Ini Menu MBG di Banjar Diduga Bikin 75 Orang Keracunan, Bupati Evaluasi

Banyak Siswa Banjar Mencium Arah Emosi Setelah Ditemukan Kacauan di Pesta Menu Bergizi

Di tengah kejutan penggunaan menu bergizi gratis (MBG) di beberapa sekolah di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, puluhan siswa mengalami gejala keracunan makanan. Mereka diduga menyantap menu MBG yang disajikan di sekolah, terdiri dari nasi kuning, ayam suwir, orek tempe, sayur oseng, dan sepotong melon.

Siswa-siswa tersebut mengeluh gejala seperti mual, sakit perut, dan lemas. Meskipun masih belum diketahui penyebabnya, komandan Kodim (Dandim) 1006 Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, menjanjikan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menemukan penyebabnya.

"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan secara laboratorium. Nanti akan kita periksa apakah yang menjadi permasalahan dari makanan tersebut," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Banjar Saidi Mansyur memastikan bahwa SPPG (Sekolah Pusat Pemuda dan Pejuang) tidak akan terganggu oleh kejadian ini. Ia menjanjikan untuk melakukan evaluasi terhadap program tersebut agar dapat dilanjutkan dengan lancar di masa depan.

"Dipastikan dievaluasi, kami tidak ingin program pusat ini terganggu hal-hal seperti ini, pemda hadir dan tentu melalui satgas berkoordinasi memastikan program ini berjalan lancar ke depan," ujar Saidi.

Kejadian ini menimbulkan ketakutan di kalangan orang tua siswa-siswa yang mengalami gejala tersebut. Mereka khawatir bahwa program MBG yang diselenggarakan oleh sekolah ini dapat membahayakan keselamatan anak-anak di bawah usia 18 tahun.
 
Hahaha kira-kira ini apa aja, kacauan makanan di sekolah? Mereka bilang ada gejala keracunan makanan tapi belum diketahui penyebabnya... hmm, kalau ya serius harus tahu apa sumber keracunannya deh! Jangan sampai anak-anak Banjar ini terlalu banyak merasa tidak nyaman. Saya harap pemeriksaan laboratorium bisa segera menemukan penyebabnya dan dapat diatasi nanti.
 
Pagi, ya... kalau ngecek news ini, terus sibuknya sekolah Banjar dengan program menu bergizi gratis ini... tapi gini, puluhan siswa nyang gejala keracunan makanan setelah mencium menu MBG itu... apa sih yang salah? Kalau program ini nggak aman, kenapa gini saja sekolah bisa ngajak anak-anak makan? Dan siapa yang bertanggung jawab sih? Gue rasa kalo sekolah harus lebih berhati-hati dulu dengan keselamatan anak-anak...
 
Maksudnya kalau di Banjar aja sudah bisa terjadi hal seperti ini, kan? Saya rasa di sekolah-sekolah lainnya pasti juga ada yang sama, tapi mungkin tidak banyak yang berani melaporkan, karena takut dipernahsa. Tapi apa salahnya kalau kita punya kacamata keamanan untuk anak-anak kita, terutama yang masih kecil? Mereka nggak bisa berbicara atau melindungi diri mereka sendiri, kan?
 
klo nggak siap dulu kan, apa salahnya klo ada gejala keracunan makanan? tapi apa yang dibicarakan sini adalah program MBG yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah di Banjar... kalau mbg itu benar-benar aman untuk dikonsumsi, maka tidak perlu khawatir. tapi kalau ada gejala keracunan makanan, itu berarti ada kesalahan atau keterlambatan dalam proses pengolahan makanan tersebut... harusnya sudah dilakukan pemeriksaan laboratorium yang lebih awal dan benar... dan pastikan juga bahwa semua bahan yang digunakan dalam menu MBG tersebut telah memenuhi standar keamanan.
 
Mereka benar-benar salah mencari sahabat, kan? Program MBG yang diselenggarakan di sekolah banteran kalau masing-masing menu ada yang tidak aman bisa bikin siapa pun sakit. Bayangin aja seperti pertandingan sepak bola, giliran-giliran kita semua harus bertanggung jawab. Sekarang, kita harus meninjau ulang strategi ini agar tidak ada lagi kecelakaan. Dulu-nya, sekolah banterin kalau bisa bikin anak-anak nyaman dengan makanan yang aman. Apakah benar-benar itu terjadi? Tunggu hasil pemeriksaan labertor untuk tahu sebenarnya apa yang terjadi.
 
😟 Banyak sekali kesalahpahaman tentang menu bergizi gratis itu. Nanti gada apa aja yang salah sama sekolahnya? 🤔 Tapi kayaknya harus ada evaluasi terhadap program ini agar tidak terjadi hal serupa lagi di masa depan. Apalagi kalau kisanya mengenai anak-anak kecil, itu benar-benar tidak bisa dipungkiri. 😕
 
wahh, kayaknya gini pesta menu bergizi gratis di sekolah Banjar jadi gampang banget kacau! siapa tahu apa yang salah dengan makanan itu? kalau mau kita pikir, mungkin karena tidak ada pengawasan yang baik, atau mungkin makanan tersebut tidak sesuai dengan standar keamanan pangan. tapi sih, kalau dikejar hingga ujung jarum, sebaiknya dulu kita cek apa penyebabnya dan buat contoh-contoh yang benar.
 
Aku pikir ini seperti pertandingan sepak bola, di mana tim 'sekolah' sedang menghadapi kemenangan yang tidak seimbang. Mereka memberikan sesuatu yang terlihat manfaat, tapi ternyata itu bisa membawa konsekuensi negatif. Kecil-kecilan yang makan dari menu MBG ini seperti bola yang duduk di garde, tidak terlalu berat, tapi bisa jadi akan menjadi bola gembira yang kemudian justru menjadi lawan tim! Kenapa? karena kurangnya evaluasi dan pengawasan. Sekolah harus lebih hati-hati dalam memberikan keuntungan seperti ini agar tidak ada anak-anak yang terluka. Mungkin jika mereka lebih teliti, seperti memeriksa kualitas bahan sebelum diberikan kepada anak-anak, maka pertandingan ini bisa berakhir dengan kemenangan bagi semua pihak. 🤔
 
kembali
Top