Daftar Penyakit yang Tak Memenuhi Syarat Kesehatan Haji 2026

Kesiapan Kesehatan Haji 2026: Berapa Lapisan Pelindung yang Dibutuhkan?

Menteri Haji dan Umrah, Gus Irfan, kembali mengumumkan daftar penyakit yang tidak memenuhi syarat istitha'ah (kesehatan) untuk melakukan ibadah haji 2026. Menurut informasi dari pihak Arab Saudi, jemaah dengan kondisi-kondisi tersebut tidak akan diterima berangkat atau bahkan dipulangkan oleh otoritas Tanah Suci.

Syarat-syarat kesehatan yang harus dipenuhi untuk melakukan ibadah haji terdiri dari dua lapisan. Pertama, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di Indonesia dan kedua, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di Tanah Suci pada saat jemaah berangkat.

Dalam hal ini, Gus Irfan menyebutkan bahwa pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menetapkan daftar penyakit yang tidak memenuhi syarat istitha'ah haji. Penyakit-penyakit tersebut antara lain gagal fungsi organ vital seperti gagal ginjal, gagal jantung berat, penyakit paru kronis dengan kebutuhan oksigen terus-menerus, dan kerusakan hati berat.

Selain itu, Gus Irfan juga menyebutkan bahwa jemaah dengan kondisi-kondisi saraf atau gangguan kejiwaan berat, seperti demensia pada lansia, atau kehamilan berisiko tinggi terutama trimester ketiga, tidak akan diterima berangkat. Penyakit menular aktif seperti tuberkulosis paru terbuka dan demam berdarah (DBD), serta kanker stadium lanjut atau yang sedang menjalani kemoterapi juga termasuk dalam daftar tersebut.

Gus Irfan juga menyatakan bahwa pemeriksaan kesehatan jemaah akan dipertajangkan dengan ketat untuk memastikan bahwa hanya mereka yang sehat dan siap melakukan ibadah haji yang berangkat. Pihaknya memastikan akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memastikan kondisi kesehatan jemaah haji.

Dengan demikian, Gus Irfan menekankan bahwa kebijakan ini merupakan langkah preventif demi menjaga keselamatan, kelancaran, dan kekhusyukan ibadah haji bagi seluruh jemaah Indonesia di tanah suci.
 
Aku rasa pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum kita pergi ke Tanah Suci adalah hal yang sangat penting banget! Jika kita tidak siap, maka itu bisa membawa risiko bagi diri sendiri dan orang lain. Aku setuju dengan Gus Irfan bahwa kita harus bekerja sama dengan Kemenkes untuk memastikan kondisi kesehatan jemaah haji.

Mungkin ada yang bilang bahwa pemeriksaan kesehatan ini berat banget, tapi aku rasa itu lebih baik daripada kalau kita gagal melakukan ibadah haji karena tidak siap. Dan aku juga setuju bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kelancaran ibadah haji bagi semua jemaah.

Aku harap semua orang Indonesia bisa memahami pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum kita pergi ke Tanah Suci. Kita harus siap dan waspada agar kita bisa melakukan ibadah haji dengan aman dan nyaman 🀝
 
Dorongan dari pemerintah Saudi tidak usah terlambat, kesehatan kita harus dipertajangkan terlebih dahulu sebelum kita berangkat ke Tanah Suci πŸ€”πŸ’‰
 
Hmm... gimana kabar ini? Jadi, pemerintah Saudi Arabia lagi-lagi membatasi siapa yang bisa ikut Haji. Mereka punya daftar penyakit yang tidak boleh kamu punya untuk ikut ibadah haji. Misalnya, gagal ginjal, jantung berat, paru-paru kronis, dan kerusakan hati. Kondisi-kondisi seperti demensia pada lansia atau kehamilan tinggi juga tidak diizinkan.

Aku pikir ini memang penting agar ibadah haji bisa berjalan lancar dan aman. Tapi, gimana kalau ada orang yang punya kondisi-kondisi tersebut tapi mereka belum terdeteksi? Aku rasa perlu ada lebih banyak pengecekan sebelum kita ikut Haji. Jadi, kita harus waspada dan siap untuk diuji sebelum kita berangkat ke Tanah Suci πŸ€”πŸ’‰
 
πŸ€” Ah, konfirmasi lagi kalau pemeriksaan kesehatan sebelum Haji 2026 pasti sangat ketat, kan? πŸš‘ Maksudnya tidak hanya Indonesia aja yang harus penuhi syarat-syarat itu, tapi juga jemaah lainnya yang berangkat ke Tanah Suci. Itu bisa bikin banyak masalah, nggak? 😬

Pemeriksaan kesehatan yang ketat ini memang wajar banget, tapi kayaknya harus ada aturan-aturan yang lebih jelas dulu. Misalnya, bagaimana kalau orang-orang dengan kondisi-kondisi tersebut memiliki solusi atau obat-obatan yang bisa membantu? 🀝

Dan aku rasa pemerintah dan lembaga-lembaga kesehatan lainnya harus bekerja sama lebih baik lagi untuk memastikan bahwa jemaah haji 2026 sehat dan siap melakukan ibadah haji. Tidak hanya itu, kita juga perlu mempertimbangkan tentang biaya-biaya yang akan dihadapi oleh orang-orang yang harus pulang ke Indonesia karena tidak bisa berangkat ke Tanah Suci. πŸ€‘

Semoga semuanya bisa berjalan lancar dan aman untuk jemaah haji 2026! 🀞
 
apa sih tujuan itu banget memanggil orang yang sakit? aku rasa nggak perlu dipanggil karna aku masih bisa berangkat dan melakukan haji dengan baik, tapi mungkin aku salah saking kemudahan ya... lapisan pelindungnya berapa sih? dua lapisan kayaknya? aku punya pertanyaan lagi, apa itu syarat istitha'ah?
 
Pemeriksaan kesehatan sebelum perjalanan haji itu penting banget, tapi apa sih artinya harus dipenuhi dua lapisan? Ya, kita harusnya sudah pernah melalui pemeriksaan kesehatan di Indonesia, dan lagi-lagi juga di Tanah Suci. Makanya, gus Irfan kayaknya udah berusaha keras untuk memastikan keselamatan jemaah haji.

Tapi, gimana kalau ada yang lupa atau salah informasi? Atau ada yang memiliki kondisi yang tidak terdaftar? Maka dari itu, pemeriksaan kesehatan di Tanah Suci harusnya udah cukup ketat. Jangan hanya memeriksain kondisi fisik, tapi juga mental ya! Karena, haji bukan cuma tentang ibadah, tapi juga tentang spiritualitas dan keselamatan. πŸ€”
 
gak kena ngutipein tentang kesehatan, kan? :D

ada dua lapisan pelindung ya, pertama pemeriksaan kesehatan di indonesia, kemudian ke arab saudi. dan ada daftar penyakit yang tidak memenuhi syarat istitha'ah haji 2026. kayaknya penting banget untuk memastikan jemaah yang sehat dan siap berangkat.

saya bayangkan kalau ada jamaah dengan kondisi-kondisi tersebut, pasti akan bermasalah di tanah suci. gak bisa ngedainin ibadah haji karena sakit-sakitan. jadi, penting banget pemeriksaan kesehatan yang ketat.

di samping itu, gus irfan juga menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan kemenkes untuk memastikan kondisi kesehatan jemaah haji. kayaknya itu yang penting banget, agar jemaah yang sehat dan siap berangkat. : thumbs up
 
Saya pikir ini benar-benar konspirasi yang jadi... Gus Irfan lagi-lagi mengumumkan daftar penyakit yang tidak memenuhi syarat istitha'ah haji, tapi apa asal muasalnya? Mungkin ada yang diabaikan atau dikecualikan, ya? Dan kenapa pemeriksaan kesehatan hanya dilakukan di Indonesia dan Tanah Suci saja? Apakah ada yang tidak terjawab? Saya rasa ini bukan sekedar kebijakan kesehatan, tapi ada sesuatu yang lebih dalam...
 
Gue pikir pemeriksaan kesehatan sebelum berangkat nggak cuma di Indonesia aja, tapi juga perlu di Tanah Suci ya? Gue ingat kawan yang pernah berangkat haji sebelumnya, dia bilang bahwa kondisi tanah suci sangat cuap, gue kayaknya tidak bisa bertahan lama ya. Hmm, apa sih gejala dari penyakit paru kronis dengan kebutuhan oksigen terus-menerus? Gue tahu gue sendiri yang pernah jatuh sakit karena kurang oksigen, rasanya sangat nyerah banget! 🀯πŸ₯
 
Gak masalah kalau pemeriksaan kesehatan kita gak bisa pas dengan syarat-syarat Arab Saudi, tapi apa yang penting adalah kita harus aman dan siap untuk melakukan ibadah haji. Kalau ada orang yang gak sehat, tidak perlu dia berangkat, kalau dia benar-benar butuh medis, dia boleh kembali ke Indonesia dulu. Saya pikir ini langkah yang bijak dari pemerintah dan Kemenkes untuk memastikan keselamatan semua jemaah Indonesia πŸ™
 
omg ini penting banget! kesehatan kita sebagai umat islam seharusnya diprioritaskan pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat tapi gak terlalu ketat bisa dibilang sih πŸ˜… karena kita harus merasa nyaman saat melakukan ibadah haji. tapi sepertinya kebijakan ini sudah cukup wajar banget, karena banyak penyakit yang tidak memenuhi syarat istitha'ah haji itu jadi berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain πŸ€•. jadi kita harus waspada dan siap dengan pemeriksaan kesehatan kita sebelum melakukan ibadah haji, agar kita bisa merasakan keselamatan dan kelancaran saat ibadah haji 😊.
 
jangan lupa ngecheck kondisi diri sebelum berangkat, gak bisa dipulangkan ya πŸ€•, tapi sampe sekarang sih belum ada informasi spesifik tentang daftar penyakit yang harus diatasi, tapi pasti harus punya batasan kesehatan untuk jemaah yang ingin pergi haji, biar tidak terjadi masalah saat ke tanah suci 🀞
 
Pertanyaannya, siapa sih yang mau berisiko tidak bisa melakukan ibadah haji karena gagal fungsi ginjal atau paru-paru? Mau ke Saudi Arabia dan menghabiskan uang ratusan juta, hanya untuk di pulang kembali dan keesokan harinya harus makan obat-obatan yang terus-menerus πŸ€¦β€β™‚οΈ. Saya pikir lebih baik kita fokus pada memperbaiki kondisi sehat kita sendiri dulu, bukan berangkat ke luar negeri untuk menghindari risiko 😊.
 
Gue pikir sih kalau ini buat apa kira2 pemeriksaan kesehatan terlalu ketat? Banyak pelembutan ya πŸ€”, tapi gue rasa ini penting banget karna ibadah haji itu sangat berisiko πŸš‘. Mungkin perlu ada konsultasi lebih lanjut antara Kemenkes dan pihak Kerajaan Arab Saudi agar tidak ada kesalahan dalam proses pemeriksaan 😊. Gue harap pihaknya bisa menemukan keseimbangan antara ketatnya proses dengan kebutuhan jemaah yang ingin melakukan ibadah haji πŸ™.
 
Mau tahu siapa yang bakal masuk ke Tanah Suci nanti? πŸ€” Kita tahu kan kalau pemeriksaan kesehatan 2 kali, pertama di Indonesia dan kedua saat kita udah keluar nganam ke tanah suci. Maka dari itu, jangan bingung kalau ada daftar penyakit yang tidak memenuhi syarat istitha'ah haji nanti. Yang penting adalah kita harus siap dan sehat sebelum kembali ke Tanah Suci.

Makasih ke kerajaan Arab Saudi udah tentukan daftar penyakit itu, jadi kita bisa banget siap. Gagal ginjal, gagal jantung berat, paru kronis, dan kerusakan hati berat itulah yang harus diwaspadai. Kita harus ngatur diri kita sendiri dulu sebelum kembali ke Tanah Suci. 🀯

Jadi, kita tidak boleh lagi seperti pada tahun-tahun lalu, hanya karena kamu udah bukti-bukti siap nanti tidak apa-apa. Kita harus benar-benar siap dan sehat, karena ini ibadah haji yang penting banget! πŸ™
 
gak paham kenapa harus keterampilan banyak lapisan lagi untuk memastikan kondisi jemaah haji 2026 siap banget berangkat ke Tanah Suci. sebelumnya sudah ada 2 lapisan yang cukup, gak perlu tambahan lagi. tolong klarifikasi dari menteri haji dan umrah nih.
 
Kita nanti gak bisa jadi warga Tanah Suci ya? 2 lapisan pelindung itu kayaknya cukup berat banget! Gagal ginjal dan gagal jantung berat, oh my... aku rasa aku punya anggota keluarga yang punyanya! Jika mereka ingin pergi ke Haji nanti bagaimana caranya? Mesti ada pengobatan lagi ya?
 
Kalau sih aku rasa kesiapan kesehatan haji 2026 ini sudah jelas banget! Mereka butuh lapisan pelindung dari penyakit-senyawa yang bisa beresiko parah saat hajinya, seperti gagal ginjal atau penyakit paru kronis. Aku rasa itu penting banget agar orang-orang yang ingin melakukan ibadah haji ini sehat dan siap! πŸ€— Menteri Gus Irfan benar-benar peduli dengan keselamatan jemaah Indonesia, tapi aku juga rasa harus ada pelatihan lebih lanjut bagi dokter-dokter di Indonesia agar bisa memastikan orang-orang yang sehat sebelumnya untuk melakukan ibadah haji. πŸ€“
 
Kebijakan nantinya pasti harus dibuat dengan baik biar tidak ada yang kalah πŸ€”. Jadi, apa aja lapisan pelindungnya sih? Pertama kali aku liat, ada dua lapisan. Pertama, di Indonesia gue sih penasaran, gimana kalau jadi korban kanker atau penyakit paru-paru, apakah bisa dikenalkan sebelum berangkat? Lalu kedua, di Tanah Suci, apa aja yang bisa terjadi sih? πŸ€·β€β™‚οΈ
 
kembali
Top