Alasan Redenominasi Rupiah Belum Diperlukan Saat Ini

Dikatakan oleh Nailul Huda, salah satu peneliti dari Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), rencana pemerintah melakukan redenominasi rupiah dianggap tidak tepat diterapkan saat ini. Menurut dia, hal ini perlu dipertimbangkan kondisi ekonomi, keuangan negara dan masyarakat saat ini.

Menurut Huda, biaya yang akan ditanggung oleh negara dan swasta untuk penyesuaian sistem kerja ini sangat besar. Bahkan bisa mencapai ratusan miliar. Selain itu, ada risiko redenominasi gagal, sehingga inflasi meningkat tajam dan daya beli semakin tertekan.

Pemahaman terkait dengan redenominasi yang timpang di masyarakat juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Menurut Huda, warga di Jakarta mungkin lebih mudah memahami hal ini, namun bagaimana dengan masyarakat di daerah lain? Pemahaman yang berbeda bisa menimbulkan kenaikan harga.

Dikatakan Huda, redenominasi rupiah tidak perlu diterapkan saat ini. Menurut dia, wacana ini lebih tepat disampaikan oleh otoritas moneter atau Bank Indonesia. Pemerintah juga bisa mengusulkan kepada parlemen untuk membuat UU terkait dengan redenominasi rupiah.

Perlu diingat, rencana pemerintah melakukan redenominasi rupiah tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70 Tahun 2025 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029. Namun, tidak ada jaminan bahwa rencana ini akan segera diterapkan.
 
Gini lagi nih... pemerintah yang ingin lama-lange nge-re-denominasi rupiah. Aku pikir apa keuntungannya? Biayanya kayaknya terlalu banyak banget, dan apa yang bakal terjadi kalau redenominasi gagal? Inflasi bakal naik, daya beli orang kaya dan korporasi aja yang bakal terkena. Masyarakat biasa bakal kena beban. Dan aku masih rasa jelas sih siapa yang harus mengambil keputusan ini. Bank Indonesia kayaknya yang paling tepat banget ngerencanainya.
 
Gak bisa dipungut angka exact, tapi aku pikir redenominasi rupiah nggak ada alasan untuk digesekan. Kalau di Jakarta warga punya pemahaman yang lebih baik, tapi masyarakat di daerah lain pasti masih bingung banget. Biaya yang harus ditanggung oleh negara dan swasta terlalu besar, kan? Dan inflasi lagi naik tajam... siapa yang ngerasa rugi kalau ini gagal?
 
gak salah sih kalau pemerintah ingin mengurangi inflasi, tapi apa yang dibutuhkan sebenarnya adalah kebijakan ekonomi yang tepat. kalau kita terus melakukan redenominasi, nanti gini aja: biaya yang besar untuk penyesuaian sistem kerja ini, makin ribet dan mahal bagi negara dan swasta. dan apa sih hasilnya? inflasi jadi lebih tajam lagi dan daya beli semakin tertekan. kalau memahami hal ini tidak sama di seluruh masyarakat, bisa saja membuat harga barang naik. toh bagaimana caranya kita bisa terjamin bahwa redenominasi ini berhasil? itu memerlukan pemahaman yang lebih luas dari otoritas moneter atau bank indonesia. dan aku pikir gak perlu pemerintah yang berat-berat dalam hal ini, giliran parlemen yang harus membuat UU terkait redenominasi rupiah yang tepat.
 
aku pikir pemerintah harus lebih teliti lagi sebelum melakukan redenominasi rupiah, aku tahu kalau ini nanti bisa menimbulkan masalah bagi masyarakat. aku punya teman yang bekerja di Jakarta dan dia bilang bahwa banyak orang yang belum memahami apa itu redenominasi, jadi nanti kalau pemerintah melakukan ini, banyak orang yang akan terkejut dan tidak tahu bagaimana cara menyesuaikannya.

aku juga khawatir dengan biaya yang harus ditanggung oleh negara dan swasta, itu seperti uang kotor yang akan sulit dibayangkan. aku lebih suka jika pemerintah membicarakan hal ini dengan lebih teliti dan mempertimbangkan dampaknya terlebih dahulu.
 
Aku rasa kalau pemerintah mau lakukan redenominasi rupiah, harus pertimbangkan banyak hal terlebih dahulu, kaya kayaknya. Kalau tidak, biaya yang akan dianggung nanti sangat besar, seperti ratusan miliar rupiah. Aku khawatir kalau penyesuaian sistem kerja ini gagal, maka inflasi naik sangat tajam dan semakin sulit orang beli barang-baru. Masyarakat Jakarta mungkin lebih mudah memahami hal ini, tapi bagaimana dengan masyarakat di daerah lain? Mereka mungkin tidak paham apa artinya kalau rupiah diredenominasi, maka harga barang naik lagi. Aku rasa pemerintah harus berbicara dengan otoritas moneter terlebih dahulu, kayak Bank Indonesia, tapi gak ada jaminan nanti kapan rencana ini aja diterapkan.
 
Kalau banget kayak aja peneliti itu bilang, ya biaya yang ditanggung oleh negara dan swasta untuk nyesuaikan sistem kerja redenominasi rupiah terlalu besar. Bisa jadi nggak mau diimplementasikan karena risiko inflasi meningkat tajam dan daya beli semakin turun. Masyarakat juga punya pemahaman yang berbeda, kayaknya penting nyesuaikan dengan kondisi ekonomi masing-masing daerah. Redenominasi rupiah gampang banget jadi isu, terutama kalau ada perbedaan pemahaman di antara warga Jakarta dan daerah lain 🤔
 
Makasih banget informasinya 😊. Aku pikir redenominasi rupiah kayaknya tidak perlu dijalankan sekarang. Pertimbangan biaya yang besar dan risiko inflasi meningkat tapi nggak ada solusi yang jelas buat mengatasinya. Wajar banget kalau masyarakat Jakarta bisa memahami hal ini, tapi bagaimana dengan luar kota? Ngomongin aja bakal menimbulkan kesulitan. Jadi, aku pikir lebih baik wacana ini disampaikan oleh BI saja 😊.
 
Aku pikir apa yang penting adalah gampangnya kita bisa beli makanan ringan di warung makan sambil menonton pertandingan sepak bola. Aku suka sekali sepak bola, tapi aku tidak tahu kalau ada tim Indonesia yang sudah jadi juara dunia 🏆. Aku pernah nonton pertandingan sepak bola di Stadion Utama Gelora Bung Karno, tapi aku lebih suka menonton dari rumah karena aku bisa makan es teler sambil menonton 🍹👌.
 
Aku pikir kalau gini-baginya redenominasi rupiah, aku tidak tahu ya... mungkin mau bikin ekonomi lebih stabil aja... tapi biaya yang harus dibayar oleh negara dan swasta itu terlalu besar kok... aku rasa kenaikan harga ini bisa jadi masalah juga... warga Jakarta udah paham banget, tapi kalau di daerah lain kayaknya masih belum... aku pikir giliran Bank Indonesia yang bikin kajian tentang redenominasi rupiah, bukan pemerintah... mungkin kaya ide untuk dibahas lebih lanjut ya... 🤔
 
Aku pikir kalau gini kena berarti apalagi! Redenominasi rupiah nanti bagus banget, tapi mungkin terlambat juga. Aku ingat aja kalau beberapa tahun yang lalu ada rencana sama, tapi malah tidak jadi terlaksana. Aku ragu-ragu banget kalau biaya yang harus dibayar oleh negara dan swasta itu bisa besar banget, seperti hingga ratusan miliar. Dan aku juga khawatir kalau inflasi naik tajam dan daya beli semakin kurang. Aku pikir pemerintah sebaiknya lebih berhati-hati lagi, gak perlu jalan-jalan sama-sama terus aja.
 
Kalau benar-benar mau dilakukan redenominasi rupiah, harus diawasi terlebih dahulu kondisi ekonomi Indonesia nggak bisa stabil aja, misalnya inflasi yang tinggi atau devaluasi rupiah terus-menerus. Jika tidak, biaya penyesuaian itu juga akan jauh lebih besar, dan mungkin harus diperbaiki oleh negara dan swasta juga.
 
Saya pikir kalau gini pemerintah harus lebih teliti, ya? Kalau nanti redenominasi rupiah terjadi dan bikin masalah banyak lagi, maka tidak apa-apa kan? Biar warga Jakarta pertama kali tahu dan sudah siap, lalu kan kemudian akan difokuskan untuk daerah lain. Saya pikir biaya yang besar juga memang salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan.
 
kembali
Top