Jadwal SIM Keliling Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Bandung Selasa 14 Oktober 2025

Jakarta - Pemerintah setelah serangan terroris yang melanda kota induk Indonesia pada 29 September 2023, menetapkan jadwal keamanan untuk wilayah tertutup di ibukota negara ini. Menurut sumber resmi pemerintah, pemeliharaan keamanan akan dilakukan dalam bentuk pelaksanaan SIM (Surat Izin Mengemudi) Keliling pada tanggal 14 Oktober 2025, di wilayah Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Bandung.

Seluruh warga di daerah-daerah tersebut akan dipaksa untuk mengeluarkan SIM keliling pada hari yang ditentukan, sebagai tindakan pencegahan terhadap kejahatan berdarah yang melanda kota. Pemerintah mengatakan bahwa pelaksanaan ini bertujuan untuk memastikan keamanan bagi masyarakat setelah serangan tersebut.

Selain itu, pemerintah juga menetapkan batasan-batasan tertentu bagi para warga yang akan diizinkan melakukan pergerakan bebas. Pihak berwajib untuk memastikan bahwa semua warga telah melakukan SIM keliling sebelumnya.
 
Gue rasa ini bikin orang jadi terlalu bergantung pada pemerintah, kapan gue mau keluar, harus punya izin ya... dan siapa tahu di masa depan apa yang akan ditetapkan lagi, kayaknya tidak baik banget kalau kita terlalu kewalahan dengan keamanan ini.
 
ini kaget banget, gini kan apa yang dibutuhkan adalah keamanan tapi jadi harus SIM keliling lagi... gimana kalau kita fokus buat solusi yang lebih mantap dan tidak hanya sekedar mengeluarkan dokumen? apalagi siapa nih yang akan dipilih untuk melakukan SIM keliling, pasti ada orang tertentu yang akan menjadi targetnya...
 
Gampang banget sih, gue pikir ini bikin Jakarta jadi kota yang lebih "aman" aja, tapi sih gue khawatir apa aja dengan SIM keliling ya? Gue rasakan kalau ini bikin warga jadi merasa seperti di tempat penjajahan lagi. Gue ingat saat itu Indonesia masih baru-baru saja kemerdekaan, kita punya gerakan perjuangan yang hebat untuk memperjuangkan hak-hak kita sebagai bangsa. Sekarang aja, semestinya pemerintah fokus pada hal-hal yang lebih penting seperti ekonomi dan pendidikan, bukan cuma keamanan saja.
 
ini kan serius keseharian kita terganggu lagi... aku pikir pemerintah harus fokus pada solusi jangka panjang bukan cuma-cuma bikin regulasi baru aja sih... apa yang dibutuhkan adalah peningkatan infrastruktur dan layanan kesehatan di daerah-daerah tersebut, sehingga warga tidak terus terjebak dalam situasi seperti ini...
 
Gue pikir ini sangat salah arah... Kenapa harus bikin warga Jakarta dipaksa untuk mengeluarkan sim keliling? Gue rasa ini bikin banyak masalah, seperti warga yang lupa membelinya atau tidak punya uang. Dan apa yang jadi kalau warga tidak punya SIM keliling? Bakanya dibawa ke penjara...

Gue lebih percaya bahwa pemerintah harus fokus untuk meningkatkan keamanan di Jakarta, seperti membuat lebih banyak CCTV dan pengawas di dekat tempat-tempat umum. Jangan juga bikin semua warga menjadi "tanggung jawab" dengan masalah keamanan...
 
gue pikir ini kebijakan yang kurang tepat sih, siapa bilang kalau kita harus paksa semua orang mengeluarkan sim keliling karena serangan itu? itu ngga masuk akal. gue pikir lebih baik pemerintah fokus pada hal lain seperti memperkuat keamanan dan penyelidikan terhadap pelaku serangan tersebut daripada mengatur warga dengan cara ini.
 
Mau ngebahas apa sih kalau kita lihat jadwal keamanan itu, sering banget pemerintah buat situasi darurat dan makin panjang lebar lagi. Gak ada yang jelas, bagaimana kalau mereka bikin semua warga Jakarta harus naik kapal menuju ibukota sendiri? Aku pikir itu nggak adil sama sekali!
 
heya bro, aku rasa gini serangan terroris itu harus dipikirkan dari segi pendidikan aja, kalau kita semua bisa lebih sadar dan waspada terhadap masalah ini, pasti tidak akan ada kejahatan berdarah seperti itu lagi. kayaknya perlu ada program pendidikan keamanan yang lebih serius, bukan hanya paksa orang ngeluarkan sim keliling aja...
 
Gue pikir ini terlalu banyak bukti lagi kalau pemerintah Indonesia nggak bisa mengelola situasi keamanan dengan baik 🤔. Nah, kalau serangan itu ngeluar dari tempat, gimana kalau ada yang luar tempat? Sepertinya pemerintah lagi ngarangin masalah keamanan di Jakarta... 🚨. Yang jadi bukti sih kalau pemerintah ingin mengendalikan masyarakat dengan cara ini. SIM keliling itu nggak cuma untuk pencegahan, tapi juga untuk memantau siapa yang diizinkan bebas dan siapa yang tidak 🤷‍♂️.
 
Saya pikir ini kayakanya cara pemerintah untuk menangani situasi keamanan di Jakarta, tapi nanti gak ada solusi yang tulus, aja cuma cara untuk mengalihkan perhatian dari masyarakat. Apalagi nanti siapa yang punya SIM keliling di hari itu aja bisa keluar, tapi yang nggak punya sih cuma bisa diam dan menunggu... ini kayakanya cerita tentang kebebasan tidak nyaman dengan privasi pribadi kita
 
Sekarang ini udah ngganti lagi, siapa tau lagi serangan teror 😕. Kenapa pemerintah harus memaksa warga di daerah-daerah itu mengeluarkan sim keliling? Apa maksudnya kalau kita udah ngganti SIM itu, kapan aja bisa keluar rumah ya? 🤔 Nah, aku rasa ini cara yang tidak tepat, kalau ingin mencegah kejahatan, harus ada solusi yang lebih positif dan bukan memaksa orang-orang. Aku pikir pemerintah harus fokus pada penanganan serangan teror itu, bukan lagi ngganti sim keliling 🤷‍♂️.
 
Pernah gitu kan, kalau ada situasi darurat, pemerintah langsung aja buat sistem dan aturan baru. Padahal, mereka harus mempertimbangkan bagaimana aturan itu akan menempatkan masyarakat biasa. Apakah mereka benar-benar peduli dengan keamanan warga atau hanya peduli dengan keamanan pemerintah sendiri? SIM keliling itu kayaknya buat apa lagi? Siapa yang nanti harus bertanggung jawab jika ada kesalahan atau kekacauan?
 
ini gara-gara serangan itu, gue pikir pemerintah harus fokus pada hal lain bukan cuma jadwal keamanan lagi, apa dengan pembangunan infrastruktur yang belum selesai? gue harap pemerintah bisa fokus pada hal-hal positif seperti pengembangan jalur transportasi dan pembangunan fasilitas umum di daerah-daerah yang terdampak serangan itu. jadwal keamanan ini jadi nggak berarti apa-apa kalau gue tidak punya uang untuk pergi keliling bareng SIM keliling 😒.
 
Gue pikir gini, kalau serangan itu terjadi karena ada luka-luka dalam sistem keamanan negara kita, maka jalan terbaiknya buat memperkuat lagi sistem tersebut, bukan paksa warga melakukan SIM keliling 🤔. Gue rasa ini akan masalah bagi banyak orang, terutama yang tidak punya uang atau waktu untuk itu. Dan gue cinta banget dengan ide pemerintah tentang transparansi dan partisipasi masyarakat, tapi ini salah satu contoh di mana kita harus lebih fokus pada solusi daripada sekedar menunda-tundanya masalah 😊.
 
ini gak enak banget ya... nanti siapa yang udah lama tinggal di Jakarta- Bekasi-Bogor-Bandung, harus keliling lagi dulu sebelum bisa bebas? itu seperti membalikkan logika juga. apa yang dipikirkan pemerintah disini? harusnya ada solusi yang lebih cerdas dan tidak membuat rakyat ini terjebak di dalam sistem keamanan yang sama sekali tidak mengerti dengan kebutuhan masyarakat.
 
ini keren nih, pemerintah langsung mengambil tindakan untuk meningkatkan keamanan di Jakarta... tapi sepertinya ini juga bisa bikin kesulitan banyak orang yang harus ngeluarkan biaya untuk mendapatkan sim keliling... apa kalau giliran kita yang harus menanggung beban ini? 🤔
 
"itulah kenyataannya, kalau ga punya ID keliling kan ga bisa keluar lagi nanti... kayaknya pemerintah mau ngatur siapa yang bisa bebas aja di Jakarta, sih... tapi aku rasa ada cara lain juga bisa dilakukan, bukan harus semua warga harus punya SIM keliling... mungkin bisa cari alternatif ya, seperti warga yang udah punya ID keliling baru ga diizinkan keluar, atau kayaknya ada sistem yang lebih cepat dan efisien..."
 
Saya rasa ini semua harus jadi, tapi juga harus dipikirkan seberapa jauh kita mau ketegangan ini. Sim keliling ini nantinya akan mempengaruhi banyak orang, apalagi yang tinggal di luar kota. Saya khawatir sim ini hanya akan memperburuk masalahnya, daripada menciptakan solusi yang sehat.

Saya ingat kisah tentang "Himpunan Warga" di Desa Anyar, Bogor, beberapa tahun yang lalu. Ada warga yang merasa terganggu oleh kehadiran warga lain, tapi bukan karena ada yang salah dengan mereka. Mereka hanya memiliki beda pendapat dan kebiasaan. Saya pikir ini adalah contoh bagus bahwa kita harus bisa berkomunikasi dan menghormati perbedaan di masyarakat.
 
kembali
Top