Daftar UMK 2026 Jika Naik 10,5%, Kota Ini Tertinggi Nyaris Rp 6,3 Juta

Pekerja di Indonesia terus meminta upah minimum meningkat untuk mengatasi inflasi dan kehidupan sehari-hari yang semakin sulit. Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menjabat sebagai Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Menurutnya, kenaikan upah minimum 2026 harus mencapai angka 8,5-10,5% untuk menghadapi inflasi dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.

Namun, Iqbal mengatakan bahwa kenaikan upah minimum yang paling masuk akal adalah sebesar 10,5%. Ia menjelaskan bahwa setiap daerah memiliki pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda. Beberapa wilayah seperti Maluku Utara memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 30% lebih dari nasional.

Jika kenaikan upah minimum mencapai 10,5%, maka Kota Bekasi akan menjadi UMK-nya tertinggi di Indonesia. Berdasarkan perhitungan, UMK-nya bisa mencapai Rp 6,29 juta. Selain Kota Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi juga akan memiliki UMK yang tinggi, masing-masing Rp 6,19 juta dan Rp 6,14 juta.

Berikut adalah daftar UMK 2026 dari wilayah yang terbesar jika berdasarkan kenaikan 10,5%:

* Kota Bekasi: Rp6.288.281
* Kab Karawang: Rp6.187.550
* Kab Bekasi: Rp6.142.159
* Kota Depok: Rp5.741.272
* Kota Cilegon: Rp5.666.533
* Kota Bogor: Rp5.665.221
* Kota Tangerang: Rp5.602.027
* Kabupaten Mimika: Rp5.531.274
* Kota Batam: Rp5.513.508
* Kota Tangerang Selatan: Rp5.496.703
* Kota Surabaya: Rp5.482.737
* Kabupaten Tangerang: Rp5.415.734
* Kabupaten Bogor: Rp5.389.318
* Kabupaten Gresik: Rp5.385.917
* Kabupaten Sidoarjo: Rp5.381.915
* Kabupaten Pasuruan: Rp5.377.913
* Kabupaten Serang: Rp5.367.375
* Kabupaten Mojokerto: Rp5.365.909
* Kabupaten Purwakarta: Rp5.295.438

Sementara itu, beberapa daerah juga memiliki UMK terendah atau terkecil, di mana mayoritas berada di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jika kenaikannya mencapai 10,5%, maka Kabupaten Banjarnegara di Jawa Tengah dapat menjadi UMK terendah di Indonesia dengan nilai Rp2,39 juta.
 
Kalau ngerasa upah minimum naik 10,5% pasti bikin kesejahteraan pekerja makin baik 🀝. Tapi, kabarnya ada daerah yang UMK-nya bisa jadi tinggi juga karena ekonominya cepat banget πŸš€. Misalnya Kota Bekasi, bisa jadi UMK-nya bisa mencapai Rp 6 jutaan! πŸ€‘. Saya pikir itu bikin banyak orang senang 😊. Yang penting adalah pekerja bisa hidup dengan baik dan tidak malu-malu πŸ’ͺ.
 
aku pikir konsep UMK itu masih nggak cukup masuk akal lagi, kan? kalau kita nggak paham siapa yang akan memperoleh laba dari pekerjaan itu, maka ini hanya menciptakan kesenangan bagi karyawan sendiri, tapi apa nanti bagaimana dengan orang-orang di luar kerjaan tersebut?
 
ini bikin saya pusing, kalau pekerja harus bekerja lebih lama dan tidak mendapatkan upah yang cukup lagi karena inflasi nanti siapa yang akan mendapatkan keuntungan? kalau di daerah seperti Maluku Utara yang ekonominya tinggi lagi apa maksudnya mereka hanya akan mendapatkan upah minimum yang sedikit lebih tinggi, tapi pekerja di daerah lain tidak? ini sangat tidak adil.
 
kira-kira apa yang bisa dilakukan oleh pekerja kita ya? memang benar bahwa inflasi makin tinggi dan kehidupan sehari-hari makin sulit, tapi kalau upah minimum naik 10,5% itu bukanlah solusi ya? tapi aku rasa perlu ada kompromi, misalnya saja menyesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah. misalnya saja seperti di Bekasi yang pertumbuhannya makin tinggi, maka upah minimum mereka juga bisa naik lebih cepat.
 
Haha, apa sih maksudnya dari inflasi yang begitu tinggi? Mungkin itu seperti saat aku cari nasi goreng di warung kecil di dulu kala, tapi sekarang harus membayar uang muka puluh rupiah lebih banyak karena inflasi. Aku punya teman yang kerja di Perumahan Imigran Batam, dia bilang kehidupan di Batam agak sulit karena pasir dan udara panas. Mungkin itu juga salah satu penyebab dari inflasi naik?
 
Kalau mau nggak mau upah minimum nang luar 8-10% pasti lagi inflasi banget dan kita harus berjuang selama ini lagi... Kita butuh kenyamanan hidup juga sih! Semoga pejabat yang membuat kebijakan ini benar-benar memikirkan kebutuhan rakyat biasa...
 
Oke sekali, kan kalau gini? Masih nggak ada nangkatin upah minimum ya? Saya rasa 10,5% itu angka yang masuk akal juga, tapi akses ke uang gini harus agak sederhana. Jika kenaikannya sampai Rp6 juta di Bekasi, kayaknya orang-orang di daerah lain pasti terkejut. Saya rasa Presiden Iqbal punya poin yang cukup masuk akal, tapi kita harus lihat bagaimana implementasinya sih? Bagaimana kalau ada keterlibatan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)? Mungkin perlu ada aturan yang jelas agar tidak ada penipuan atau hal gini.
 
Kenaikan upah minimum harusnya lebih cepat, aku pikir 9% sudah bisa dianggap masuk akal πŸ€‘. Saya rasa 10,5% itu hanya untuk daerah-daerah yang sudah memiliki pertumbuhan ekonomi yang stabil, misalnya seperti Jakarta dan Bekasi πŸŒ†. Tapi apa dengan daerah-daerah yang masih belum berkembang, seperti Maluku Utara? πŸ€” Mereka membutuhkan bantuan lebih lanjut untuk meningkatkan pendapatan mereka πŸ’Έ.

Saya setuju bahwa UMK-nya akan menjadi tertinggi di Jakarta dan Bekasi, tapi bagaimana dengan daerah-daerah lain yang memiliki keterbatasan sumber daya? πŸ€·β€β™‚οΈ Mereka membutuhkan kesempatan untuk berkembang dan meningkatkan pendapatan mereka, bukan hanya dipaksa meningkatkan upah minimum saja πŸ’ͺ.
 
ini kabar gembira atau kabar buruk untuk pekerja? aku pikir kabar baik... mereka akan mendapatkan upah minimum yang lebih tinggi πŸ’Έ. tapi, aku juga pikir ini perlu dilakukan dengan hati-hati. jika 10,5% terlalu banyak maka itu bisa membuat inflasi meningkat lagi dan akhirnya menimpa orang-orang biasa aja 😬.

tidak bisa dibantah bahwa beberapa wilayah seperti Maluku Utara memiliki pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, tapi itu juga berarti ada kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan upah minimum yang lebih tinggi 🀩. dan kalau ukrang menjadi UMK-nya tertinggi di Indonesia? itu bisa membuat pekerja di daerah tersebut merasa bangga πŸ’ͺ.

tapi aku masih pikir penting banget agar pemerintah dan ombudsman memastikan bahwa upah minimum yang diberikan tidak hanya untuk meningkatkan inflasi tapi juga sebenarnya bisa membantu kesejahteraan pekerja di Indonesia πŸ™.
 
Aku pikir ini itu salah pilihan untuk dijadikan target UMK ya, kenaikannya sampai 10,5% dan Kota Bekasi jadi UMK-nya tertinggi? Itu kan hanya sekedar alih-alih perhatian dari masalah-masalah lain yang lebih serius, seperti ekonomi yang benar-benar tidak stabil. Dan siapa nje, daerah-daerah yang menjadi UMK terendah di Indonesia sih masih bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dan pendidikan di wilayah-wilayah tersebut, bukan?
 
Pekerja Indonesia masih nggak puas sama aja πŸ€¦β€β™‚οΈ. Mereka meminta upah minimum meningkat lebih cepat ya, tapi tidak ada jawabannya. Apakah sih presiden dan pemerintah benar-benar peduli dengan kesejahteraan rakyat? πŸ€‘ Nah, menurut saya, kenaikan 10,5% itu bukan mungkin πŸ€”. Aku pikir 8-9% saja sudah cukup bisa dianggap sebagai kenaikan yang masuk akal. Dan aku penasaran sih, bagaimana caranya pekerja bisa tahu mana wilayah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi atau tidak? πŸ€·β€β™‚οΈ Aku rasa UMK yang terbaik adalah satu-satunya yang dapat memenuhi kebutuhan hidup seseorang. Kalau diwaktunya kita harus berusaha mencari informasi lebih lanjut ya, jadi kita bisa tahu secara pasti siapa yang mendapatkan UMK mana dan bagaimana caranya perhitungannya πŸ“Š.
 
kira-kira nih, kalau upah minimum nggak naik lagi, siapa yang bakal suka? πŸ€‘ semuanya akan kehabisan uang dan harus mencari pekerjaan apa aja. makasih konfederasi serikat pekerja Indonesia klo udah buat proposal seperti ini, mungkin bisa membantu pekerja di Indonesia πŸ”₯.
 
Wahhh, apakah pekerja mau bekerja dengan gaji 2,39 juta? 🀣 Makanya sih mereka meminta upah minimum lagi, kayaknya ingin hidup nyaman aja πŸ˜‚. Tapi nggak bisa salah, kalau upah minimum terlalu rendah, inflasi juga akan naik dan semuanya akan sulit. Saya rasa 8,5-10,5% itu wajar, tapi gampang dikatakan bukan, kayaknya harus dipraktikan dulu πŸ€‘. Dan sih, yang paling penting adalah pekerja dapat hidup nyaman dan tidak merasa beban 😊.
 
aku kira aja kalau upah minimum naik gede kok, tapi sih nggak ada yang salah apa pun. tapi aku pikir 10,5% kan agak ngecewet, kayaknya akan bikin inflasi semakin tinggi. tapi aku juga paham bahwa setiap daerah memiliki pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda. tapi kalau gini, kayaknya perlu ada cara lain untuk mengatasi inflasi dan meningkatkan kesejahteraan pekerja, misalnya dengan menerapkan harga yang lebih adil atau meningkatkan produksi agar bisa mengurangi inflasi.
 
πŸ€” Nah, aku rasa 8,5-10,5% gak ada masalah, tapi aku pikir 10,5% itu bisa jadi terlalu banyak untuk bekal kehidupan sehari-hari. Aku bayangin diri saya yang memiliki beberapa anak dan harus biaya biaya kebutuhan lainnya seperti sekolah dan rumah... tapi aku juga penasaran apa kalau semua daerah di Indonesia punya upah minimum 10,5%? Mungkin bisa mengurangi kelas kemiskinan dan meningkatkan standard hidup banyak orang.
 
aku sibuk banget sama perhitungan ini 🀯, tapi kira-kira apa arti dari UMK yang sering disebutkan? itu gak seperti apa yang aku bayangkan. kalau kenaikan upah minimum 10,5% maka uang kaya gini sih? dijamin bisa meningkatkan kesejahteraan pekerja? tapi nggak ada jaminan lagi πŸ€”.

dan yang paling seru banget, kabupaten banjarnegara bisa menjadi UMK terendah? itu bikin aku penasaran, bagaimana kondisi ekonomi di sana memang benar-benar sangat rendah 😳. tapi nggak berarti gini sih bahwa upah minimum harus meningkat begitu saja πŸ€‘.

aku rasa perlu ada penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah kenaikan upah minimum 10,5% benar-benar bisa membantu meningkatkan kesejahteraan pekerja πŸ“Š. dan tidak hanya itu, juga perlu dipertimbangkan dampaknya pada ekonomi yang lebih luas πŸŒ†.
 
Gue pikir kalau upah minimum harus meningkat ya... tapi seberapa tinggi? Gue tidak yakin banget. Gue lihat daftar UMK-nya kenaikan 10,5% itu sangat banyak. Seperti gue bilang, setiap daerah memiliki pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda. Malah ada Kabupaten Banjarnegara yang menjadi UMK terendah di Indonesia? Gue pikir ini tidak masuk akal banget... tapi mungkin karena masih banyak pekerja yang bekerja dalam sektor paruh waktu atau sesi.
 
kembali
Top