Ammar Zoni yang Tak Kapok-kapok: Jual Narkoba di Dalam Penjara

Kasus Ammar Zoni: Penjual Narkoba di Dalam Penjara Menjadi Tersangka Utama

Ammar Zoni, mantan artis yang terkenal dengan suaranya yang unik, kembali menjadi fokus perhatian polisi setelah terlibat dalam kasus penjualan narkoba di dalam penjara. Kasus ini menjadi bagian dari penangkapan sejumlah tersangka yang mencurigakan, termasuk Ammar Zoni sendiri.

Menurut Plt Kasi Intel Kejari Jakarta Pusat Agung Irawan, enam orang terlibat dalam peredaran narkoba di Rutan Salemba. Salah satunya adalah Ammar Zoni, yang dianggap sebagai terdakwa utama kasus ini.

"Ammar Zoni menjual narkoba tersebut kepada para tersangka lainnya," kata Agung. "Mereka berkomunikasi menggunakan aplikasi Zangi dan memiliki peran yang berbeda-beda dalam peredaran narkoba."

Para tersangka tersebut, termasuk Ammar Zoni, dipercaya telah memperoleh narkotika jenis sabu dan sintetis dari seseorang di luar penjara. Mereka kemudian menyumbangkan narkota tersebut kepada terdakwa lainnya untuk diedarkan di dalam penjara.

Kasus ini menjadi bagian dari gerakan-gerik yang mencurigakan, sehingga pihak Rutan lalu menggeledah dan menemukan ada narkoba di kamar para tersangka. Ammar Zoni sendiri kemudian dibawa ke Polsek Cempaka Putih untuk dilakukan penyidikan.

Dalam kasus ini, Ammar Zoni disangkakan melakukan perbuatan menawarkan, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima narkotika golongan I. Pelakunya dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun.

Kasus ini menjadi bagian dari pola yang konsisten dalam kasus Ammar Zoni. Ia telah terlibat dalam kasus narkoba beberapa kali sebelumnya, termasuk penangkapan pada Desember 2023 di sebuah apartemen di Serpong, Tangerang Selatan.

Dalam kasus tersebut, polisi menyita empat paket sabu dan satu paket kecil ganja. Pengadilan kemudian menjatuhkan hukuman empat tahun penjara terhadap Ammar Zoni.

Kasus ini menegaskan bahwa tidak ada yang dikecualikan dari sistem hukum, bahkan bagi mereka yang memiliki kesempatan dan pengaruh seperti Ammar Zoni.
 
Saya masih bingung bagaimana salah satu artis paling populer Indonesia bisa jadi tersangka utama dalam kasus penjualan narkoba di dalam penjara. Apa lagi kalau dia dulanya memiliki kesempatan banyak orang dan terasa nyaman dengan statusnya sebagai seorang artis. Tapi apa yang membuatnya berubah? Ada sesuatu yang perlu kita pertimbangkan disini, tidak hanya tentang kasus Ammar Zoni saja, tapi juga bagaimana sistem hukum di Indonesia berjalan.

Pernahkah kamu berpikir bahwa sistem pendidikan di Indonesia masih kurang efektif dalam membentuk generasi muda yang bijak dan memiliki moral yang kuat? Mungkin ada kaitannya antara kasus-kasus seperti ini dengan latar belakang pendidikan kita. Kita harus mempertimbangkan bagaimana pendidikan kita bisa lebih baik lagi, agar generasi muda kita tidak jadi terjebak dalam situasi seperti ini.
 
Aku rasa kasus ini memang sangat memperoleskan kita untuk mengingat kembali pentingnya disiplin dan ketertiban di dalam penjara. Mereka yang terlibat dalam peredaran narkoba itu pasti tahu betapa berbahayanya narkoba itu, tapi ternyata mereka yang memiliki kesempatan dan pengaruh seperti Ammar Zoni itu bisa jadi masih bisa menimbulkan kerusakan.

Aku ingat saat-saat itu, di bawah pemerintahan Bapak Soeharto, penjara itu dikelola dengan sangat baik dan disiplin. Para tersangka itu pasti harus mengikuti aturan-aturan yang ketat dan tidak ada yang bisa mengecualikan dirinya. Sekarang ini, aku rasa semuanya menjadi sembarangan. Tapi aku yakin, jika kita semua bekerja sama dengan tetap disiplin, kita bisa membuat penjara menjadi tempat yang lebih baik untuk semua orang.

Tapi aku juga merasa sedikit kecewa dengan cara penyidikan ini. Mereka harus lebih teliti dan tidak terburu-buru dalam menyelidiki kasus-kasus seperti ini. Aku harap polisi bisa melakukan penyelidikan yang lebih matang dan akurat, jadi kita bisa menemukan jawabannya dengan benar.
 
Gak sabar banget ya... siapa tau kalau Ammar Zoni yang terlibat dalam kasus narkoba ini sebenarnya tidak salah laku, tapi hanya terjebak dalam situasi yang tidak bisa dihindari. Dan kemudian dia dipidana dengan hukuman mati, itu sudah sangat berat sekali. Saya rasa perlu ada penanganan yang lebih baik dari kasus-kasus seperti ini, biar orang-orang yang terjebak tidak harus menghadapi hukuman yang sangat berat.

Dan saya juga pikir perlu ada pendampingan yang lebih baik bagi Ammar Zoni, biar dia bisa kembali menjadi orang yang positif dan bermanfaat. Saya tahu kalau kasus-kasus seperti ini memang bagian dari sistem hukum, tapi itu tidak berarti kita harus menerima hal tersebut tanpa meninjau kembali.

Saya harap bisa melihat ada perubahan dalam penanganan kasus-kasus seperti ini di masa depan.
 
😊 Lihatnya kayaknya kasusnya sama seperti kehidupan orang biasa aja, tapi gampangnya terjadi karena kita masih banyak yang nggak punya pengetahuan tentang narkoba dan konsekuensi yang ada jika kita tertangkap. Mereka malah jadi korban sendiri karena mereka bingung bagaimana cara keluar dari masalah itu 🤔.
 
Ammar Zoni terburu-buru menjadi tersangka utama kasus narkoba di dalam penjara ini. Mungkin kalau dilihat dari perspektif timbulnya, dia jadi "striker" yang berubah fokusnya dari berbagi suaranya ke menjual narkoba. Tapi sepertinya, dia justru "tunggal" dalam kasus ini. Siapa tahu, mungkin kalau dia berada di luar penjara, dia bisa menjadi "kiper" yang lebih baik dan tidak terlibat dengan hal-hal yang tidak pantas. Sayangnya, sistem hukum Indonesia sudah ada, jadi dia harus menghadapi hukuman seperti yang telah ditetapkan.
 
kembali
Top