Massa Melontong Kantor DPD Golkar di Ambon, Jendela Rusak Pintu
Kemarau hari raya ini ternyata menyebabkan kemerjaan masyarakat Maluku yang berbeda. Di Kota Ambon, serangan massa terhadap kantor DPD Golkar Maluku telah menjadi peristiwa yang mengejutkan.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Pulau Ambon Kompol Androyuan Elim, massa tersebut dipimpin oleh seorang pria berinisial ZM dan berjumlah 30 orang. Mereka membawa tiga mobil Avanza dan beberapa motor, yang kemudian digunakan untuk menempuruki kantor.
Menurut laporan Kasat Reskrim, massa awalnya ingin bertemu dengan Plt Ketua DPD Golkar Maluku, Umar Ali Lessy. Namun, ketika mereka menyadari bahwa ketua sedang di Jakarta, mereka geram dan membanting kursi-kursi di depan kantor.
Akibat peristiwa ini, beberapa fasilitas kantor rusak, termasuk jendela bagian depan dan pintu. Massa kemudian meninggalkan kantor setelah melakukan perusakan.
Kemarau hari raya yang berlangsung hingga hari ini ternyata menyebabkan kekacauan di beberapa tempat, termasuk di Kota Ambon. Masyarakat haruskah lebih bijak dalam mengelola emosi dan tidak melontong kantor yang lain.
Kemarau hari raya ini ternyata menyebabkan kemerjaan masyarakat Maluku yang berbeda. Di Kota Ambon, serangan massa terhadap kantor DPD Golkar Maluku telah menjadi peristiwa yang mengejutkan.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Pulau Ambon Kompol Androyuan Elim, massa tersebut dipimpin oleh seorang pria berinisial ZM dan berjumlah 30 orang. Mereka membawa tiga mobil Avanza dan beberapa motor, yang kemudian digunakan untuk menempuruki kantor.
Menurut laporan Kasat Reskrim, massa awalnya ingin bertemu dengan Plt Ketua DPD Golkar Maluku, Umar Ali Lessy. Namun, ketika mereka menyadari bahwa ketua sedang di Jakarta, mereka geram dan membanting kursi-kursi di depan kantor.
Akibat peristiwa ini, beberapa fasilitas kantor rusak, termasuk jendela bagian depan dan pintu. Massa kemudian meninggalkan kantor setelah melakukan perusakan.
Kemarau hari raya yang berlangsung hingga hari ini ternyata menyebabkan kekacauan di beberapa tempat, termasuk di Kota Ambon. Masyarakat haruskah lebih bijak dalam mengelola emosi dan tidak melontong kantor yang lain.