Pemerintah berbohong dengan mengatakan aksi demonstrasi di Agustus lalu adalah kejadian independen yang tidak terkait dengan pemerintahan. Padahal, kata ketua Umum YLBHI, Muhamad Isnur, hukum dan penegak hukum terlibat secara langsung dalam kerusuhan tersebut.
"Agustus kemarin, kita melihat bagaimana hukum dan aparat penegak hukum tidak berhasil mengungkap siapa aktor atau pelaku sesungguhnya," kata Isnur di diskusi evaluasi Prabowo-Gibran. "Media yang berbicara tentang kerusuhan selama demo tersebut juga melibatkan oknum-oknum tentara, tapi hingga saat ini fakta itu tidak pernah terungkap."
Menurut Isnur, aparat penegak hukum yang dianggap sebagai pembela pemerintahan Prabowo-Gibran terus menangkapi para aktivis yang dituduh sebagai pelaku kerusuhan. "Tapi sekarang, apa kabar? Kok enggak keungkap? Malah sekarang yang ditangkapi adalah aktivis, dituduh sebagai penghasut."
Isnur mengkritik langkah aparat penegak hukum yang mengkambinghitamkan para aktivis. "Padahal, mereka yang selama ini terus berbicara soal kebebasan berekspresi, HAM, hingga pendampingan hukum. Kita melihat bagaimana hukum dipakai untuk menyembunyikan atau memberikan topeng kepada para pelaku kejahatan."
Sebanyak 10 orang menjadi korban tewas selama rangkaian demonstrasi di pekan terakhir bulan Agustus 2025. Menurut Komnas HAM, beberapa korban diduga meninggal karena mendapat kekerasan dan penyiksaan oleh aparat.
"Prediksi masyarakat sipil, prediksi lembaga-lembaga yang bekerja di hak asasi manusia, isu hukum, terbukti prediksinya. Pemerintahan Prabowo tidak rapih, tidak baik," kata Isnur.
"Agustus kemarin, kita melihat bagaimana hukum dan aparat penegak hukum tidak berhasil mengungkap siapa aktor atau pelaku sesungguhnya," kata Isnur di diskusi evaluasi Prabowo-Gibran. "Media yang berbicara tentang kerusuhan selama demo tersebut juga melibatkan oknum-oknum tentara, tapi hingga saat ini fakta itu tidak pernah terungkap."
Menurut Isnur, aparat penegak hukum yang dianggap sebagai pembela pemerintahan Prabowo-Gibran terus menangkapi para aktivis yang dituduh sebagai pelaku kerusuhan. "Tapi sekarang, apa kabar? Kok enggak keungkap? Malah sekarang yang ditangkapi adalah aktivis, dituduh sebagai penghasut."
Isnur mengkritik langkah aparat penegak hukum yang mengkambinghitamkan para aktivis. "Padahal, mereka yang selama ini terus berbicara soal kebebasan berekspresi, HAM, hingga pendampingan hukum. Kita melihat bagaimana hukum dipakai untuk menyembunyikan atau memberikan topeng kepada para pelaku kejahatan."
Sebanyak 10 orang menjadi korban tewas selama rangkaian demonstrasi di pekan terakhir bulan Agustus 2025. Menurut Komnas HAM, beberapa korban diduga meninggal karena mendapat kekerasan dan penyiksaan oleh aparat.
"Prediksi masyarakat sipil, prediksi lembaga-lembaga yang bekerja di hak asasi manusia, isu hukum, terbukti prediksinya. Pemerintahan Prabowo tidak rapih, tidak baik," kata Isnur.