Anies Bicara tentang Potensi Anak Muda, Mengingatkan Citayam Fashion Week di Dukuh Atas
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengemukakan bahwa anak muda memiliki potensi untuk melakukan perubahan positif di masa depan. Ia menyatakan bahwa karena usia, anak muda belum memiliki pengalaman yang cukup untuk memimpin, namun mereka dapat menawarkan masa depan yang berbeda.
Anies membawa contoh dari trotoar tempat orang menyeberang di terowongan Jalan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Trotoar tersebut didulang oleh anak-anak muda menjadi catwalk dan viral di media sosial. Ia menjelaskan bahwa kekuatan anak muda tidak boleh disepelekan.
Dengan demikian, Anies ingin mengingatkan kita untuk melihat dari perspektif baru yang terkadang kita tidak pernah lihat sebelumnya. Buku Leadership XYZ, ditulis bersama Dedi Wijaya dan Sarah Ardiwinata, merupakan contoh dari dialog lintas generasi yang dapat membawa kebijaksanaan-kebijaksanaan baru.
Anies sendiri adalah anggota generasi X, sedangkan Dedi dan Sarah adalah anggota generasi Y dan Z. Masing-masing generasi memiliki perspektif berbeda dalam melihat suatu hal, namun sayangnya perspektif itu kurang didengar. Anies memaparkan bahwa menulis kepemimpinan bukan tentang siapa lahir lebih dulu, tapi tentang siapa mau mendengar.
Buku Leadership XYZ juga didedikasikan untuk almarhum Syafiq Basri, seorang senior yang pernah menjadi wartawan dan memiliki pemikiran tentang anak muda dan kepemimpian.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengemukakan bahwa anak muda memiliki potensi untuk melakukan perubahan positif di masa depan. Ia menyatakan bahwa karena usia, anak muda belum memiliki pengalaman yang cukup untuk memimpin, namun mereka dapat menawarkan masa depan yang berbeda.
Anies membawa contoh dari trotoar tempat orang menyeberang di terowongan Jalan Kendal, Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Trotoar tersebut didulang oleh anak-anak muda menjadi catwalk dan viral di media sosial. Ia menjelaskan bahwa kekuatan anak muda tidak boleh disepelekan.
Dengan demikian, Anies ingin mengingatkan kita untuk melihat dari perspektif baru yang terkadang kita tidak pernah lihat sebelumnya. Buku Leadership XYZ, ditulis bersama Dedi Wijaya dan Sarah Ardiwinata, merupakan contoh dari dialog lintas generasi yang dapat membawa kebijaksanaan-kebijaksanaan baru.
Anies sendiri adalah anggota generasi X, sedangkan Dedi dan Sarah adalah anggota generasi Y dan Z. Masing-masing generasi memiliki perspektif berbeda dalam melihat suatu hal, namun sayangnya perspektif itu kurang didengar. Anies memaparkan bahwa menulis kepemimpinan bukan tentang siapa lahir lebih dulu, tapi tentang siapa mau mendengar.
Buku Leadership XYZ juga didedikasikan untuk almarhum Syafiq Basri, seorang senior yang pernah menjadi wartawan dan memiliki pemikiran tentang anak muda dan kepemimpian.