Hari Thanksgiving, perayaan syukur yang dirayakan di Amerika Serikat dan Kanada, tidak terlalu umum memang meresapi kehidupan di Indonesia. Namun, ternyata ada sejarah yang menghubungkan peringatan ini dengan tradisi masyarakat setempat, meskipun lebih lemah dibandingkan di negara asalnya.
Menurut versi pertama, Thanksgiving bermula abad ke-16 ketika peristiwa Reformasi Inggris. Pada masa itu, hari-hari ucapan syukur menjadi terkenal selama hari libur Katolik. Meskipun sekarang tidak ada lagi hari libur tersebut, namun tradisi mengucapkan rasa syukur terus berlanjut.
Versi kedua ini juga merujuk pada 1620 ketika sekelompok penjajah Inggris mencapai tanah Amerika. Mereka menetap di daerah yang mereka beri nama Plymouth, dekat Kota Boston, dan melalui musim dingin pertama dengan sangat mencekam. Setelah itu, mereka dibantu oleh penduduk asli bernama Squanto yang membantu mereka menjalin aliansi dengan suku setempat, Wampanoag.
Dalam 1 tahun kemudian, pada musim semi 1621, para peziarah ini bercocok tanam dan memanen. Mereka mengundang kepala suku Wampanoag untuk bergabung dalam pesta perayaan mereka. Pesta ini berlangsung hingga November 1621, di mana para peziarah menyajikan makanan pada tamu mereka yang berasal dari suku setempat.
Peristiwa ini dianggap sebagai βThanksgiving pertamaβ dan berabad-abad berlalu, Thanksgiving tetap menjadi bagian dari tradisi Amerika. Bahkan, perayaan ini dinyatakan sebagai hari libur nasional oleh Abraham Lincoln pada 1863.
Meskipun merupakan tradisi Amerika, Hari Thanksgiving tidak terbatas hanya dirayakan di Amerika. Perayaan ini telah diperingati secara global dengan berbagai bentuk. Namun, masyarakat Indonesia sendiri tidak secara umum memperingati Hari Thanksgiving.
Menurut versi pertama, Thanksgiving bermula abad ke-16 ketika peristiwa Reformasi Inggris. Pada masa itu, hari-hari ucapan syukur menjadi terkenal selama hari libur Katolik. Meskipun sekarang tidak ada lagi hari libur tersebut, namun tradisi mengucapkan rasa syukur terus berlanjut.
Versi kedua ini juga merujuk pada 1620 ketika sekelompok penjajah Inggris mencapai tanah Amerika. Mereka menetap di daerah yang mereka beri nama Plymouth, dekat Kota Boston, dan melalui musim dingin pertama dengan sangat mencekam. Setelah itu, mereka dibantu oleh penduduk asli bernama Squanto yang membantu mereka menjalin aliansi dengan suku setempat, Wampanoag.
Dalam 1 tahun kemudian, pada musim semi 1621, para peziarah ini bercocok tanam dan memanen. Mereka mengundang kepala suku Wampanoag untuk bergabung dalam pesta perayaan mereka. Pesta ini berlangsung hingga November 1621, di mana para peziarah menyajikan makanan pada tamu mereka yang berasal dari suku setempat.
Peristiwa ini dianggap sebagai βThanksgiving pertamaβ dan berabad-abad berlalu, Thanksgiving tetap menjadi bagian dari tradisi Amerika. Bahkan, perayaan ini dinyatakan sebagai hari libur nasional oleh Abraham Lincoln pada 1863.
Meskipun merupakan tradisi Amerika, Hari Thanksgiving tidak terbatas hanya dirayakan di Amerika. Perayaan ini telah diperingati secara global dengan berbagai bentuk. Namun, masyarakat Indonesia sendiri tidak secara umum memperingati Hari Thanksgiving.