Juknis Baru MBG, Atur SPPG Wajib Masak Pakai Air Galon

Juknis Baru MBG, Atur SPPG Wajib Masak Pakai Air Galon

Badan Gizi Nasional (BGN) mengumumkan penambahan kewajiban penggunaan air galon dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan adanya juknis baru ini, chef dan pengguna SPPG diwajibkan untuk menggunakan air galon pada setiap proses masak.

Juknis baru ini sudah berlaku di semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia. Menurut Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, juknis ini bukanlah peraturan yang disahkan melalui peraturan pemerintah, sehingga tidak memerlukan perubahan dalam desainnya.

Namun, ada perbedaan besar antara petunjuk teknis lama dan baru. Pada juknis terbaru, BGN telah menetapkan sejumlah ketentuan teknis yang lebih ketat, termasuk waktu masak yang disesuaikan dengan permintaan sekolah. Misalnya, jika sekolah meminta pukul 07.00 makanan, maka masakannya harus sampai pada jam tersebut.

Pihak BGN juga telah menetapkan kapasitas masak untuk SPPG di tahap awal, yaitu 500 hingga 1000 porsi MBG. Kemudian, setelah melalui proses evaluasi selama sebulan, kapasitas masak akan ditambah menjadi 2500 sampai 3000 porsi.

Menurut Nanik, hal ini sudah dihitung secara matang oleh BGN. Ia juga menjelaskan bahwa masakan tidak hanya dimasak sekali, tetapi harus dimasak bertahap sesuai dengan permintaan sekolah. Dengan demikian, SPPG dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kualitas gizi bangsa melalui MBG.
 
ini jelas sekali BGN punya rencana untuk masak banyak! 500-1000 porsi aja di tahap awal, kemudian tambah lagi menjadi 2500-3000 porsi. itu buat bagus banget nih. kalau bisa juga nanti ada yang bikin menu spesial Indonesia, kayaknya akan lebih enak dan sesuai dengan kuliner kita. makanan harus disesuaikan dengan permintaan sekolah, itu juga keren banget nih...
 
aku pikir ini salah strategi dari BGN, di mana mereka memaksa chef harus masak dengan air galon, tapi tidak ada perhatian sama sekali pada efisiensi penggunaan air galon itu sendiri... kayaknya ada yang terburu-buru dan nanti akan ada kesalahannya :D
 
Saya rasa ini sangat bagus! 🤩 Kita bisa lihat bahwa BGN benar-benar peduli dengan kualitas air galon yang digunakan dalam MBG, itu bukan hanya tentang menyediakan makanan saja, tapi juga tentang menjaga kebersihan dan kesehatan masyarakat.

Saya senang juga mendengar bahwa pihak BGN telah menetapkan kapasitas masak yang lebih ketat, sehingga SPPG tidak akan mengalami kesulitan dalam menyediakan makanan untuk sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

Dan saya pikir waktunya juga untuk kita beralih dari praktek-praktek lama dan berubah menjadi praktek yang lebih modern dan efisien, seperti memasak makanan secara bertahap sesuai dengan permintaan sekolah. Kita bisa lihat bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas gizi bangsa kita. 🌟
 
Gue rasa itu wajib banget sih! Makanan gratis di sekolah harusnya selalu segar dan aman untuk dikonsumsi anak-anak. Kalau nggak ada aturan, mungkin konsultan gizi yang bekerja sama dengan sekolah tidak akan serius dalam membuat menu.

Gue pikir itu baik-baik saja banget juga. Jadi, kalau sekolah mau makanan gratis, mereka harus siap untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dengan menyediakan air galon yang sudah jelas diatur jumlahnya dan waktu masaknya.
 
Kalo lihat juknis barunya BGN ini, aku pikir itu kayak caranya Menteri Gizi memaksa chef di SPPG menggunakan air galon masak! 🤔💧 Aku tidak ngerti sih mengapa harus begitu ketat waktu masaknya. Apalagi kalau sekolah meminta pukul 07.00 makanan, itu kayaknya sangat sulit! 😅 Mungkin jadi perbaikan dari juknis lama yang sebelumnya lebih fleksibel? 🤷‍♂️ Jika dihitung secara matang oleh BGN ini, aku harap SPPG bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan kualitas gizi yang bagus! 👍💪
 
Gue pikir ini juga nggak sabar-sabar aja kalau pemerintah mau ngatur ngatur semuanya. Jadi, sekarang juga ada aturan yang harus diikuti oleh chef dan pengguna SPPG, kayaknya jadi lebih serius lagi. Tapi, gue rasa ini juga salah satu hal yang bisa membuat program MBG semakin baik, karena nanti sekolah juga nggak bakal perlu khawatir sama kualitas makanan yang dihasilkan.

Dan apa sih dengan jadwal masakannya? Jika sekolah meminta pukul 07.00, maka harus masak itu sampe jam 7 ya? Aku pikir ini juga kayak nggak bisa dimulai, kan kualitas makanan perlu dikontrol lebih baik lagi.

Aku rasa BGN juga sudah nggak salah dalam membuat juknis ini, karena nanti sekolah dan chef harusnya lebih berat hati untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tapi, aku rasa ada yang bisa diubah, seperti makin perhatian terhadap kualitas air galon yang digunakan, karena kalau nggak benar itu aja bikin SPPG gagal dalam memberikan gizi yang baik kepada anak-anak.
 
Wow 🤩! Saya pikir itu wajar banget ya. Nanti kalau mereka punya air galon, maka harusnya lebih sehat untuk kita makan. Saya suka juga ide dari BGN ini. Mereka yang punya masak seharusnya bisa memasak dengan baik dan tidak lupa memasukin air galon. Kapasitas masak yang ditentukan juga bagus, jadi mereka tidak terlalu panik jika banyak sekolah mau makan. Saya percaya kalau BGN bisa mencegah penyebaran penyakit lewat makanan yang tidak seimbang.
 
Wahhh 😍 ini banget ya! Air galon sekarang wajib digunakan di setiap masakan SPPG 🤯! Saya senang sekali kalau BGN bisa meningkatkan kualitas gizi bangsa melalui MBG. Kalau saya bisa, saya akan ikut masak di SPPG dan menggunakan air galon yang segar 😋. Meningkatkan kapasitas masak dari 500-1000 menjadi 2500-3000 porsi itu sangat penting banget! 🙌 Dengan demikian, semua anak-anak di Indonesia bisa mendapatkan makanan bergizi yang enak dan aman untuk dikonsumsi. Saya rasa ini sudah bagus sekali! 👍
 
Kalau mau ngerasa susah, tapi sebenarnya itu semua ada alasan, ya! Kalau kita ngerjain sesuai jadwalnya, maka anak-anak sekolah bisa makan siang yang enak dan bergizi, padahal sebelumnya banyak sekali yang malas ngerjain. Kita juga harus paham bahwa SPPG bukan hanya sekedar memberikan siku-sikuan, tapi sebenarnya itu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, ya! Misalnya kalau kita mau ngerjain 500 porsi, tapi kemudian ditambah lagi karena permintaan yang banyak, maka itu semua tidak masalah. Yang penting adalah kita bisa memenuhi kebutuhan orang lain dan membuat perbedaan, emoticon😊
 
😊 Gue pikir ini bikin masak lebih sibuk banget! 🤯 Dengan wajib pakai air galon, chef dan pengguna SPPG harusnya bisa memasak dengan lebih efisien dan efekstif ya? 🕒 Mungkin ini bisa juga membantu meningkatkan kualitas makanan di SPPG nih. Gue harap mereka juga tidak lupa lagi membersihkan tempat masaknya, biar jangan ada infeksinya aja! 🧹
 
ini jadi apa lagi? pertama kali sekarang udah harus pakai air galon di mbg, kalau nggak mau kapan aja banget? sih aku rasa ini salah strategi, karena kalau di sini ada batasan kapasitas masak 500-1000 porsi, berarti masih banyak sekolah yang tidak bisa menerima makanan tersebut. dan juga, apa artinya harus dimasak bertahap sesuai dengan permintaan sekhol? sih aku rasa ini akan memperpanjang waktu masak dan membuat staf mbg lelah banget... 🤯😴
 
aku pikir ini gampang banget, kalau mau makan berat di SD harus dipadukan dengan program ini, tapi aku rasa ada masalah sama sekali, bagaimana nanti kalau sekolah tidak punya keterampilan memasak apa pun? aku pikir ini hanya memberikan tekanan tambahan pada chef dan pihak sekolah yang harus cepat-cepat memasak. tapi aku juga mengerti bahwa ini ada alasan, yaitu meningkatkan kualitas gizi bangsa. tapi aku rasa perlu dilakukan evaluasi sebelum proses ini diimplementasikan, agar tidak merugikan pihak sekolah dan chef yang harus belajar memasak baru. 🤔
 
kembali
Top