Bantuan Beras Rp60 Ribu/Kg ke Sumatra Viral, Kementan Minta Maaf

Kementerian Pertanian (Kementan) akhirnya melepaskan kabar baik terkait dengan bantuan beras Rp60 ribu/kilogram yang viral di media sosial. Sebelumnya, informasi tersebut menyebabkan perdebatan di masyarakat karena memandang harga berat badan lebih mahal daripada harapan.

Sementara itu, data awal tersebut mengindikasikan bahwa Kementerian Pertanian telah mengalokasikan anggaran besar untuk bantuan beras, yaitu Rp1.3 miliar dengan jumlah paket 21.874 paket. Namun, menurut kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, informasi tersebut tidak benar.

"Volume 21.874 yang tertulis adalah jumlah paket beras, dengan masing-masing paket berisi 5 kilogram, bukan per kilogram," kata Arief dalam keterangannya, Selasa (9/12/2025).

Arief juga menegaskan bahwa Kementerian Pertanian tidak mengalokasikan uang untuk pembelian barang bantuan, melainkan hanya disalurkan langsung ke wilayah terdampak. Sementara itu, bantuan diterima dalam bentuk barang dari berbagai mitra yang ingin berkontribusi.

Pengawasan masyarakat sangat membantu memastikan akuntabilitas penyaluran bantuan, kata Arief. "Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warganet yang ikut mengawasi," katanya.

Dengan demikian, Kementerian Pertanian berkomitmen untuk memperkuat pengawasan internal dan meningkatkan peran Inspektorat Jenderal dalam setiap proses pengelolaan dan distribusi bantuan.
 
wah bro gaesss 🀩 aku pikir informasi tentang harga beras itu benar aja, tapi kini aku penasaran apa yang sebenarnya terjadi sama Kementerian Pertanian. aku rasa kayaknya ada kesalahan komunikasi sama mereka, kalau tidak bagaimana cara kita tahu bahwa itu bukan hanya Rp60 ribu/kilogram? πŸ€” aku harap Kementan bisa memberikan penjelasan yang jelas tentang pengelolaan bantuan ini, bro.
 
Makasih bros, aku pikir kalau kabar beras itu viral karena orang nggak percaya aja 🀣🍴. Mungkin ada yang salah dengan informasi di media sosial, tapi kamu juga jangan terburu-buru ya πŸ™. Kementan harus lebih transparan dulu, kemudian kita bisa percaya dan ikut mendukung 😊. Dan aku rasa pengawasan masyarakat itu sangat penting, kita harus menjadi 'eyes and ears' untuk memastikan bantuan itu benar-benar masuk ke tempatnya πŸ•΅οΈβ€β™€οΈπŸ’ͺ.
 
Gue penasaran deh, kenapa pemerintah harus nggak sambung asup informasi dulu sebelum jadi viral di media sosial? Kalau gak ada transparansi, cara ngecheck apakah benar atau tidak? Sering kira bahwa pemerintah already punya plan untuk mengatasi masalah ini, tapi ternyata masih banyak yang harus diperbaiki.
 
Pagi-nya krisis beras lagi ngeluar dari kominfo, nggak sabar banget sih kalau nangsa bisa menikmati bantuannya πŸ€¦β€β™‚οΈ. Tapi aku sengaja lihat kabar asli bantuan itu, dan ternyata gini aja... Kementan bilang 21.874 paket beras, tapi nggak per kilogram aja! Makanya kayaknya warga netizen yang kritis, karena cuman ngerasa ada sesuatu yang salah. Aku setuju, pengawasan masyarakat penting banget untuk ngakses kebenaran apa yang terjadi di dalam pemerintahan.
 
Gue senang banget kabar bahwa bantuan beras diakui tidak salah, tapi sepertinya masih ada kesalahpahaman tentang bagaimana pengawasan dilakukan πŸ€”. Gue rasa penting untuk kita semua mengawasi dan memberikan umpan balik agar bantuan ini bisa berjalan dengan lancar. Jangan membiarkan orang lain jadi penipu, kita harus saling waspada πŸ˜’.
 
heya bro... aku rasa ini artinya apa? kita lihat kabar baik tentang bantuan beras dari Kementerian Pertanian, tapi lalu ada kesalahpahaman yang serius karena harga berat badan? itu bukan masalah yang besar, tapi tapi kita harus sadar bahwa informasi yang salah bisa jadi mengancam kepercayaan masyarakat. aku rasa ini mirip seperti cerita tentang 'kata-kata' yang bisa mengubah perspektif kita... dan sekarang kita harus fokus pada memastikan akuntabilitas penyaluran bantuan, bukan hanya menyeret-nyeret orang lain karena kesalahpahaman. πŸ€”
 
ini kabar baik ya, kalau sebelumnya ada kerumunan karena informasi tentang bantuan beras itu viral di media sosial, tapi ternyata ternyata itu semua salah paham 😊. Kementerian Pertanian memang sudah mengalokasikan anggaran besar untuk bantuan beras, tapi bukan berarti mereka beli barang bantuan itu sendiri πŸ€¦β€β™‚οΈ. Yang jadi penting adalah pembagian uang langsung ke daerah terdampak dan diterima dari mitra-mitra yang ingin membantu πŸ™. Saya senang lihat pengawasan masyarakat yang sudah berperan penting dalam memastikan akuntabilitas penyaluran bantuan itu, kudos kepada warganet Indonesia! πŸ’―
 
Saya rasa kalau informasi itu benar-benar tidak jelas, ya? Makasih banget warga net yang ikut saksikan dan berawang-awang, nih πŸ™ Kementerian Pertanian harus lebih transparan dulu, bukan? Jangan terus keluh kesah karena kesalahan informasi yang viral, aja πŸ˜•
 
Wah keren banget gini! 🀩 Mau dibicarakan keberatan siapa pun, saya rasa ini keputusan yang tepat dari Kementerian Pertanian. Mereka memang harus berhati-hati dalam pengelolaan bantuan ini agar tidak jadi korupsi atau penyalahan. Saya paham kalau awalnya informasi itu viral dan membuat banyak orang was-was, tapi sekarang sudah klarifikasi banget.

Saya rasa juga harus diapresiasi Kementerian Pertanian yang mau terbuka dan menjelaskan kebenaran tentang bantuan ini. Mereka tidak ingin memberikan kesan bahwa mereka memalukan atau tidak jujur, tapi malah menunjukkan bahwa mereka peduli dengan transparansi dan akuntabilitas.

Mau diikuti contoh ini ya? 🀝 Jangan lupa untuk selalu mengawasi dan memberikan umpan balik!
 
Bisa banget sih siapa yang salah informasi πŸ€¦β€β™‚οΈ. Waktu viral di media sosial nih, semuanya gak sabar aja 🀯. Kementerian Pertanian juga gak sengaja ya, tapi pengawasan masyarakat kayaknya sudah sangat tepat πŸ™. Mereka yang ikut watch dan share informasi kayaknya benar-benar bermanfaat πŸ“Š. Saya senang melihat Kementerian Pertanian bersedia meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan bantuan tersebut πŸ’ͺ. Bisa ngebayangi siapa yang akan menjadi penerima bantuan berharga ini πŸ’•.
 
ini kalimatnya, bro! aku pikir gak wajar ari pemerintah buat informasi tentang bantuan beras itu jadi viral di media sosial. mending ari tidak ada kesalahpahaman nanti. tapi sepertinya Kementan ini punya rencana buat memperkuat pengawasan internal mereka, yang lumayan keren. aku senang juga bahwa banyak warganet yang ikut mengawasi dan memberi kontribusi untuk akuntabilitas bantuan itu 🀝.
 
πŸ˜’ Wah, kalau nggak salah informasi viral itu benar-benar membuat panas kok! 🀯 Kementerian Pertanian gini kayaknya suka lucu dengan masyarakat πŸ™„. Jika sebenarnya paket beras itu tidak per kilogram, maksudnya berat badan lebih mahal lagi daripada yang viral di media sosial πŸ˜‚. Dan kalau asalkan bukan uang yang digunakan untuk pembelian barang bantuan, tapi hanya disalurkan langsung ke wilayah terdampak... gini kayaknya Kementerian Pertanian suka beritahu kita apa yang sebenarnya terjadi, tapi juga tidak beritahu πŸ˜’.
 
Gue pikir kalau kabar baik itu ternyata tidak benar, sih... Kementan pasti harus jujur dulu sebelum memecahkan es. Gue kaget banget dengerin kabar Rp60 ribu/kilogram. Itu mahal sekali! Siapa yang bisa bertahan dengan harga seperti itu? Dan buat apa kalau informasi tersebut tidak benar, sih? Kalau gak jujur dari awal, maka bagaimana kalau akhirnya terjadi kesalahan atau kehilangan bantuan?
 
Maksudnya apa sih bro? Banyak yang viral tapi lalu jadi apu aja ya πŸ€·β€β™‚οΈ. Mungkin kalau gini, bisa mengurangi perdebatan di masyarakat, nih πŸ™. Yang penting adalah bantuan langsung ke wilayah terdampak, sih 🌟.
 
hmmm, aku rasa kalau mau pakai beras Rp60 ribu/kilogram aksi gak sabarnya bro, tapi gak masalah aja jika nggak bisa dilaksanakan, aku saking senang bisa nonton video pemanduan memasak nasi goreng dengan bawang merah yang terlihat segar di google 🀀
 
πŸ˜’πŸ“ Padahal sih kalau kementerian itu mau nggak transparan dulu, nanti apa aja yang terjadi? πŸ€·β€β™‚οΈ Saya penasaran bagaimana itu bisa nggak saling memverifikasi informasi sebelum di umumkan. πŸ“ŠπŸ‘€ Mungkin ini kan contoh bagaimana kita harus lebih berhati-hati dan kritis dalam mengevaluasi informasi yang masuk ke rencana online kita, ya! πŸ˜…
 
Aku rasa gini juga deh, kalau media sosial bisa bikin kita makin perhatian, tapi apa hasilnya? Kita coba terus aja mengecek informasi sebelum membagikannya. Kalau gak ada bukti, kalau tidak pasti, gak usah cerita. Itu bagusssss.
 
Maksudnya nggak bisa percaya kalau informasi itu viral di media sosial, ternyata bukan benar. Wah, kalau begitu kayakanya biayanya itu tidak secerdas yang dipikirkan oleh masyarakat. Kementerian Pertanian malah bilang pengawasan masyarakat itu penting, kayaknya sih. Jadi, apa salahnya masyarakat nggak ikut "mengawasi" kayak gitu? πŸ€”
 
gak perlu bingung sih, informasi tentang harga beras itu kalau viral nggak berarti 100% benar, kan? aku pikir kalau gini bisa jadi terjadi, informasi di media sosial nggak selalu akurat, kan? tapi kayaknya ada komitmen dari Kementan untuk memperkuat pengawasan dan transparansi, itu yang penting πŸ€—
 
kembali
Top