GPEI Usul Pemerintah tak Larang Truk Sumbu 3 saat Nataru

Dalam upaya mengurangi kebisingan dan polusi, Pemerintah Indonesia beberapa tahun lalu telah melarang truk sumbu tiga beroperasi di sepanjang jalan tol sebelum libur Nataru. Namun, para eksportir Indonesia kini menyerukan agar tidak dilakukan pelarangan terhadap operasional truk sumbu 3 saat libur Natal dan Tahun Baru mendatang.

Menurut Ketua Umum DPP Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Benny Soetrisno, jika dilakukan pelarangan, maka keberadaan truk ini sangat penting dalam menjamin pengiriman barang khususnya di pelabuhan Pulau Jawa tepat waktu. Ia menyatakan bahwa jika ada penundaan atau ditimbun di pelabuhan, maka akan dikenakan biaya demurrage yang sangat mahal.

Benny juga menjelaskan bahwa produk-produk ekspor sangat tergantung pada jadwal kapal dan surat kontrak L/C yang sudah dibuat antara eksportir dan penerima barang di luar negeri. Ia berharap Pemerintah dapat mempertimbangkan dampak pelarangan terhadap para eksportir dan perekonomian nasional, serta tidak melanggar kebebasan perusahaan.

Selain itu, Benny menyarankan agar pelarangan tidak berlangsung lebih dari 7 hari. Ia menyatakan bahwa jika dilakukan kerugian terhadap para eksportir, maka itu juga akan berdampak pada perekonomian nasional dan masyarakat.
 
aku pikir kalau ada pelarangan truk sumbu 3 saat libur natal, itu memang bikin kesulitan bagi para eksportir. mereka harus khawatir truknya tidak bisa sampai tepat waktu di pelabuhan pulau jawa, kayaknya biaya demurrage bakal naik tinggi, dan itu akan dipertanggungkan oleh masyarakat juga. aku rasa pemerintah harus mempertimbangkan dampaknya terhadap para eksportir dan tidak melanggar kebebasan perusahaan. apa kalau pelarangan hanya 7 hari saja? kayaknya lebih baik aja, jadi para eksportir bisa tetep diatur tapi juga tidak terlalu banyak rugi...
 
iya guys, aku pikir gini, kalau truk sumbu 3 dihentikan selama libur Natal dan Tahun Baru, itu akan bikin banyak masalah deh... apalagi truk-truck ini sudah diatur dengan baik, jadi tidak akan bikin polusi lagi. tapi apa yang diharapkan para eksportir kalau dihentikan? makan siang di pelabuhan? biar barang-barang nanti bisa dikirimkan tepat waktu? aku pikir gampang saja para eksportir bisa mengatur jadwal mereka, ada cara lain buat ngurangi polusi ya. dan aku rasa 7 hari itu kurang juga, mungkin 14 hari saja, soalnya banyak kegiatan yang harus dilakukan sebelum nanti si liburan...
 
Maksudnya, kalau truk sumbu 3 berhenti beroperasi di libur Nataru, gini sih bisa bikin banyak kekacauan di pelabuhan, kan? Jika ada penundaan atau ditimbun barang, biaya demurrage yang mahal, itu bikin eksportir kesulitan. Kita harus berpikir untuk para pelaku usaha, bukan cuma niat baik sih untuk mengurangi kebisingan dan polusi. Mungkin 7 hari aja, begitu kan? Itu jarak yang cukup umum di banyak negara lain juga.
 
Aku pikir kayak gake, kalau gini punya dampak besar kepada perekonomian kita. Jika truk sumbu 3 tidak bisa beroperasi, maka barang-barang penting seperti makanan dan obat-obatan pasti akan ketergantungan terhadap jasa angkutan darat, padahal yang lebih efisien adalah menggunakan kapal. Aku rasa pemerintah harus mencari solusi lain bukan cuma memblokir truk sumbu 3 aja.
 
Ooiihhkkk, truk sumbu tiga pasti nggak bisa dihindari, sih! Kalo dipertimbangkan dengan logis, aku setuju banget dengar Benny Soetrisno bilangin kalau pelarangan harusnya tidak berlangsung terlalu lama. 7 hari sih udah cukup lama, kan? Kalo truk sumbu tiga dihentikan selama itu, biaya demurrage pasti makin mahal banget! Tapi aku paham kalau Pemerintah ingin ngurangi kebisingan dan polusi, tapi gampang aja banget sih caranya dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, gak perlu truk sumbu tiga lagi.
 
Mau kira aja gini, pelarangan truk sumbu 3 saat libur Natal dan Tahun Baru nanti siapa yang bakal kehilangan utangnya? 🤯💸 Ada yang bilang kan kalau kerugian itu juga akan berdampak pada perekonomian nasional, jadi ayo Pemerintah konsultasikan dengan para eksportir dan lihat apa yang terbaik untuk semua pihak. Mau dijadikan contoh bagaimana kerja sama yang baik bisa menghasilkan keuntungan bagi semua orang? 🤝💕
 
Gue penasaran kenapa sih truk sumbu tiga masih bisa beroperasi di jalan tol saat libur Nataru? Gue pikir biaya demurrage yang harus dibayar karena keterlambatan pengiriman barang itu sangat mahal, apalagi kalau ada barang yang harus dikirimkan tepat waktu ke luar negeri. Tapi siapa tahu, gue tidak punya jawabannya, apa lagi kalau ada pihak yang ingin melindungi para eksportir Indonesia. Gue berharap Pemerintah bisa mencari kompromi agar truk sumbu 3 masih bisa beroperasi, tapi tidak terlalu banyak mempengaruhi keberadaan para eksportir.
 
Mau banget truk sumbu 3 ngisi jalan tol sebelum libur Natal, tapi aku pikir tidak usah masalah. Masih sibuk sih truk-tribun yang udah terdaftar, kayaknya cukup aja. Yang penting ya barang-barang khusus tuh nanti dikirim dengan cepat kok. Tapi, siapa tahu kalau diharapkan agar masyarakat nggak ramai sih, aku setuju.
 
aku pikir ini masalah yang bikin bingung sih, kalau truk sumbu 3 bisa dihentikan saat libur natal tapi tidak saat libur nataru? aku rasa itu tidak adil banget, karna truk sumbu 3 ada peran penting dalam ekspor Indonesia. kalau truk ini henti beroperasi, maka barang-barang yang harus dikirim ke luar negeri pasti akan tertunda dan bikin biaya naik, aku rasa itu ganti rugi buat para eksportir. kira-kira 7 hari depan sudah cukup untuk mempertimbangkan dampaknya ya?
 
kembali
Top