Ahli: Anggota DPR Joget karena Terhibur, Bukan Naik Gaji

Tentang hal menarik yang terjadi di Sidang Tahunan MPR/DPR, di mana beberapa anggota DPR RI berjoget saat Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidatonya. Pernyataan Koordinator Orkestra Universitas Pertahanan (Unhan) Letkol Suwarko yang muncul sebagai ahli dalam sidang kasus lima anggota DPR nonaktif ini memecahkan tabir, yaitu aksi joget itu bukan karena naik gaji atau tunjangan, melainkan karena terhibur.

Pertanyaan dari anggota MKD DPR RI, Mangihut Sinaga terkait alasan di balik aksi berjoget itu masih menjadi hal yang paling bingung untuk dianalisis di tempat ini. Suwarko menjelaskan kalau saat itu ada waktu rehat yang dimanfaatkan orkestra dari Unhan untuk memainkan lagu-lagu khas Unhan, termasuk 'Sajojo' dan 'Gemu Fa Mi Re'. Ia tidak pernah mendengar ada informasi tentang kenaikan gaji atau tunjangan saat itu.

Akan tetapi, penyebaran informasi hoaks yang mengatakan anggota DPR RI berjoget karena senang naik gaji dan tunjangan dianggap sebagai pemicu konflik sosial dan kesalahpahaman publik terhadap suatu lembaga negara. Dikemudian, pakar Kriminologi Universitas Indonesia (UI), Adrianus Eliasta Sembiring juga mengingatkan pentingnya tidak menyakiti orang karena penyebaran hoaks yang bisa menimbulkan efek negatif dan kesalahpahaman publik.

Pernyataan dari Letkol Suwarko yang muncul sebagai ahli memecahkan tabir aksi berjoget itu, yaitu bukan karena naik gaji atau tunjangan, melainkan terhibur.
 
"Ketika kamu tidak memahami sesuatu, cobalah untuk melihat dari sudut pandang lain πŸ€”. Akan tetapi, kalau punya info yang benar dan ingin berbagi, jangan lupa cek kembali informasinya dulu! πŸ“"
 
Saya pernah liat video ni, sih, orang-orang di DPR RI berjoget saat Prabowo Subianto nyanyi. Makanya kayaknya kalau ada hoaks tentang naik gaji, itu nggak benar-benar penting banget. Yang penting adalah kalau informasi itu tidak akurat, bisa menyebabkan kesalahpahaman publik. Saya rasa sih kita harus lebih berhati-hati dengan cara kita membagikan informasi di media sosial, kan? Misalkan aku liat ada sapa-sapa posting hoaks tentang Prabowo Subianto yang nyanyi di DPR, aku langsung delete post itu dan bilang pada teman-teman aku bahwa itu nggak benar-benar benar. Kita harus bijak dalam membagikan informasi agar tidak menyebabkan kesalahpahaman publik 😊
 
Aku pikir kira-kira apa yang membuat konflik sosial dan kesalahpahaman publik terjadi di situ ini πŸ€”. Aku rasa sebenarnya bukanlah hal yang menarik atau alasan yang masuk akal untuk berjoget saat presiden memberitanya, tapi aku pikir ada sesuatu yang salah di baliknya. Dan ternyata, memang benar bahwa aksi joget itu sebenarnya karena terhibur πŸ˜‚. Aku senang bisa melihat kebenaran di balik konflik sosial ini dan aku harap bisa menjadi sumber informasi yang akurat untuk orang banyak πŸ™.
 
Pagi kawan 😊, sih aku sengaja nggak comment sebelumnya tentang hal ini, tapi aku penasaran banget kenapa informasi hoaks tentang DPR RI berjoget karena naik gaji dan tunjangan bisa jadi penyebab konflik sosial di Indonesia πŸ€”. Aku pikir itu aneh, karena sih aksi berjoget hanya karena terhibur saja πŸ•Ί. Tapi aku setuju dengan Letkol Suwarko, kita harus lebih waspada terhadap penyebaran informasi hoaks dan tidak menyakiti orang lain karena itu πŸ’―. Aku harap bisa memahami konteksnya banget, karena sih aku gak terbiasa membaca berita yang begitu panjang πŸ™ƒ.
 
ini juga kayak adegan film, siapa yang bilang DPRRI berjoget itu karena naik gaji 🀣, tapi ternyata karena terhibur aja 🎡 sih! kalau mau ngobrol tentang hoaks dan kesalahpahaman publik, saya setuju banget πŸ™, kita harus jujur dan tidak menyakiti orang lain πŸ€•. tapi ini gini, aksi berjoget itu ternyata lucu πŸ˜‚, siapa yang tidak suka ngobal-balik kaki? πŸ’ƒπŸ•Ί
 
Makasih dengerin cerita ini, aku pikir yang bikin kita bingung sih adalah cara orang-orang memecahkan tabir tentang aksi berjoget itu. Nah kalau kita lihat, ternyata bukan karena kelebihan tunjangan atau gaji saja, tapi karena terhibur aja! 🀣 Aku pikir ini penting dilihat oleh semua pihak, khususnya dalam bidang komunikasi dan propaganda, ya. Kalau informasi yang salah bisa menimbulkan kesalahpahaman dan konflik sosial, jadi penting juga kita waspadai dan memecahkan tabir tentang hal-hal tersebut secepat mungkin. Aku pikir ini bagus juga jika semua pihak bisa berkomunikasi secara lebih terbuka dan jujur, sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman yang bisa menimbulkan efek negatif.
 
Aku senang kalau di sidang ngejoget sih!

Aku pikir ini bisa bikin kesan bahwa DPR RI nggak begitu susah-susah. Walaupun ada hoaks yang keluar tapi ternyata aksi ngejoget itu asli karena stres dan terhibur, loh! πŸ˜‚
 
Haha kira-kira siapa yang akan ngejoget di sidang parlemen kan? Kalau tidak ada informasi hoaks yang cerdas seperti ini, pasti aja semua DPR RI yang ngerjut itu nendangin napas dan jadi lempar bawang. Saya nggak percaya kalau mereka benar-benar terhibur dengan lagu 'Sajojo' dan 'Gemu Fa Mi Re'. Mungkin kenaikan gaji sih, tapi tidak bisa kita lihat langsung, kan?
 
Gak bisa percaya banget sih, orang-orang ini masih percaya dengan hoaks yang dikabarkan anggota DPR RI berjoget karena senang naik gaji dan tunjangan 🀯. Sementara itu, Letkol Suwarko jelas-jelas bilang bahwa aksi berjoget itu karena terhibur, bukan karena ada kenaikan gaji atau tunjangan 🎡. Itu memang sangat lucu sih, tapi juga menunjukkan bagaimana informasi hoaks bisa menyebabkan kesalahpahaman publik dan konflik sosial 😳. Saya rasa kita harus lebih waspada dengan penyebaran informasi yang tidak akurat dan tidak mencerminkan kenyataan πŸ™.
 
hehe, nih, aku pikir kalau orang-orang jadi terlalu serius lagi... kalau cuma terhibur saja, tapi nggak ada yang salah apa-apa... kayaknya harus bisa berbagi sedikit senyum dan santai aja di tempat kerja... tidak perlu terburu-buru dan terpikir terus-menerus...
 
gak ngerti siapa-siapa yang pikir aksi berjoget itu karena naik gaji kan ga ada buktinya... apalagi kalau kira-kira ada informasi tentang perubahan pengeluaran dana tunjangan yang diprioritaskan bagi petugas di lembaga negara, tapi sih ga ada kabar apa-apa... mungkin itu karena kita semua masih terlalu serius dan tidak bisa bermain-main lagi πŸ˜‚.
 
Gue pikir aksi joget itu nggak keren banget. Siapa yang nonton sidang DPR RI nggak capek? Kenapa harus berjoget kayak anak-anak sekolah? πŸ€¦β€β™‚οΈ Gue bayar biaya TV, gue tidak ingin melihat hal seperti itu. Dan siapa yang bilang kalau aksi joget itu karena naik gaji atau tunjangan? Hoaks! πŸ™„ Gue pikir penyebaran informasi hoaks itu bisa menyebabkan kesalahpahaman publik dan konflik sosial, tapi jelas bukan akhirnya si Letkol Suwarko yang bilang kalau dia nyari ngerasa santai aja. 🀣
 
Maksud sih apa yang paling bingung adalah bagaimana penyebaran hoaks bisa terjadi dan menyebabkan kesalahpahaman publik πŸ€·β€β™‚οΈ. Nah, ternyata aksi berjoget itu tidak tentang naik gaji atau tunjangan, tapi karena seseorang terhibur πŸ˜…. Itu bukan kebayaan DPR RI, tapi cerita yang sederhana seperti manusia biasa juga bisa terjadi di tempat kerja, di rumah, bahkan di sidang parlemen πŸ€¦β€β™‚οΈ. Pentingnya kita harus waspada dan tidak terburu-buru menyebarkan informasi yang salah 😊.
 
Wah keren gitu aksi joget dulu! Banya kalimat hoaks sih, jadi sekarang punya jawaban pasti πŸ€”. Mau tahu kalau ayo kita fokus buat yang penting, aja, nanti kebanyakan hal sibuknya sih.
 
Kira-kira apa yang di maksudkan aja sih, kalau siapa tahu ada orang yang nyari cerita hoaks tapi ternyata bukan benar πŸ™„. Aksi berjoget itu jadi hal yang seru dan bisa melepaskan stres, gak perlu punya alasan apa-apa ya cuman untuk bersenang-senang aja 😊. Penting banget kena tahu sih kalau informasi hoaks itu bisa bikin kesal dan tidak nyaman bagi orang lain, tapi malah jadi penghalang yang nggak perlu ada πŸ™…β€β™‚οΈ.
 
Aku pikir pahitnya pemberitaan hoaks ini pasti bikin orang salah paham tentang apa yang benar dan apa yang salah di dalam lembaga negara πŸ€¦β€β™‚οΈ. Kalau punya niat baik, kenapa kita harus menyebarkan informasi yang salah dulu? Aku pikir lebih baik jika media sosial dan koran hanya menampilkan fakta-fakta benar-benar saja, tanpa perlu lagi memecahkan tabir tentang orang-orang di dalam lembaga negara πŸ“°.
 
Aku pikir ini masih bisa dipertahankan kalau di tempat kerja orang nggak perlu dipaksa baca raport yang panjang dan monotonis, kan? Jadi aku suka sama aksi berjoget itu, tapi aku juga paham kalau informasi yang keluar dari luar sebenarnya bisa membuat konflik. Aku pikir ini harus ada perhatian lebih tentang bagaimana kita mengatur informasi di internet, jadi bukan hanya hoaks yang masuk ke otak orang, tapi benar-benar apa yang terjadi πŸ€”
 
Aku pikir kalau orang-orang yang bingung tentang apa yang bikin DPR RI berjoget sih aku udah tahu dari dulu. Ya, ada cerita kalau aksi berjoget itu bukan karena naik gaji atau tunjangan, melainkan karena terhibur. Tapi aku rasa penyebaran informasi hoaks yang mengatakan anggota DPR RI berjoget karena senang naik gaji dan tunjangan itu bikin banyak orang terkekeh. Dan kalau aku masuk ke dalam kolum ini aku udah lihat banyak kali ada kasus di mana orang-orang bilang hal yang salah tentang seseorang atau lembaga, tapi ternyata hal itu tidak benar-benar. Itu bikin kesalahpahaman dan efek negatif yang besar πŸ€”
 
Aku pikir ini pengejaran yang serius. Hoaks nggak boleh dianggap ringan, bisa bikin kesalahpahaman publik dan memecah belah masyarakat. Makasih Letkol Suwarko yang jujur, ternyata hanya sedikit hiburan aja.

Saya pikir itu juga harus belajar dari konflik sosial di masa lalu, misalnya kasus Runtuhnya Orde Baru. Hoaks bisa bikin situasi semakin panas dan tidak ada jawaban yang jelas. Biarlah kita semua lebih teliti dan tidak menyebar hoaks lagi.

Saya rasa ini juga tentang kesadaran masyarakat. Kita harus terbuka untuk informasi yang benar dan tidak mudah percaya hal yang nggak asli. Jangan lupa untuk memeriksa sumbernya, ya!
 
kembali
Top