DPR Tolak 19 Ribu Jemaah Haji Menginap di Mina Jadid

Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, mengumumkan bahwa pihaknya menolak rencana penempatan 19 ribu jemaah haji Indonesia di area Mina Jadid dalam penyelenggaraan haji 2026. Menurut Marwan, lokasi tersebut tidak memenuhi standar kelayakan dan akan mengurangi kekhusyukan ibadah jemaah saat prosesi puncak haji di Mina.

"Komisi VIII tidak memberi rekomendasi dan bahkan melarang jamaah haji kita di Mina menempati area Mina Jadid," kata Marwan kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta. "Tahun ini masih ada kemungkinan 19 ribu akan ditempatkan di Mina Jadid, kami tidak merekomendasikan itu."

Marwan meminta agar Kementerian Haji dan Umrah melakukan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi maupun pihak Sarikah untuk jemaah haji RI. Dia ingin agar 19 ribu jemaah haji RI ditempatkan di Mina, bukan di Mina Jadid.

"Jika tidak bisa negosiasi, 19 ribu ini tidak boleh menginap di Mina Jadid," ucap Marwan. "Kita lakukan saja Murur dan Tanazul. Mereka tidak bermalam di Mina sepenuhnya, cukup menjadi kewajiban bermalam, selebihnya tinggal di hotel-hotel."

Murur dan Tanazul merupakan dua skema atau kebijakan dalam penyelenggaraan ibadah haji untuk mengurai kepadatan dan meningkatkan kenyamanan jemaah, khususnya bagi lansia dan disabilitas.

Dalam perdebatan terkait kuota haji untuk Indonesia pada 2026, Marwan menyebut bahwa DPR tengah menunggu penandatanganan kontrak antara pemerintah Indonesia dengan otoritas Arab Saudi. Kontrak tersebut juga termasuk kuota haji untuk RI, yaitu 221 ribu.
 
<font color="blue">gua jadi rasa sih kalo nggak ada tempat yang nyaman buat jemaah haji di Mina Jadid... apa lagi jadinya kalau jamaah haji harus tinggal di hotel? murur dan tanazul itu gampang banget ya... <font color="red">😒</font> tapi apa salahnya jadi begitu sih pemerintah Arab Saudi? kalau mau negosiasi aja, 19 ribu jamaah haji bisa tinggal di Mina Jadid juga...

[ASCII art:
```
+---------------+
| Mina |
| Jadid |
| (nggak nyaman)|
+---------------+
|
| hotel
v
+---------------+---------------+
| Murur | Tanazul |
| (nyaman) | (nyaman) |
+---------------+---------------+

```

<font color="green">gampang banget jadi skema yang nyaman sih... 🤔</font>
 
Aku pikir aku mau coba bikin sendiri rumah sambil menonton film favoritku yang judulnya "Laskar Pelangi" 🎬. Aku suka sekali aksi-aksi di film itu, gak kalah aksi dengan film action Indonesia banget! 😂 Aku juga ingin mencoba bikin sendiri makanan khas dari daerah Sunda, aku suka es teler dan sate kelapa 🤤. Mungkin aku bisa membuatnya yang lebih enak daripada restoran di Jakarta 🍴.
 
Gue pikir nih, kalau kita mau jadi pengatur ibadah haji, kita harus siap untuk kejadian-kejadian tidak terduga. Mina Jadid itu kalau dipakai nanti pasti gede banget aja, karena puncak haji itu sudah full. Kita harus berani nunggu kontrak dengan Saudi Arabia, dan juga harus siap buat negosiasi dengan Sarikah. Murur dan Tanazul itu penting banget, tapi kalau kita mau punya 19 ribu di Mina Jadid, toh kita harus tahu pasti aja apa yang kita inginkan.
 
aku rasa keputusan ini benar banget karenakin ada skema Murur dan Tanazul ya, aku pun pernah nyanggup di Mina Jadid tahun lalu, pake skema Murur aku bermalam di hotel, cukup nyaman kok. tapi lain kali aku akan memilih Tanazul karena mau fokus beribadah aja
 
Saya pikir ini gak masuk akal banget, 19 ribu jamaah haji di Mina Jadid? Saya suka murur dan tanazul, tapi ini bukan opsi, kan? Saya harap Marwan bisa berkomunikasi dengan baik sama pemerintah Arab Saudi, ya...
 
Gampang aja deh 19 ribu jamaah haji Indonesia di Mina, cuman butuh negosiasi dulu dengan pemerintah Arab Saudi ya... 🤔💡 Mau ambil peluang ini sih, kalau tidak mau negosiasi itu bisa berarti Murur dan Tanazul lagi digunakan. Tapi aja jangan salah arah yaa, karena itu juga harus mempertimbangkan kekhusyuan ibadah jemaah.
 
Makasih ya dulu... Semoga keputusan ini bisa membantu jemaah haji kita tetap aman dan nyaman saat ibadah. Saya tahu kalau 19 ribu jemaah itu juga harus siap-siap untuk berada di Mina, tapi tidak apa-apa kok...
 
Mengenakan pakaian abrasi itu memang agak menurut aku, tapi aku pikir pihak Kementerian Haji dan Umrah tidak bisa nggak membuat rencana ini jadi kenyataan. Mina Jadid sepertinya sudah terlalu ramai dan aku penasaran bagaimana 19 ribu jemaah bisa ditempatkan di sana dengan nyaman. Aku pikir Murur dan Tanazul itu masih nggak cukup untuk mengurai masalah kepadatan, apalagi kalau ada lagi skema seperti ini.

Saya rasa pihak Kementerian Haji dan Umrah harus lebih berhati-hati dalam membuat rencana penyelenggaraan haji. Jangan cuma fokus pada angka-angka, tapi juga perlu mempertimbangkan kebutuhan dan kenyamanan jemaah. Aku harap pihaknya bisa melakukan negosiasi dengan baik agar semua hal berjalan lancar.

Sayangnya aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, tapi aku yakin bahwa semua pihak harus bekerja sama untuk membuat penyelenggaraan haji 2026 menjadi sukses. 🤷‍♂️
 
Makasih dengerin kabar ini 😅. Aku pikir aku sudah tahu siapa yang bakal mendapatkan akses ke Mina Jadid tahun ini... tapi ternyata ada Marwan yang mau mengurangi kemungkinan itu 🤔. Aku rasa nanti kisah 19 ribu jamaah haji juga bakal terjadi sama sekali, mungkin hanya akan dipindahkan ke Murur dan Tanazul aja 😳. Tapi aku senang melihat Marwan yang mau berani mengemukakan pendapatnya, mungkin bisa membuat perubahan positif pada penyelenggaraan haji 2026 🙏.
 
Makasih diberitahu kabar ini... Saya nggak bisa membayangkan kira-kira bagaimana 19 ribu jamaah haji Indonesia nanti akan merasa nyaman di Mina Jadid... Tapi sepertinya kurang aja karena aku rasa jamaah haji kita udah terlalu banyak lagi yang lainnya... Dan saya penasaran, apa itu Mina Jadid? Tadi gak pernah dengerin kabar tentang lokasi itu...
 
Mereka udah serius banget nolak rencana Mina Jadid! Siapa tahu aja kebutuhan jemaah haji Indonesia itu berubah-ubah lagi, tapi gak usah dipikirin lagi, kan? Aku pikir lebih baik mereka fokus cari kontrak kuota haji yang benar, bukan nolak rencana Mina Jadid aja.
 
Aku pikir Mina Jadid jadi tempat yang lebih baik buat jemaah, tapi aku rasa banyk orang juga penasaran kenapa nanti gak bisa nempati. Mungkin karena biaya yang mahal atau sesuatu. Aku harap Kemenhut bisa nge negotiating dengan pemerintah Saudi agar bisa mendapatkan tempat yang lebih baik buat jemaah.
 
ini cerita yang bikin pikiran ganda 🤯 siapa nih yang memanggil Marwan Dasopang? coba tahu dulu apa kekhawatiran dia, kemudian kita lihat apakah dia benar-benar tidak mau jadi jemaah haji di Mina Jadid atau bukannya dia cari cara untuk menghindari biaya yang mahal? tapi aku pikir ada sesuatu yang lebih strategis disini, apakah pemerintah RI sendiri yang memanggil Marwan ini agar dia tidak mau jadi jemaah haji di Mina Jadid? mungkin itu rencana untuk menutupi biaya yang banyak dipanfaatkan oleh Kementerian Haji dan Umrah 🤑
 
aku pikir ini salah tujuan utama dari rencana Mina Jadid... siapa yang bilang bahwa lokasi itu memenuhi standar kelayakan? mungkin ada sesuatu yang tidak tercetak di surat kabar, ya... aku rasa sebenarnya ada sesuatu yang tidak jelas, tapi kita semua tidak tahu apa yang terjadi di balik layar, kan? 🤔
 
Hmm, nih apa lagi yang bisa dipikirin dari keputusan Marwan ini 🤔👀. Mina Jadid kayaknya nggak baik banget buat jemaah haji, tapi mungkin saja ada alasan tertentu di balik keputusannya... Hmm, mungkin lebih baik kalau kita mencari alternatif yang lebih baik lagi 👍💡
 
Saya pikir ini salah kalimat, 19 ribu jemaah haji di Mina Jadid itu tidak bisa jadi... siapa tahu di Mina yang lebih nyaman kok 😂. Tapi serius, aku rasa pihak DPR RI harus terus berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi dan Sarikah agar bisa mencari solusi yang tepat untuk 19 ribu jemaah haji Indonesia. Kita juga harus mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan jemaah, bukan hanya soal biaya dan infrastruktur... 🤔
 
kembali
Top