Evaluasi MBG, BGN Turunkan Porsi di SPPG dari 3 Ribu ke 2 Ribuan

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, untuk menekan kasus keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), diharapkan dapat dilakukan beberapa langkah.

Pertama, menurunkan kapasitas target produksi porsi MBG di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari 3 ribu menjadi 2-2,5 ribu. Kedua, melakukan rapid test terhadap bahan-baku makanan dan hasil makanan. Ketiga, menyediakan alat sterilisasi untuk ompreng atau food tray.

"Kami juga ingin meningkatkan kepedulian masyarakat dan pemerintah dalam mencegah keracunan pangan. Kami akan melaksanakan beberapa langkah untuk meningkatkan kualitas makanan yang disajikan," ujar Dadan dalam program Setahun Prabowo-Gibran CNN Indonesia, Senin (20/10).
 
Aku rasa itu nggak cukup banget. Kamu harus punya sistem keamanan yang lebih ketat, kayaknya harus ada CCTV di setiap tempat MBG dan pasti ada pengawas yang baik. Jangan hanya sekedar rapid test aja, perlu juga pengujian kimia untuk tahu apakah makanan itu aman atau tidak.

Dan aku pikir kalau kapasitas target produksi porsi MBG harus diangkat, bukan menurunkannya. Kalau nggak, gini aja, kurang porsi dan lagi ada yang lapar. Aku rasa pemerintah harus bekerja sama dengan organisasi-organisasi yang fokus pada keselamatan makanan, jadi mereka bisa memberikan saran yang lebih baik. Dan aku masih ragu, kalau di mana sih semua alat sterilisasi untuk ompreng atau food tray?
 
Aku penasaran mengapa harus menurunkan kapasitas produksi porsi MBG sekarang aja. Belum tentu solusi ini akan efektif. Di Jakarta kalau mau ngeracuni makanan, apa aku bisa mandi terlebih dahulu? 🤣

Dan rapid test untuk bahan-baku dan hasil makanan? Itu nggak cuma ngeluarin uang aja. Aku rasa lebih baik lagi jika BGN fokus pada meningkatkan kualitas sumber daya dan penjagaan keamanan di setiap SPPG.
 
Kalau mau cek kasus keracunan makanan itu, harusnya ada penilaian yang lebih mendalam ya... Meningkatkan porsi MBG dan melakukan rapid test terhadap bahan-baku nanti apa kabar? Semoga bisa mengurangi jumlah kasus keracunan. Tapi kalau tidak ada penanganan yang tepat, saya keberatan juga, karena ini bukan masalah kecil aja...
 
Kalau mau nggak ada keracunan makanan di MBG, harus dulu meningkatkan kualitas bahan-bahan makanannya. Jangan cuma fokus pada jumlah produksi ya, tapi juga pastikan apa yang digunakan asli dan aman banget. Saya suka makan MBG karena biayanya murah sekali, tapi kalau nggak hati-hati bisa jadi buang-buang waktu dan kesehatan. Pemuda kalau punya usaha sampingan, bisa bikin food truck atau apa aja yang aman banget untuk dijual, nggak? Biar gak ada keracunan pangan lagi di MBG.
 
Kasus keracunan makanan di MBG kayaknya serius banget, kan? Meningkatkan kapasitas target produksi porsi MBG itu penting, tapi apa caranya bisa lebih efektif nih? 🤔

Aku rasa perlu ada kontrol yang ketat sebelum makanan disajikan, giliran rapid test terhadap bahan-baku dan hasil makanan pasti penting. Dan alat sterilisasi untuk ompreng atau food tray itu wajib banget! 🚿

Saya harap kepedulian masyarakat dan pemerintah dalam mencegah keracunan pangan bisa meningkat, ini bukan soal pemborosan biaya aja, tapi tentang nyawa orang yang dijamin aman nih! 💔
 
Kalau mau ngomong tentang keracunan makanan, aku pikirin bisa banget. Aku ingat kalau aku masih kecil, aku nggak pernah lihat di TV ada program MBG yang bikin aku takut sih. Sekarang aja udah ada banyak kasus keracunan, bahkan anak-anak. Jika mau menurunkan kapasitas produksi, toh harus ada sasaran yang tepat juga. Bisa jadi karena target terlalu tinggi, sehingga kesalahan-kesalahan kecil bisa banget mempengaruhi hasilnya.

Saya rasa perlu ada inspeksi yang lebih serius, seperti rapid test untuk bahan-baku dan hasil makanan itu. Jangan lupa juga harus ada alat sterilisasi yang cukup, jadi nggak perlu lagi makanan yang sudah basi-basian di ompreng. Aku harap BGN bisa meningkatkan kualitas makanan MBG agar kita semua bisa nyaman saat makan sambil berharap anak-anak itu tetap sehat 💪
 
aku pikir ini bikin masalah keracunan makanan semakin parah lagi kalau ganti kapasitas MBG sekecil 2-2,5 ribu. tapi mungkin karena kurangnya dana & sumber daya. aku rasa yang perlu dilakukan adalah peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sterilisasi alat & bahan makanan. lalu ada konfirmasi dari BGN tentang jumlah korban keracunan pangan di masa depan. 📈 pernah aku lihat grafik kasus keracunan makanan di 2022, hasilnya nggak sedikit. bisa dilihat chart ini, 1/5 kasus yang terjadi di tahun itu. 😬
 
Gue rasa ini salah jawaban. Jika mau menurunkan kapasitas produksi, pasti arih keluhan masyarakat lebih banyak lagi, kan? Dan gue penasaran, rapid test untuk bahan-baku makanan siapa yang ngerjain? Kita harus fokus membuat kualitas makanan yang benar-benar aman buat dikonsumsi.
 
Aku pikir kalau gini punya kelebihannya, yaitu dengan menurunkan kapasitas produksi MBG, pasti kesehatan masyarakat akan semakin baik. Tapi aku penasaran, bagaimana caranya implementasinya? Kalau produksi dibilang kurang, apa yang terjadi pada orang-orang yang sudah terbiasa dengan porsi 3 ribu? Aku juga ingin tahu lebih lanjut tentang rapid test dan alat sterilisasi, bagaimana nanti bisa dilakukan di daerah-daerah?
 
Aku pikir aja, kalau mau menurunkan kapasitas produksi MBG, nggak perlu capek banget, bisa jadi porsi yang sedikit lebih kecil tapi juga lebih enak karena kalau terlalu banyak porsi, nanti kalah dengan kualitasnya sendiri deh 😂. Dan rapid test ya, itu penting banget agar tidak ada keracunan pangan lagi. Saya rasa alat sterilisasi untuk ompreng atau food tray itu kayaknya wajib banget, nggak mau sampai benda-benda yang digunakan nanti bisa jadi sarang bakteri aja 🤢.
 
kembali
Top