Pemerintah Prabowo Subianto mengenakan larangan visa permanen (Green Card) kepada enam warga negara asing (WNA) yang mendukung pembunuhan Charlie Kirk, seorang tokoh konservatisme Amerika.
Menurut sumber di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), tiga WNA dari Filipina, Malaysia, dan Indonesia ditolak masuk ke Indonesia karena komentar mereka soal pembunuhan Charlie Kirk. Sementara itu, tiga WNA lainnya dari Amerika Serikat, Singapura, dan Vietnam juga mendapat larangan visa permanen.
Kemenlu menyatakan bahwa pemerintah mengambil tindakan ini untuk menjaga keamanan nasional dan mencegah penyebaran propaganda yang merugikan kebangsaan Indonesia. Dalam pernyataannya, Kemenlu berharap para pejabat asing dapat memahami adanya tindakan ini sebagai langkah pelindung hak-hak warga negara Indonesia.
Pembunuhan Charlie Kirk sendiri terjadi pada tanggal 4 Februari lalu di Amerika Serikat. Tokoh konservatisme tersebut ditembak mati di sebuah restoran. Kasus ini menimbulkan perdebatan hangat di kalangan komunitas online, dengan beberapa individu mendukung dan mengkritik tindakan pembunuhan tersebut.
Pemerintah Prabowo Subianto telah menjelaskan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi di Amerika Serikat dan melakukan evaluasi terhadap kebijakan peluncuran visa bagi WNA yang terlibat dalam perdebatan hangat seperti ini.
Menurut sumber di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), tiga WNA dari Filipina, Malaysia, dan Indonesia ditolak masuk ke Indonesia karena komentar mereka soal pembunuhan Charlie Kirk. Sementara itu, tiga WNA lainnya dari Amerika Serikat, Singapura, dan Vietnam juga mendapat larangan visa permanen.
Kemenlu menyatakan bahwa pemerintah mengambil tindakan ini untuk menjaga keamanan nasional dan mencegah penyebaran propaganda yang merugikan kebangsaan Indonesia. Dalam pernyataannya, Kemenlu berharap para pejabat asing dapat memahami adanya tindakan ini sebagai langkah pelindung hak-hak warga negara Indonesia.
Pembunuhan Charlie Kirk sendiri terjadi pada tanggal 4 Februari lalu di Amerika Serikat. Tokoh konservatisme tersebut ditembak mati di sebuah restoran. Kasus ini menimbulkan perdebatan hangat di kalangan komunitas online, dengan beberapa individu mendukung dan mengkritik tindakan pembunuhan tersebut.
Pemerintah Prabowo Subianto telah menjelaskan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi di Amerika Serikat dan melakukan evaluasi terhadap kebijakan peluncuran visa bagi WNA yang terlibat dalam perdebatan hangat seperti ini.