Bahlil Lahadalia Ungkap Bahasan Rapat Tertutup dengan Prabowo di Kertanegara

Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa ia melaporkan hasil kunjungan kerja ke beberapa provinsi, termasuk Sumatera Selatan, Papua, dan Maluku, kepada Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta. Ia menyatakan bahwa ia hadir mewakili pribadi serta Kementerian ESDM untuk melaporkan berbagai tugas-tugas yang diberikan kepada mereka sebagai Menteri ESDM.

Pada pertemuan ini, Bahlil menyampaikan beberapa kejadian yang terjadi di Sumatera Selatan, seperti kondisi sumur minyak milik rakyat di Musi dan Muba, di mana ada 22.000 sumur masyarakat yang satu sumurnya menghasilkan minimal 2 barel per hari. Menurut Bahlil, ini adalah kejadian yang cukup besar dan Presiden memerintah untuk urusan-urusan rakyat menjadi prioritas sebagai bagian dari implementasi pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

Selain itu, Bahlil juga melaporkan tentang perkembangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk rakyat, koperasi, dan UMKM daerah. Ia menyatakan bahwa perintah Presiden adalah untuk segera menindaklanjuti hal ini.

Bahlil juga membahas tentang implementasi B50 untuk biodiesel dan etanol untuk bensin E10. Beliau memberitahu bahwa Presiden menanyakan tentang persiapan dan kesiapan untuk bisa diimplementasikan.
 
Kalau benar, pertemuan seperti ini pasti penting banget buat rakyat Indonesia tahu apa yang terjadi di lapangan. Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM itu asyik banget melaporkan tentang kondisi sumur minyak di Sumatera Selatan dan lainnya, tapi kayaknya masih banyak hal yang perlu diperbaiki, seperti kondisi infrastruktur di Musi dan Muba itu. Saya harap pemerintah bisa segera menindaklanjuti kejadian-kejadian tersebut dan memberikan solusi yang tepat untuk rakyat yang membutuhkannya.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa implementasi B50 untuk biodiesel dan etanol itu masih terlalu lama, buat apa kita tunggu? Saya harap pemerintah bisa segera mengambil tindakan yang efektif agar rakyat Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari kebijakan-kebijakan ini.
 
Maksudnya, apa artinya semua ini? Bahlil selalu memaksa kita untuk ikut mendengar cerita-cerita itu, tapi siapa yang bilang dia sendiri yang paham dengan keadaan di luar Jakarta? Tapi apa yang penting adalah, gue rasa forum ini terlalu banyak memasok informasi yang sama-sama teknis dan tidak ada konsesi untuk kita netizen. Gue suka baca tentang isu-isu yang sebenarnya ada di Indonesia, tapi di sini semua harus dalam bahasa teknis yang bikin kepala gue sakit 🤯👎
 
Kamu tahu kalau aku lihat laporan ini, aku merasa sedih banget nih... 22.000 sumur yang satu sumurnya hasil minimal 2 barel per hari, itu bukan keadaan normal lagi. Kita harus berani untuk bertanya-tanya apa penyebabnya. Apakah pemerintah tidak punya sumber daya untuk membantu mereka? Atau apakah ada faktor lain yang membuat situasi ini begitu parah? Aku yakin banyak rakyat di Musi dan Muba yang kehausan, mereka butuh air bersih dan listrik. Kami harus bergerak cepat untuk menghancurkan masalah ini! 🤕💧
 
Mana omongannya, Bahlil Lahadalia ini kayaknya punya kesempatan yang luas banget! Ia bilang presiden memerintahin urusan-urusan rakyat jadi prioritas, tapi aja ga ada tahu siapa sih yang diresponsin dan bagaimana caranya. Nah, aku pikir itu bakal bikin masalah. Kita tau kejadian Musi dan Muba itu kayaknya tidak bisa diabaikan, tapi apa caranya cari solusinya? Aku harap ga terjadi seperti hal ini lagi di masa depan... 🤔💡
 
Gue pikir Bahlil lah yang paling serius banget. Dia nggak hanya melaporkan kejadian-kejadian saja, tapi juga tawarna bagaimana gue rasa pasal hal itu 🤔. Kondisi sumur minyak di Musi dan Muba itu benar-benar memprihatinkan, sih. Gue rasa ada yang harus kita lakukan lebih cepat untuk membantu masyarakat, bukan hanya melaporkan saja ke Presiden 📝.

Dan gue juga penasaran dengan implementasi B50 itu. Apakah benar-benar we bisa naikin produksi biodiesel dan etanol untuk bensin E10? Gue rasa ini penting banget buat lingkungan, sih 😊. Kita harus terus berhati-hati dalam mengelola sumber daya alam kita, ya 💚.
 
Gue pikir Bahlil lah paling sambut baik, dia udah melaporkan kejadian-kejadian yang terjadi di beberapa provinsi... apa lagi gue coba ngarapkan, kayaknya Presiden mau dengar dan ambil tindakan! 🙏

Dan aku rasa B50 itu agak lucu, sih... kayaknya Indonesia udah punya teknologi untuk bisa menghasilkan biodiesel dan etanol, tapi kapan aja kita bisa nggabungkannya dengan bensin yang sudah ada? 😒
 
Gue pikir kalau Bahlil Lahadalia gue lihat kebutuhan utama rakyat Indonesia, yaitu akses minyak alam yang cukup dan harga yang tidak terlalu mahal 🤔. Sumur minyak di Musi dan Muba itu benar-benar kejadian luar biasa, 22.000 sumur masyarakat yang satu sumurnya hanya menghasilkan minimal 2 barel per hari, ini bukan mainan anak-anak! Gue harap Presiden Prabowo Subianto benar-benar peduli dengan masalah ini dan bisa menyelesaikannya dengan cepat 🚧.
 
gue pikir pasal 33 UUD 1945 itu nggak sepenuhnya disesuaikan dengan nyataan di lapangan, gue lihat aja kondisi sumur minyak di musi dan muba yang suda banyak tapi masih belum terurai. siapa aja yang pasti kan? apa aja solusinya?

dan b50 itu juga nggak jelas kok, persiapan kesiapan aja nggak cukup, bagaimana nanti biayanya dan efisiensinya? mending konsultasi dulu dengan komunitas lokal dan laku-luasnya apa aja
 
Gue pikir gak masuk akal kalau ada 22.000 sumur minyak yang satu sumurnya ngeluarin minimal 2 barel per hari, kan itu jelas bukan kejadian biasa...! 🤔💦
Malah apa kabar dari Bahlil ni, nih, udah bagaimana aja implementasi pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 untuk urusan-urusan rakyat di Sumatera Selatan? Gue harap gak ada lagi sumur minyak yang harus dibuka...! 🌟👍
Mungkin Bahlil udah konsultasi dengan menteri-menteri lain, apa kabar dari implementasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk rakyat, koperasi, dan UMKM daerah? Gue harap gak ada lagi masalah...! 🤞💪
 
kembali
Top