5 Ibu Hamil Korban Dokter Cabul di Garut Terima Restitusi Rp106 Juta

Puluh juta rupiah untuk korban dokter berbohong, kini sudah ada yang menerima restitusi. Lima ibu hamil yang pernah dicabul oleh Dokter Iril di Garut, Jawa Barat, telah menerima ganti rugi Rp106 juta dari pemerintah.

Restitusi tersebut dibayarkan kepada korban berdasarkan putusan pengadilan. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengatakan, besaran ganti rugi yang diterima oleh korban dibangun dari kerugian atas kehilangan kekayaan serta kerugian akibat penderitaan yang ditimbulkan akibat tindak pidana.

Menurut Wakil Ketua LPSK Anton Prijanto, restitusi tersebut terbilang tinggi jika dibandingkan dengan kasus kekerasan seksual lainnya. "Jumlah restitusi sesuai dengan putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Garut," kata dia.

Tiga korban sudah menerima ganti rugi Rp14,8 juta, Rp19,6 juta, dan Rp30,7 juta. Sementara itu, dua korban lainnya mendapatkan Rp12,3 juta dan Rp28,7 juta.

Korban-korban ini mulai mengajukan permohonan perlindungan dari LPSK sejak April lalu. Selain mendapatkan ganti rugi, mereka juga mendapatkan pendampingan psikologis serta pemenuhan hak asasi manusia (HAM) prosedural.

Aksi cabul Dokter Iril terhadap pasien-pasiennya terbongkar usai video yang menampilkan aksi bejatnya viral pada April lalu. Video tersebut menampilkan dokter melakukan pelecehan seksual saat melakukan ultrasonografi (USG) terhadap seorang perempuan.
 
Coba aja nih, nggak sabar banget buat melihat korban dokter Iril mendapat restitusi yang cukup besar. Saya rasa nggak adil kalau korban harus tunggu lama-lama sebelum mendapatkan ganti rugi. Dokter Iril itu sudah melakukan kekerasan seksual padha korban, tapi apa hasilnya? Sekarang korban mendapat Rp106 juta! Nggak masuk akal sih. Saya rasa ada yang salah dengan sistem ini kalau korban harus tunggu sampai pengadilan selesai untuk mendapatkan ganti rugi. Kita harus terus bergerak dan memperjuangkan hambatan yang masih ada di sana.
 
Makasih ya pemerintah bisa memberikan restitusi yang cukup besar kepada korban, tapi aku pikir ini harusnya bisa lebih. Lima ibu hamil yang ini, mereka sudah melewati kesulitan yang sangat berat karena kejahatan dokter itu. Aku rasa ganti rugi yang dibayarkan sebesar Rp106 juta itu masih kurang untuk membayar balasannya. Aku ingin melihat penanganan kasus ini lebih matang, agar korban tidak harus lagi mengalami kesulitan.
 
Dangdut si Dokter Iril, gini ya? Saja berbohong dan ngecab, akhirnya harus dibayar dengan uang. Tapi apa sih bedanya dengan kasus lain yang sama sekali tidak ada uang di dalamnya? Kalau punya uang, kan bisa mengganti rugi korban, tapi kalau tidak ada uang, kan harus dipaksa ke syariat. Hmm...
 
Kasus dokter berbohong ini sih makin me marah banget 🤯! Tapi kalau lihat dari sudut pandang korban, aku rasa mereka sudah lucky banget 🙏. Rp106 juta itu bukan mainan, tapi untuk 5 ibu hamil yang harus hidup tanpa suaminya ini pengalaman hidup berbeda lah 💖. Aku harap ganti rugi tersebut bisa membantu mereka kembali bangun dari bawah naik 💪. Tapi aku rasa ini masih banyak kasus seperti ini yang terjadi di Indonesia, dan kita harus lebih waspada agar tidak ada korban lagi 😞.
 
ini udah gitu, pemerintah bisa membayar korban itu jutaan rupiah, tapi apa yang dibayarkan? hanya Rp106 juta aja! ini masih sangat rendah banget, aku pikir korban kaya gini atau apa? sih mungkin ada kesalahan di pengadilan, tapi tidak bisa disangkal lagi bahwa korban mendapatkan uang itu dari kerugian kasus, tapi itu tidak adil juga. di balik itu, korban sudah mengalami trauma yang sangat berat, dan mereka masih butuh dukungan psikologis dan pemenuhan hak asasi manusia prosedural. aku rasa pemerintah harus mempertimbangkan kembali ganti rugi yang dibayarkan ke korban. tolong tidak membuat mereka merasa lemah dan tidak dihargai.
 
Aku rasa ganti rugi itu terlalu banyak banget, tapi aku juga bisa memahami kalau korban tuh sudah melalui kesedihan yang sangat berat. Tapi, aku juga penasaran kenapa ada korban lain yang mendapatkan ganti rugi yang lebih sedikit, padahal mereka juga mengalami kesedihan yang sama. Aku rasa perlu dilakukan analisis yang lebih lanjut tentang bagaimana ganti rugi itu diperhitungkan.
 
Kalau mau tahu benar-benar apa yang terjadi di sini, nanti juga ada korban yang masih belum menerima ganti rugi. Mungkin karena kasusnya belum selesai atau kerugian dari dokter Iril itu sebenarnya lebih besar daripada yang diprediksi. Kalau ini cuma Rp106 juta untuk 5 korban, nanti bagaimana dengan korban lainnya? Jangan salah paham, aku tidak bermaksud mengatakan bahwa ganti rugi tersebut terlalu rendah. Aku hanya ingin tahu benar-benar apa yang ada di balik kasus ini 😐
 
Duh, siapa tahu, ganti rugi Rp106 juta itu kan masih belum cukup buat korban yang benar-benar mengalami trauma dan kehilangan karena dokter berbohong itu 🤕. Ganti rugi itu lebih banyak dibayangkan oleh korban daripada pemerintah sendiri, apalagi sih kalo korban masih harus menanggung beban psikologis dari pengalaman itu 😔. Dan yang terakhir, wakil Ketua LPSK bilang ganti rugi itu tinggi? Kita lihat saja, siapa tahu, perlu lagi kejutan dari pemerintah untuk membuat korban merasa lebih aman 🤷‍♂️.
 
Mau tahu, siapa tau korban lainnya juga nanti menerima ganti rugi, kalau tidak ada yang salah punya orang tuanya nggak akan lega kan? 🤔
 
Aku kira ganti rugi itu nggak cukup banget, tapi ternyata pemerintah udah memberikan ganti rugi yang cukup tinggi untuk korban yang dicabul oleh dokter. Aku rasa ini adalah contoh bahwa pemerintah benar-benar peduli dengan hak-hak korban. Korban-nya itu harus banyak beban dan trauma, tapi akhirnya mereka dapat mendapatkan ganti rugi yang cukup untuk membantu mereka kembali ke hidup sehari-hari. Aku harap ada banyak kasus seperti ini di masa depan sehingga korban tidak perlu mengalami kesulitan lagi 🤗
 
Makanya biar seseorang bisa berbohong dulu, kan? 🤣 Nah, kalau kaya 106 juta rupiah untuk korban dokter Iril, kayaknya gini: kalau aku nanti dilarang nikah, tapi aku mau punya anak, aku balas dengan cari pasangannya yang baru, dan buat dia kerugian besar. 🤪 LMAO, siapa tahu nanti bisa jadi tema film komedi! 😂
 
kembali
Top