695 Siswa dari 2 Sekolah di Gunungkidul Diduga Keracunan MBG

Di dua sekolah SMKN 1 dan SMPN 1 di Gunungkidul, serangkaian keracunan makanan dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disantap pada Selasa (28/10/2025), memaksa para siswa mengalami gejala-gejala sakit perut dan muntah-muntah. Dari total 1.154 murid SMKN 1, tercatat ada 476 siswa yang terdampak keracunan, sementara 420 murid SMPN 1 juga mengalami gejala-gejala tersebut. Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih langsung meninjau dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan para siswa mendapatkan perawatan yang tepat.

Saat meninjau dapur MBG, Bupati Endah bertemu dengan kepala dapur dan penanggung jawab. Dia berkesempatan melihat ruang penyimpanan, pendinginan, tempat cuci alat makan, dan kelengkapan di dapur tersebut. Dia meminta agar insiden keracunan MBG tidak terjadi lagi karena taruhannya adalah nyawa para siswa.

Bupati Endah juga menekankan pentingnya tata cara masak, pendinginan, kebersihan, serta pengiriman MBG betul-betul diperhatikan dengan saksama. Dia ingin memastikan bahwa tidak ada makanan yang bausa dan meragukan dikirimkan kepada siswa. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa para siswa mendapatkan makanan yang aman dan sehat untuk dimakan.

Bupati Endah berjanji akan melakukan segala upaya untuk memastikan insiden keracunan MBG tidak terjadi lagi di dua sekolah tersebut.
 
Aku khawatir banget sama kejadian ini, kan? Kita nggak bisa asal-asal makanan yang bausa-bausa dikirimkan ke sekolah-sekolah kita. Tapi aku juga tidak ingin menyerang siapa-siapa, kalau pun ada kesalahan di dapur, kita harus mencari penyelesaian yang tepat.

Aku pikir apa yang perlu dilakukan adalah memperbaiki sistem persiapan makanan di sekolah-sekolah itu. Kita butuh membuat jadwal audit makanan yang rutin setiap minggu untuk memastikan makanan yang dikirimkan tidak bausa-bausa. Dan juga harus ada inspeksi yang lebih ketat terhadap dapur dan penanggung jawabnya.

Aku yakin jika kita semua bekerja sama, kita bisa mencegah hal seperti ini terjadi lagi. Kita butuh koordinasi yang baik antara pemerintah, sekolah, dan dapur untuk memastikan para siswa mendapatkan makanan yang aman dan sehat. 🤝🏻
 
Sekarang gini, keracunan makanan di sekolah ya... itu bukan main-main aja. Tapi aku pikir, kita harus lebih sengaja cari tahu siapa yang bertanggung jawab atas hal ini. Dapur MBG itu ada di mana, tapi bagaimana makanannya disiapkan? Kita harus lebih teliti, nggak bisa cuma biarkan hal ini terjadi lagi... 🤦‍♂️💯
 
Ooii, kira-kira sih apa yang bisa di lakukan jadi dari insiden ini? Maka kita harus lebih teliti dalam proses penerimaan makanan atau makanan gratis. Aku pikir perlu ada protokol yang lebih ketat untuk memastikan segala hal yang terkait dengan kualitas dan kebersihan makanan, terutama saat ini kesehatan anak-anak menjadi prioritas utama. Kita harus siap-siap dan tidak takut bermasalah jika ada kesalahan-kesalahan kecil yang bisa jadi besar kalau di pegang tidak benar-benar ketat.
 
Pokoknya, apa lagi kerusakan yang bisa terjadi pada anak-anak kita 😩. Kembali-kembali aku ingat saat-saat itu masih belajar di SMP, kapan-kapan ada kecelakaan atau kesalahan sederhana yang bisa berujung pada hal serius. Itu kan yang harus dipikirkan. Saya harap pihak sekolah dan pemerintah setempat bisa memastikan keamanan makanan di MBG, agar kita tidak kehabisan kenyamanan untuk anak-anak kita lagi 🤗.
 
Gue jadi sedih banget kalau tahu pas SMK-N SMP sini terkena keracunan makanan di MBG. Gue pikir ini harus ada penanggung jawab orang di dalamnya, bukan cuma Bupati yang gak tega. Jadi, apa kira-kira penyebab keracunan itu? Gue bayangkan saja kalau gue anak sekolah, aku tidak ingin makan makanan yang bausa-bausa. Tapi, gue tahu kalau ini bukan soal Bupati aja, tapi kalau kita lihat di dalam dapur MBG, apa kira-kira ada kesalahan-kesalahan kecil yang bisa bikin makanan itu bausa? Dan kalau ini terjadi lagi, gue bayangkan saja kalau banyak anak-anak yang sakit. Kita harus berusaha untuk menghindari hal ini. Gue harap Bupati mau bekerja sama dengan kepala dapur dan penanggung jawab lainnya untuk memastikan MBG aman di sekolah-sekolah ini 😔
 
Itu kan sangat menyayangkan! Insiden ini bikin kita penasaran siapa yang bisa salah seperti ini? Mungkin ada kesalahan dalam proses penerimaan makanan atau pendinginannya. Saya harap Bupati Endah bisa mengatasi masalah ini dengan cepat dan memberikan perawatan yang tepat bagi siswa-siswi yang terkena. Kita harus lebih berhati-hati dalam pengelolaan sumber daya seperti makanan gratis, jangan sampai ada yang kehilangan nyawa karena kesalahan kecil.
 
gue rasa ini terlalu sering kejadian di Indonesia, krisis makanan gratis juga harus diatasi lebih serius, gue pikir khususnya untuk guru-guru yang mengurus dapur MBG pasti harus memperhatikan kualitas makanan dan proses penyimpanannya, karena ini bukan sekedar masalah gengsi tapi nyawa murid-murid kita.
 
Makasih bapak ibu, tapi apa jadi masalah jika beberapa anak terkena sakit karena makanan yang diberikan gratis? Mungkin karena tidak ada pilihan lain dan sekolah ini hanya ingin membantu. Padahal, sekarang kita punya teknologi yang canggih untuk memantau kualitas makanan sebelum disajikan kepada siswa. Kita harus mempertimbangkan juga bahwa banyak orang tua yang bekerja di luar kota dan tidak bisa memberi makanan yang aman kepada anak-anak mereka. Jadi, lebih baik kita fokus membuat makanan gratis yang aman daripada menyalahkan kepala dapur atau bupati karena terjadi insiden ini.
 
Gue cuman luh, nggak sabar banget dengerin kasus keracunan makanan di SMKN 1 & SMPN 1 Gunungkidul! 🤕 476 siswa SMKN 1 & 420 siswa SMPN 1 terkena gejala sakit perut & muntah-muntah, nggak sabar banget! 🤢

Gue lihat data kasus ini, sih, menunjukkan bahwa di tahun ini jumlah kasus keracunan makanan meningkat 27% dibandingkan tahun sebelumnya. 😱 Sementara itu, total makanan gratis yang diterima oleh siswa SMKN 1 & SMPN 1 juga meningkat 15% dalam periode 2 tahun terakhir. 📈

Gue rasa ada kesalahan di dapur MBG, nggak bisa jadi? 🤔 Saya lihat chart produksi makanan di dapur tersebut, dan sih, tinggi suhu pengolahan makanan tidak sesuai dengan standar yang disarankan oleh badan kebersihan makanan. 📊

Gue juga lihat bahwa jarak antara dapur MBG & rumah siswa pun terlalu jauh, sehingga memudahkan anak-anak untuk meretas sumber makanan. 🏃‍♀️

Bupati Endah already berjanji akan melakukan upaya untuk mencegah kasus ini terjadi lagi, tapi sih, masih banyak hal yang perlu diperhatikan di dapur MBG. 😬
 
Moga-moga keracunan makanan itu bukan karena aku yang suka makan mie goreng 5000 kalori setiap malam 😂. Aku punya teman yang pernah nggak bisa tidur ngerasa ujung leher sakit, kira-kira itu rasanya aja? Kaya gini kayaknya MBG harus banget diperhatikan, tapi aku rasa pengiriman makanan dari dapur ke sekolah punya efeknya juga, apalagi kalau ada yang tidak memperhatikan tata cara masak dan pendinginan. Aku pikir lebih baik kalau kita buat sekolah Makanan Ringan yang bisa dibawa sendiri nih, biar nggak perlu khawatirin keracunan makanan lagi 😅.
 
[Image of a plate with a big X marked through it, with a red "NYAWA!" caption above]

Keracunan MBG di SMKN 1 & SMPN 1 Gunungkidul?
[ GIF of a kid vomiting ]

Itu kan nyawa anak-anak!
[Baik-baik saja, tapi siapa tahu cerita ini nanti jadi inspirasi kita untuk memperbaiki sistem MBG]

[Image of a chef in a white coat, with a thermometer and a "HEAT" sign above]

Tata cara masak yang benar?
[GIF of a microwave beeping, then a kid vomiting again]

Ayo, kita harus lebih teliti!
[Baik-baik saja, tapi siapa tahu kita bisa belajar dari kesalahan ini]
 
omong-omongan ini kayaknya harus jadi prioritas banget, ya! siapa yang mau memanggang makanan di dapur, pasti harus ngerti bahwa ini bukan cuma tentang masak-masakan aja, tapi juga tentang keamanan dan kesehatan para siswa! kalau gini bisa terjadi, berarti ada kesalahan-kesalahan yang tidak dipikirkan sebelumnya, kayaknya harus diinvestigasi banget!

apa yang bikin makin bingung lagi adalah insiden ini terjadi di sekolah, tempat para siswa sedang belajar dan belajar, tapi gak bisa fokus karena rasa makanan yang asam dan tidak enak. itu juga bikin semakin panas ngeja, ya!

tapi aku senang banget kalau Bupati Endah langsung meninjau dapur dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait, itu jadi contoh bagus banget! karena di daerah ini, ada perbedaan antara 'kebijakan' dan 'praktik', kayaknya harus diubah-ubah lagi, jangan cuma nulis di buku aja, tapi juga di lakukan aja!

aku harap insiden ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait, apalagi kalau Bupati Endah berhasil memastikan insiden keracunan MBG tidak terjadi lagi di daerah ini.
 
kembali
Top