Disentil DPR soal Komentari K/L Lain, Purbaya: Saya Bodo Amat

Pembicaraan yang sengit terjadi di dewan perwakilan rakyat (DPR) terkait komentar calon wakil daerah (K/L) lain mengenai Peraturan Pemerintah (Perpu) nomor 81 tahun 2019 tentang penyelenggaraan pemilihan umum (PU).

Pertanyaan yang diajukan oleh K/L tersebut terkait dengan peraturan yang mengatur persyaratan calon wakil daerah. Dalam sebuah pertemuan, Purbaya menyatakan bahwa dia Bodo sangat tidak setuju dengan komentar itu.

Purbaya menjelaskan bahwa dia tidak ingin membiarkan orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang peraturan dan proses pemilihan umum berbicara mengenai hal tersebut. Dia percaya bahwa orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan akan hanya menyebar kebohongan dan tidak akan membawa manfaat bagi masyarakat.

Dia juga menekankan pentingnya calon wakil daerah harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang peraturan dan proses pemilihan umum. Dia percaya bahwa hanya dengan demikian, maka mereka dapat memberikan pendapat yang bijak dan tidak akan merusak reputasi pemerintahan.

"Kalau tidak berpengetahuan, kalau tidak tahu apa itu demokrasi, bagaimana cara menjalankannya, bagaimana caranya mengatur negara, mereka akan hanya bercanda-bercanda saja", kata Purbaya.

Dia juga menekankan bahwa calon wakil daerah harus memiliki komitmen yang kuat untuk memahami peraturan dan proses pemilihan umum. Dia percaya bahwa hanya dengan demikian, maka mereka dapat memberikan pendapat yang bijak dan tidak akan merusak reputasi pemerintahan.

"Jika kita ingin benar-benar menjadi wakil rakyat, kita harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang peraturan dan proses pemilihan umum. Kita harus tahu bagaimana cara menjalankannya, bagaimana caranya mengatur negara", kata Purbaya.

Dalam keseluruhan, Purbaya menekankan pentingnya calon wakil daerah memiliki pengetahuan yang cukup tentang peraturan dan proses pemilihan umum. Dia percaya bahwa hanya dengan demikian, maka mereka dapat memberikan pendapat yang bijak dan tidak akan merusak reputasi pemerintahan.
 
aku pikir kalau punya pengetahuan tentang peraturan dan proses pemilihan umum itu tidak cukup untuk menjadi wakil rakyat, tapi juga harus ada kemampuan untuk berkomunikasi dengan masyarakat secara efektif ๐Ÿค”. karena kalau hanya tahu-tahu saja dan tidak bisa meneruskannya ke masyarakat, maka tidak akan bisa memberikan solusi yang tepat bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyat di daerahnya ๐ŸŒ†.
 
aku pikir wajibnya calon wakil daerah harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang peraturan dan proses pemilihan umum. kalau ga punya pengetahuan, apa yang bisa diharapkan? mereka akan hanya bercanda-bercanda saja ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ. tapi aku senang mendengar bahwa purbaya berbicara dengan bijak tentang hal ini. dia benar-benar memiliki visi untuk membangun wakil daerah yang baik dan bertanggung jawab. mungkin perlu kita semua bantu memahami pentingnya pengetahuan dalam pemilihan umum, seperti aku sedang lakukan disini di YouTube-ku ๐Ÿ“น
 
Pertanyaan tentang persyaratan calon wakil daerah memang penting tapi aku pikir yang lebih penting adalah kita harus berfokus pada masalah lingkungan ๐ŸŒฟ๐Ÿ’š. Kita harus mengingat bahwa perubahan iklim dan polusi udara tidak bisa diabaikan. Aku rasa Purbaya benar-benar berbicara tentang hal yang penting, tapi aku ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana calon wakil daerah dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu lingkungan ๐ŸŒŽ.
 
Pernah lihat kapan-kapan Purbaya itu sering mengatakan kalau orang yang nggak tahu apa-apa tentang peraturan harus jangan bicara? Saya rasa dia benar-benar ingin coba menyelesaikan masalah ini, tapi juga mau mengutamakan pengetahuan yang cukup. Saya berpikir kalau itu bisa dilakukan jika kita ada program pendidikan formal untuk calon wakil daerah, seperti kursus tentang peraturan dan proses pemilihan umum. Kalau demikian, mungkin saja mereka bisa memiliki pengetahuan yang cukup dan memberikan pendapat yang bijak. ๐Ÿค”๐Ÿ’ก
 
Purbaya benar-benar salah satu tokoh yang paling berpengaruh di DPR nih ๐Ÿค“. Dia benar-benar memiliki visi yang jelas untuk Indonesia masa depan. Saya pikir dia benar sekali mengatakan bahwa orang-orang yang tidak tahu apa-apa tentang peraturan dan proses pemilihan umum tidak cocok menjadi wakil rakyat. Mereka akan hanya membuang-buang waktu dan membuat rakyat kecewa ๐Ÿ˜’. Saya setuju dengan Purbaya, kita harus memiliki orang-orang yang bijaksana dan berpengetahuan untuk memimpin Indonesia ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ.
 
Pernah terbayang kalo calon wakil daerah sesekolah punya pengetahuan yang cukup tentang peraturan pemilihan umum. Mereka bisa memberikan pendapat yang bijak dan tidak jadi bawa kebohongan siapa tahu. Purbaya nggak salah, kita harus berpikir sejenak sebelum berbicara about hal ini, supaya tidak jadi memperbodoh rakyat.
 
Kalau mau jadi wakil rakyat harus tahu apa itu demokrasi ๐Ÿค”. Saya pikir kalau Bodo berbicara seperti itu, dia sendiri harus punya pengetahuan yang cukup tentang peraturan dan proses pemilihan umum. Kalau tidak, bagaimana bisa dia mengajarkan orang lain? ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ. Saya senang lihat Bodo ingin wakil rakyat memiliki pengetahuan yang cukup, tapi saya juga khawatir apakah itu bisa tercapai dengan mudah. Pemerintah harus memberikan peluang yang baik bagi wakil rakyat untuk memahami peraturan dan proses pemilihan umum agar mereka bisa memberikan pendapat yang bijak ๐Ÿคž.
 
Aku pikir kalau giliran kita untuk memahami apa itu demokrasi sebenarnya kan? ๐Ÿค” Jika orang-orang gak punya pengetahuan tentang peraturan dan proses pemilihan umum, bagaimana caranya mereka bisa memberikan pendapat yang bijak? Mereka akan hanya bercanda-bercanda saja seperti kata Purbaya. ๐Ÿ™„

Aku rasa pentingnya memahami peraturan dan proses pemilihan umum tidak hanya tentang memiliki pengetahuan, tapi juga tentang memiliki komitmen yang kuat untuk memahami hal tersebut. Jika kita ingin benar-benar menjadi wakil rakyat, kita harus tahu bagaimana cara menjalankannya dan mengatur negara. ๐Ÿ’ก
 
aku rasa kalau kalah dalam debat itu dia harusnya bisa belajar dari kesalahan itu ๐Ÿ˜Š. tapi justru malah dia bilang bahwa orang yang tidak tahu apa-apa juga bisa memberikan pendapat yang bijak. aku rasa itu salah paham besar ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ. sebenarnya perlu diingat bahwa demokrasi bukan hanya tentang memiliki pengetahuan, tapi juga tentang kemampuan untuk menerima keberanian memilih pendapat yang berbeda dan tidak takut untuk melakukan kritik ๐Ÿ’ก.
 
Pernah kayaknya kalau pelajar-pelajar kita di sekolah nggak dipikirkan tentang proses demokrasi dan bagaimana caranya mengatur negara. Mereka lebih fokus pada kuis-kuis atau soal-soal yang nggak relevan dengan kehidupan nyata mereka ๐Ÿค”.

Maksudnya, kalau kita ingin memilih calon wakil daerah yang bijak, kita harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang peraturan dan proses pemilihan umum. Tapi, di sekolah, pelajar-pelajar kita masih dipikirkan untuk mengingat formula2 matematika atau cara2 tulis-tulis yang benar ๐Ÿ˜.

Mungkin itu karena kita masih memprioritaskan pendidikan formal yang lebih fokus pada pengetahuan teori daripada pengetahuan praktek. Tapi, saya berpendapat bahwa kita harus lebih fokus pada pendidikan yang memiliki kompetensi dan pengetahuan tentang kehidupan nyata kita ๐Ÿ“š๐ŸŒŽ.

Kita harus memikirkan bagaimana caranya kita bisa memberikan pendidikan yang lebih relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana caranya kita bisa membuat pelajar-pelajar kita memiliki pengetahuan dan kompetensi yang lebih baik tentang peraturan, proses pemilihan umum, dan bagaimana caranya mengatur negara ๐Ÿค๐Ÿ’ก.
 
ini kabar baik! kalau kita bisa memahami apa itu demokrasi dan bagaimana cara menjalankannya, kita already bisa buat perbedaan besar dalam pembangunan negara. tapi sepertinya masih banyak yang tidak memahami hal ini. saya rasa pemerintah sudah berusaha dengan baik dalam membuat peraturan yang jelas, tapi kita harus juga berpartisipasi dan mengedukasi diri sendiri tentang apa yang akan diambil keputusan. kita bisa mulai dari membaca buku atau mencari informasi online tentang demokrasi dan pemilihan umum. itu penting untuk kita lakukan agar kita bisa menjadi wakil rakyat yang bijak dan bertanggung jawab.
 
kembali
Top