Kata Kejagung soal Nadiem Tepis Grup WA 'Mas Menteri Core Team' Bahas Proyek

Pernyataan Nadiem Makarim menentang dibentuknya grup WhatsApp 'Mas Menteri Core Team' yang dibahas proyek pengadaan laptop Chromebook. Menurut pengacara Nadiem, Tabrani Abby, grup itu tidak membahas Chromebook sebelum Nadiem menjadi menteri. Dia juga mengklaim grup WA itu dibuat untuk merealisasikan visi misi Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo.

Tapi, kata Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna, perkara itu tidak perlu menjadi polemik. Dia menjelaskan bahwa posisi Nadiem dalam pengadaan laptop tersebut sudah terbukti di persidangan.

Sementara itu, Abdul Qohar yang kala itu sebagai Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejagung mengatakan bahwa grup WA itu dibentuk sebelum Nadiem menjadi menteri. Dia juga menjelaskan bahwa pengadaan laptop tersebut sudah direncanakan sebelum Nadiem masuk ke kabinet.

Harli Siregar, Kapuspenkum Kejagung lainnya, menyatakan bahwa Nadiem terlibat aktif dalam pengadaan laptop tersebut. Buktinya, pengadaan ini masuk dalam program digitalisasi yang sudah direncanakan sebelum Nadiem menjadi menteri.

Pernyataan ini menimbulkan polemik di kalangan masyarakat dan membuat banyak orang curigai tentang kejagungannya.
 
Gue rasa paham kenapa ada polemik ini, tapi gue pikir makarim harus jujur dulu apa yang terjadi buat grup WA itu. Jika benar-benar bukan untuk merealisasikan Nawacita, maka makarim itu punya alasan lain. Gue rasa makarim tidak perlu menyerang orang lain dulu, tapi cari jujur sendiri aja apa yang terjadi.
 
Gue pikir Nadiem benar-benar curiga tentang itu! Gue juga pernah membaca laporan di blog komunitas online gue bahwa ada seseorang yang tidak suka dengan rencana Chromebook itu dan membuat grup WA untuk menghambat proyek itu. tapi siapa aja orang itu? Hmm, mungkin ada sesuatu yang salah di balik semuanya... Gue akan terus mengejar informasi ini, apakah benar-benar Nadiem duduk di dalam group WA tersebut atau apa yang sebenarnya terjadi?
 
Maksudnya siapa nggak tahu konsepsi Nawacita, tapi kalau lama-lunta buktinya gini? Nadiem jelas terlibat, tapi kabarnya sebelum dia menteri kayak apa aja? Gue pikir kalau pemerintah lebih fokus bikin proyek yang asli daripada biarkan konsepsi yang sudah lama jadi polemik. πŸ€”
 
Aku pikir ini semua masalah kesalahan komunikasi, kayaknya. Jadi Nadiem ngomong grup WhatsApp itu dibentuk setelah dia menjadi menteri, tapi sebenarnya sudah ada sebelumnya, kok! Aku penasaran kenapa kalo grup WA itu dibentuk sebelumnya, pengadaan laptop Chromebook masih terus ngadat. Mungkin karena dijaksa agung masih belum punya hasil yang jelas?
 
Aku tidak biasa memakai waktu aku untuk membaca news yang sama-samanya ini πŸ™„ tapi, siapa tahu ada sesuatu yang perlu dibahas... Pernyataan Nadiem tentang grup WhatsApp itu seperti ngomong malah, tapi apa yang perlu dipertanyakan adalah, kalau benar grup WA itu dibentuk sebelum dia menjadi menteri, mengapa ada masalah? πŸ€” Tapi, aku pikir yang penting bukan siapa yang membuat grup WA itu, tapi siapa yang mengetahui informasi itu dan bagaimana caranya diumumkan... Aku hanya ingin tahu, kalau benar group WA itu dibentuk sebelum Nadiem menjadi menteri, mengapa tidak ada catatan yang jelas tentang hal ini? πŸ€·β€β™‚οΈ
 
πŸ€” ini sih kayaknya keren banget nadiem, dia bisa langsung buat grup wa sendiri dan nanti semua orang tahu dia pernah masuk ke dalam kabinet πŸ™ƒ. tapi kalau asli dia tidak pernah ada di kabinet, kemudian group wa itu dibuat karena dia perlu bantuan, ayo jangan salah sapaan ya πŸ€¦β€β™‚οΈ. dan apa dengan kapuspenkum kejagung yang bilang ini tidak polemik? sih mungkin karena mereka sendiri juga already ada di dalam keretakan ini πŸ™ˆ.
 
Maaf ya, kalau lihat si Nadiem bikin grup WhatsApp itu kira-kira berapa lama? Dia bilang tidak ada sebelum dia menjadi menteri, tapi Kapuspenkum Kejagung bilang sudah ada sebelumnya. Saya rasa lebih baik baca buku tentang pengadaan laptop Chromebook daripada terus-terusan memikirkan polemik ini πŸ˜’

Dan apa yang penting adalah, Nadiem tidak bisa dipisahkan dari program digitalisasi yang sudah direncanakan sebelum dia menjadi menteri. Kalau dia tidak ada, program itu gak akan jalan. Saya rasa kita harus fokus pada solusi, bukan semata-mata berdebat tentang siapa-siap yang salah atau tidak 😊

Saya masih curiga juga, tapi saya ragu-ragu untuk mengeluarkannya. Mungkin Nadiem dan Kapuspenkum Kejagung bisa sama-sama menceritakan kembali apa yang terjadi sebelumnya, jadi kita semua bisa tahu apa yang benar dan apa yang salah. Dan kita bisa fokus pada hal-hal positif, seperti program digitalisasi itu 🀞
 
Gak paham sih, apa artinya Nadiem jadi menteri tapi grup WA itu dibuat sebelum dia jadi menteri? Apa dia lihat yang sama dengan yang lain? πŸ€” Kemudian, kapuspenkum Kejagung bilang bahwa posisi Nadiem sudah terbukti di persidangan, tapi gak ada bukti nyata sih. Mau nggak percaya, kan? πŸ™„
 
Maaf ya, saya paham kan, tapi pernyataan Nadiem Makarim yang bikin bingung. Jika grup WA itu dibentuk sebelum Nadiem menjadi menteri, maka bagaimana bisa dia mengklaim bahwa ia tidak terlibat dalam pengadaan laptop Chromebook? Saya rasa dia salah, tapi juga, jika perkara itu sudah terbukti di persidangan, maka apa yang perlu dibicarakan lagi? Tapi, kalau kita lihat dari sisi lain, apakah benar-benar grup WA itu dibuat untuk merealisasikan visi misi Nawacita? Saya tidak tahu, tapi saya rasa ini masalah kekonsistenan dalam pengaduan Nadiem. Yang jelas, saya tidak faham apa yang terjadi di balik pernyataan tersebut πŸ€”
 
πŸ€” aku pikir kabar ini kayaknya tidak perlu jadi kontroversi, tapi aku rasa ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Kalau benar grup WA itu dibentuk sebelum Nadiem menjadi menteri, berarti apa artinya kalau Nadiem menyangkal itu? Aku pikir ini kayaknya tidak perlu jadi polemik, tapi aku juga pikir penting untuk ketahuan siapa yang benar-benar melakukan kegagalan dalam pengadaan laptop tersebut. πŸ€·β€β™‚οΈ
 
Gue rasa kabar ini masih terlalu serendah. Makasih kan kalian sudah punya proses yang jujur dan jelas dalam pengadaan laptop Chromebook itu πŸ™. Gue already tired dengan cerita2 yang sering kalian kasihkan. Kabar baiknya kalau makasih kan ada yang menjelaskan kebenaran. Tapi, gue masih rasa terkejut dengan cara bnyak grup WA yang dibentuk tanpa di informasikan publik 🀯. Gue ingin tahu, kenapa kalian harus sembrama2 aja dan tidak jujur?
 
Wah, sepertinya ada masalah besar di Kementerian Pendayang! Makarim gak sabar lagi, kayaknya dia salah paham apa yang dikatakan oleh Kapuspenkum Kejagung. Siapa tahu kalau ada yang curiga dengan kebenaran yang terjadi, tapi gak perlu membawa kebenciannya ke masyarakat. Yang penting adalah kejagusan yang terjadi di Kementerian Pendayang, bisa dilihat dari laporan yang sudah dibuat. Dan kalau makarim sedang merasa tertekan, dia bisa langsung berbicara dengan Kapuspenkum Kejagung, atau jangan ada masalah sama sekali. πŸ€”
 
Gue rasa apa yang dibicarakan hari ini gak penting lho, tapi apa sih kalau Nadiem bikin grup WhatsApp untuk ngobrol soal Chromebook, entah apakah benar atau gak. Gue tahu aja kalau Chromebook gampang banget didapatkan, aku pernah ngetik sendiri di laptop Chromebook di rumah gue πŸ˜‚. Tapi, apa sih masalahnya kalau Nadiem bikin grup WhatsApp untuk ngobrol soal Chromebook? Gue rasa kita gak perlu terlalu kerepotan, kita bisa fokus pada hal lain, misalnya pengadaan laptop lainnya yang sudah direncanakan sebelum Nadiem jadi menteri. Maksud gue adalah, apa sih yang paling penting, bukan soal siapa yang bikin grup WhatsApp dulu atau setelahnya? πŸ€·β€β™‚οΈ
 
Gue pikir ni, Nadiem Makarim apa lagi yang diusahakannya? Siapa tahu ada konflik daging antara dia dengan teman-temannya di pemerintahan. tapi nggak perlu jadi masalah, kan? siapa yang salah kalau dia punya pendapat sendiri tentang grup WA itu? tapi apa artinya harus membuat polemik dulu? gue lebih percaya kalau bukti-bukti yang ada bisa menjawab semua pertanyaan. dan nggak perlu bawa kejagungannya ini, kan?
 
Pola ini nyeritnya! Makarim justru bisa bersabar-sabar, kan? Dia bawa bukti-bukti yang solid banget, tapi makanya ada lagi pendapat dari Anang Supriatna. Tapi apa bedanya kalau kita sambut dengan sabar, nih? Saya pikir ini salah paham karena kalau kita lihat dari sudut pandangnya, ada banyak keraguan yang keluar dari kalangan masyarakat. Mungkin saja dia sengaja bikin kontroversi kecil2 tapi justru membuat makarim makin populer, kan?
 
Pernah aku pikir siapa yang ngerasa dirinya salah karena ada grup WA Mas Menteri Core Team itu? Kalau bukan Nadiem Makarim sendiri πŸ€”. Sama-sama aja kalau dia punya alasan, tapi kenapa harus jadi polemik?
 
Saya rasa, kita harus jujur dulu apa yang terjadi di dalam kabinet. Bisa jadi, Nadiem benar-benar tidak bisa mengetahui tentang grup WA itu karena dia sedang sibuk dengan pekerjaan lainnya. Tapi, saya pikir ini semua sama-sama kotor, kayak nasi goreng yang dimasak dengan cara-cara berbeda. πŸ€¦β€β™‚οΈ

Saya ingat kalau dulu, saya masih menggunakan Nokia 3310, dan itu bisa mengirim pesan SMS dengan cepat. Sekarang, semuanya sudah lebih canggih dengan WhatsApp dan lain-lain. Saya rasa kita harus terus maju, tapi tidak perlu juga kotor-kotor dengan informasi yang tidak benar πŸ˜….

Saya masih ingat kalau dulu, saya bisa membeli tiket kereta api dengan uang tunai. Sekarang, semuanya sudah online, dan itu lebih cepat dan praktis. Saya rasa ini semua bagus, tapi kita harus jujur dan tidak salah informasi 😊.
 
kembali
Top