Puasa wajib umat Islam di Indonesia akan dimulai pada awal tahun. Kita tahu kalender Masehi membagi tahun menjadi 12 bulan, dan sistem penanggalan Hijriah menetapkan bulan puasa Ramadan selalu maju dari tahun sebelumnya. Sehingga kita harus memperhatikan hitung mundur hari untuk mengetahui berapa hari lagi puasa dimulai.
Dalam menghitung mundur hari ini, kita dapat menggunakan kalender Masehi dan penanggalan Hijriah. Perlu diingat bahwa umat Islam di Indonesia memiliki dua cara yang serupa untuk mencari tahu kapan awal bulan Ramadan akan jatuh. Cara pertama tersebut adalah dengan memperhatikan hilal sebagai penanda awal bulan. Hilal menjadi fasa bulan sabit paling awal dan merupakan penanda awal bulan Hijriah.
Dalam pengamatan ini, umat Islam menggunakan sidang isbat untuk mengamati kemunculan hilal. Sidang yang dilakukan pemerintah menetapkan kapan Ramadan akan dimulai berdasarkan pengamatan tersebut. Jika sidang isbat memutuskan bahwa bulan Syakban 1447 H adalah genap 30 hari, maka Ramadan akan dimulai setelahnya.
Sementara itu, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia menetapkan awal puasa Ramadan pada tanggal 18 Februari 2026. Menurut mereka, awal bulan ini ditentukan berdasarkan kalender Hijriah dengan menggunakan penanggalan yang disebut Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Penggunaan KHGT sebagai kalender global digunakan oleh Muhammadiyah sejak 2024 lalu.
Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa awal puasa Ramadan untuk tahun ini akan dilakukan pada dua tanggal yang sama. Namun, perlu diingat bahwa perbedaan antara kedua cara itu adalah dalam hal pengamatan hilal dan kalender digunakan.
Dalam menghitung mundur hari ini, kita dapat menggunakan kalender Masehi dan penanggalan Hijriah. Perlu diingat bahwa umat Islam di Indonesia memiliki dua cara yang serupa untuk mencari tahu kapan awal bulan Ramadan akan jatuh. Cara pertama tersebut adalah dengan memperhatikan hilal sebagai penanda awal bulan. Hilal menjadi fasa bulan sabit paling awal dan merupakan penanda awal bulan Hijriah.
Dalam pengamatan ini, umat Islam menggunakan sidang isbat untuk mengamati kemunculan hilal. Sidang yang dilakukan pemerintah menetapkan kapan Ramadan akan dimulai berdasarkan pengamatan tersebut. Jika sidang isbat memutuskan bahwa bulan Syakban 1447 H adalah genap 30 hari, maka Ramadan akan dimulai setelahnya.
Sementara itu, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia menetapkan awal puasa Ramadan pada tanggal 18 Februari 2026. Menurut mereka, awal bulan ini ditentukan berdasarkan kalender Hijriah dengan menggunakan penanggalan yang disebut Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Penggunaan KHGT sebagai kalender global digunakan oleh Muhammadiyah sejak 2024 lalu.
Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa awal puasa Ramadan untuk tahun ini akan dilakukan pada dua tanggal yang sama. Namun, perlu diingat bahwa perbedaan antara kedua cara itu adalah dalam hal pengamatan hilal dan kalender digunakan.