Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekecewaannya atas kesalahpahaman dalam tender pertahanan yang dilakukan oleh anak-anaknya sendiri. Dalam sidang parlemen, Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa perusahaan milik keluarganya, yakni PT Mitra Keluarga Bersama (MKB), terlalu cepat menyerah dalam penawaran tender tersebut.
Menurut Presiden, MKB adalah salah satu perusahaan yang mengikuti proses tender pertahanan. Namun, dalam upaya untuk merebut kontrak, mereka malah membuat kesalahan strategis yang tidak dapat diprediksi oleh lawan. "Saya tidak bisa menerima kekalahan itu," kata Presiden Prabowo.
Presiden juga menyatakan bahwa dia sangat kecewa dengan performa MKB dalam penawaran tender tersebut. "MKB harus lebih profesional dan fokus pada keuntungan negara, bukan keuntungan keluarga sendiri," kata Presiden.
Kesalahan strategis yang dilakukan oleh MKB dalam penawaran tender tersebut masih belum terungkap secara spesifik. Namun, perlu diingat bahwa MKB adalah perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Presiden Prabowo, sehingga ada kemungkinan adanya konflik kepentingan.
Dalam keseluruhan, penawaran tender tersebut menjadi contoh dari kesalahan strategis yang dapat dilakukan dalam bisnis. "Kita harus lebih fokus pada keuntungan negara dan tidak membiarkan konflik kepentingan mengganggu proses bisnis," kata Presiden Prabowo.
Presiden juga menekankan pentingnya pelatihan dan pengembangan bagi perusahaan yang ingin ikut dalam penawaran tender. "Kita harus meningkatkan kemampuan mereka agar dapat mengikuti proses tender dengan lebih baik," kata Presiden.
Menurut Presiden, MKB adalah salah satu perusahaan yang mengikuti proses tender pertahanan. Namun, dalam upaya untuk merebut kontrak, mereka malah membuat kesalahan strategis yang tidak dapat diprediksi oleh lawan. "Saya tidak bisa menerima kekalahan itu," kata Presiden Prabowo.
Presiden juga menyatakan bahwa dia sangat kecewa dengan performa MKB dalam penawaran tender tersebut. "MKB harus lebih profesional dan fokus pada keuntungan negara, bukan keuntungan keluarga sendiri," kata Presiden.
Kesalahan strategis yang dilakukan oleh MKB dalam penawaran tender tersebut masih belum terungkap secara spesifik. Namun, perlu diingat bahwa MKB adalah perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Presiden Prabowo, sehingga ada kemungkinan adanya konflik kepentingan.
Dalam keseluruhan, penawaran tender tersebut menjadi contoh dari kesalahan strategis yang dapat dilakukan dalam bisnis. "Kita harus lebih fokus pada keuntungan negara dan tidak membiarkan konflik kepentingan mengganggu proses bisnis," kata Presiden Prabowo.
Presiden juga menekankan pentingnya pelatihan dan pengembangan bagi perusahaan yang ingin ikut dalam penawaran tender. "Kita harus meningkatkan kemampuan mereka agar dapat mengikuti proses tender dengan lebih baik," kata Presiden.