Info Cuti Bersama Natal 2025, Cek Tanggalnya!

"Lebaran Natal Merayakan Persatuan di Indonesia, tetapi Siapa yang akan Mengambil Cuti?'

Presiden Joko Widodo telah melegalkan cuti lebaran pada beberapa tahun terakhir untuk memungkinkan rakyat Indonesia merayakan bulan Ramadan dan Idul Fitri bersama. Namun, sekarang presiden setelahnya, Prabowo Subianto, juga menetapkan cuti lebaran, tetapi dengan beberapa perbedaan.

Menurut sumber di Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos), cuti lebaran pada tahun 2025 akan jatuh pada tanggal 1-6 Desember. Pada hari-hari ini, banyak pekerja akan mendapatkan cuti untuk merayakan Natal dan Tahun Baru Masehi.

Namun, seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya, ada beberapa perbedaan penting dalam kebijakan cuti lebaran Prabowo. Pada tahun 2025, pekerja yang bekerja di bidang pemerintahan dan publik akan mendapatkan cuti mulai tanggal 1 Desember hingga tanggal 4 Desember, sementara pekerja di bidang swasta dan pribadi akan mendapatkan cuti pada tanggal 5-6 Desember.

Sumber di Kemensos juga menekankan bahwa cuti lebaran ini tidak berlaku untuk pekerja yang bekerja di bidang kritis dan penting, seperti pekerja di pengobatan, transportasi, dan lain-lain. Mereka akan tetap harus bekerja pada hari-hari tersebut.

Dalam pernyataannya, Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos) I Gusti Ngurah Huda Ardiyan mengatakan bahwa kebijakan cuti lebaran ini bertujuan untuk memungkinkan pekerja merayakan bulan Natal dan Tahun Baru Masehi dengan damai. Namun, ia juga menekankan bahwa kebijakan ini harus diterapkan dengan disiplin dan ketepatan.
 
Kemari Prabowo lagi-lagi bikin peraturan yang serus banget. Kalau tidak ada masalah sama sekali, kenapa gak semua pekerja bisa merayakan Natal dan Tahun Baru Masehi bersama? Saya pikir itu penting banget bagi masyarakat Indonesia. Cuti lebaran ini harus bisa diakses sama-sama oleh semua orang, tanpa memandang bidang kerja atau latar belakang. Saya tidak setuju dengan kebijakan ini, tapi saya juga tidak ingin jadi kumpulan krusial yang tidak mau menyesuaikan diri.
 
gampang banget kalau pemerintah membagi cuti lebaran ya 🤷‍♀️. seperti apa kapan kita pasti mendapatkan cuti sih? pekerja di bidang pemerintahan dan publik kayaknya mendapatkan cuti lebih dulu, tapi siapa nih yang akan bekerja di pengobatan dan transportasi pada hari-hari lebaran itu? 🤔 masih banyak masalah di Indonesia yang belum terpecahkan. dan apa kisanya pekerja swasta dan pribadi kayaknya harus menunggu cuti sampai 5-6 desember? kalau kita ingin merayakan bulan natal dan tahun baru masehi dengan damai, sebaiknya semua orang mendapatkan cuti pada waktu yang sama aja 🎄.
 
Aku pikir ini ngebawa kita masuk dalam ketergantungan pada budaya barat lagi sih, kalau harus cuti untuk Natal dan Tahun Baru Masehi tapi bukannya kita bisa fokus pada perayaan Idul Fitri yang lebih beragam dan mendalam ya... apa yang penting adalah kita dapat merayakan kemerdekaan dengan damai dan sejahtera 🙏
 
aku pikir kayaknya gak masuk angin deh kalau presiden prabowo mau buat cuti lebaran dengan cara yang berbeda-beda. siapa tahu nggak ada konflik sama-sama orang di bidang kritis dan penting, tapi kalau harus dipertimbangkan dari sudut pandang pekerja biasa, aku rasa perbedaan itu gampangnya bisa dihilangkan.
 
Aku pikir kayaknya gak adil banget sih. Jika presiden bisa cuti bareng keluarga pada 1-6 Desember, tapi pekerja di bidang swasta cuma bisa cuti sekitar 2 hari aja, itu gak adem-badminton. Aku rasa lembur banget sama pekerja yang bekerja keras setiap minggu. Kalau aku harus memilih, aku akan memilih untuk tidak merayakan Natal dan Tahun Baru Masehi dengan damai, karena aku lebih fokus pada masalah sosial seperti kemiskinan dan kesenjangan di Indonesia 🤦‍♂️
 
Cuti lebaran tahun ini benar-benar membuat kita penasaran sih, apa yang maksudnya dari kebijakan Presiden Prabowo? Saya pikir kalau cuti pada hari-hari 1-4 Desember tidak cukup lama, pekerja masih banyak yang harus bekerja di bidang kritis dan penting, misalnya di rumah sakit atau transportasi umum. Mungkin bisa jadi ada cara lain untuk memungkinkan mereka merayakan Natal dan Tahun Baru dengan damai juga, seperti cuti tambahan atau flexi cuti. Yang penting adalah semua pekerja bisa merasakan kehangatan lebaran bersama keluarga mereka 🕊️
 
Masyarakat Indonesia pasti gokil sih kalau harus memilih antara merayakan Idul Fitri atau cuti Natal 🤷‍♂️. Apa kebijakan cuti lebaran ini benar-benar bisa mengurangi stres dan membuat pekerja lebih damai? Ataukah hanya ada di balik agar pekerja swasta bisa tetap bekerja dan meningkatkan produksi? Saya pikir perlu ada analisis lebih dalam tentang efeknya terhadap masyarakat.
 
Aku penasaran sih kenapa ada perbedaan dalam cuti lebaran kali ini 🤔. Mereka bilang pekerja di bidang pemerintahan dan publik bisa merayakan Natal dan Tahun Baru Masehi dengan cuti mulai 1 Desember hingga 4 Desember, tapi pekerja di bidang swasta dan pribadi harus tunggu hingga 5-6 Desember. Aku rasa tidak adil sih 🤷‍♂️. Siapa yang akan mengambil cuti kalau pekerja kritis dan penting harus bekerja? Mereka sudah lama bekerja dan butuh istirahat. Apa itu memungkinkan pekerja merayakan Natal dan Tahun Baru Masehi, tapi tidak memungkinkan mereka untuk beristirahat? 🤔
 
hepi, nggak sangeh ya kan? Presiden Prabowo nempatkan cuti lebaran pada 1-6 Desember, tapi ada perbedaan kayaknya. Pekerja di pemerintahan dan publik mulai cuti 1 Desember - 4 Desember, sementara yang di swasta dan pribadi cuti 5-6 Desember. Tapi pekerja kritis seperti di pengobatan transportasi masih harus bekerja, apa aja maksudnya? Mereka diharapkan bisa fokus pada pekerjaan yang penting, tapi sih cuti lebaran juga penting buat orang banyak merayakan bulan Natal dan Tahun Baru. Hepi, semoga semua orang bisa menikmati waktu liburan mereka, apa pun tanggalnya 😊
 
Aku pikir ini sengaja buat ngasinin lembur, kan? Kenapa ada perbedaan cuti lebaran untuk pekerja pemerintahan vs swasta? Aku bayak penasaran apa yang bikin pekerja swasta harus bekerja pada hari-hari itu. Nah, aku pikir mungkin ada alasan khusus, tapi sayangnya jangan ada informasi yang jelas tentang itu.
 
Gak paham sih, apa artinya pekerja di bidang kritis dan penting harus tetap bekerja di hari lebaran. Apa yang dipikirin si Menteri? Kita juga perlu merayakan bulan Ramadan dan Idul Fitri, kan? Atau gak penting bagi pekerja di bidang tersebut? Kita udah lama berharap agar Presiden Prabowo bisa membuat kebijakan yang lebih adil dan peduli dengan masalah lingkungan.
 
ada yang cerdas sih kan? makanya Presiden Prabowo nanti tetep tekenan kan... kalau pekerja di bidang kritis seperti pengobatan dan transportasi, mereka tetep harus bekerja sambil rakyat lainnya merayakan libur. ini kayaknya bikin rasa tidak adil sih...
 
rasanya kayaknya ada perbedaan yang agak tidak adem di cuti lebaran ini, siapa tau pekerja di bidang kritis akan tetap harus bekerja sambil rakyat lain bisa beristirahat, kayaknya membutuhkan perubahan lagi nih
 
omong omong, kalau gini apa artinya? cuti lebaran masih sama, tapi kapan aja pekerja bisa ngambil cuti, loh?! aku penasaran, siapa yang akan ngenal cuti lebaran itu? kalau pekerja swasta diizinkan cuti pada tanggal 5-6 Desember, apa yang dilakukan dengan pekerja publik dan pemerintahan? aku rasa ini kalah logika, tapi mungkin aku salah, hehe 😊.
 
kembali
Top