komunikasi mereka, ya. kalau mau membuat perubahan, buat jelas dan jelas aja, tidak seperti ini kayaknya ๐Ÿ˜’.
 
Makasih banget ya Kemendikdasmen yang mengakui ada petisi viral tadi! Saya pikir kalau pembatalan TKA memang masuk akal, karena sih ujian itu terasa kayak ngelambarin kehidupan kita di sekolah. Kalau materi ajar ga sesuai dengan apa yang dipilih, kayaknya bisa bikin siswa bingung. Saya rasa perubahan syarat kelulusan juga masuk akal, karena sih tidak semua guru seragam sama kayak gini. Tapi, saya masih penasaran nggak bagaimana pelaksanaan TKA akan berjalan, nih? Apakah para siswa akan merasa lebih nyaman kalau tidak harus hadir di ujian itu?
 
gampang banget kau pikir TKA bakal menjadi syarat kelulusan? sepertinya kau salah, TKA hanya sebagai ukuran kemampuan akademiknya aja, bukan secara utuh menentukan siapa yang bisa kelulus. dan siapa tahu, mungkin ada guru-guru yang nggak sesuai dengan bahan ajar yang dijelajahi di sekolah, jadi TKA juga bakal menjadi ukuran dari kekurangan itu. toh wajar banget kalau siswa merasa frustrasi dengan proses pengumuman yang cepat, sebaiknya kita sambut aspirasi mereka dengan cara yang positif aja ๐Ÿ™
 
Petisi 'Siswa Agit' viral itu benar-benar inspiratif, bikin aku rasa semangat aja buat siswa-siswi Indonesia ini! Kepala BSKAP Toni Toharudin jelas-jelas mengakui ada petisi yang viral itu dan bilang bahwa proses pengumuman TKA memang terlalu cepat. Aku pikir itu salah, tapi juga paham kalau prosesnya harus cepat karena ini masalah penting!

Kalau TKA tidak menjadi syarat kelulusan, aku rasa itu bagus! Syarat kelulusan di Indonesia sekarang udah cukup rumit, apa punya lagi? Aku pikir ini caranya untuk mengurangi tekanan dan membuat siswa lebih fokus pada pendidikan dasar.

Tapi, aku harap pemerintah bisa memberikan bantuan yang lebih baik kepada guru-guru dan sekolah-sekolah. Mereka juga perlu diangkat kaki agar bisa mengajar dengan lebih efektif!
 
aku rasa kalau ada petisi yang viral tentang pembatalan TKA itu kayaknya harus dihargai, tapi juga harus diperhatikan dari sumbernya. kaya gak bisa berantakan aja kan ๐Ÿค”. dan aku pikir kalau kemendikdasmen ini benar-benar menghargai aspirasi siswa dengan cara yang positif ๐Ÿ˜Š. sayangnya kalau proses pengumuman TKA terlalu cepat, tapi aku rasa itu bisa jadi kesempatan untuk memperbaiki hal itu nanti ๐Ÿ™. dan aku juga senang kalau mereka tidak membuat TKA menjadi syarat kelulusan, itu akan lebih bebas kan untuk siswa? ๐Ÿ’ช
 
Saya rasa petisi Siswa Agit itu buatlah inspirasi bagi siswa-siswi di Indonesia. Mereka benar-benar keberatan dengan cara TKA dipaksa dijalankan, kayaknya jangan dipaksa aja deh! ๐Ÿค— Kemendikdasmen ini udah mengakui adanya petisi itu dan berbicara dengan sopan-sopan, sih. Mereka bilang bahwa TKA bukan lagi syarat kelulusan, kayakanya gak ada masalah lagi. Saya rasa ini udah wajar banget, tapi kalau dari sisi pendidikan, saya rasa ada yang perlu diubah lagi. Misalnya, proses pengumuman yang jadi "mendadak" itu bisa jadi lebih cepat dan jelas, biar siapa pun waktu itu bisa siap-siap aja! ๐Ÿค”
 
Gak bisa jadi nggak, kalau kita sini udah mulai bincangin tentang apa yang sudah terjadi di sekolah. Kalau sih, aku pikir TKA itu kayaknya tidak perlu wajib, kan? Karena sih, proses pengumuman yang cepat ganti segera ke proses yang lebih panjang dan kurang efisien. Dan soal materi yang dibahas itu, kayaknya harus diarahkan lebih sesuai dengan kurikulum yang sudah ada di sekolah. Aku rasa kalau TKA ini tidak wajib, kita bisa fokus lebih pada hal-hal lain yang penting di sekolah, seperti penilaian karakter dan kemampuan sosial.
 
ada kemungkinan ini, petisi viral itu gak perlu dipaksa terus. kalau mereka mau bikin demo atau apa itu saking serius juga, tapi kalau ini jadi krusial di sekolah? aku pikir ini semata-mata kebingungan murid aja yang nggak terbiasa dengan proses pendidikan baru.
 
kembali
Top