Yaumul Mizan: Hari Kiamat Ketika Amal Manusia Ditimbang Dengan Neraca Keadilan
Hari Kiamat dijadwalkan akan datang, dan saat itu kita semua akan menghadapi Yaumul Mizan. Pada hari ini, Allah SWT akan membangun timbangan yang adil untuk menimbang seluruh amal manusia. Tidak ada satu pun amal yang terlewat dari perhitungan.
Dalam Al-Qur'an, dinyatakan bahwaYaumul Mizan adalah hari ketika manusia menerima balasan secara adil berdasarkan amalnya. Allah SWT berfirman: "Dan Kami akan tegakkan timbangan-timbangan yang adil pada Hari Kiamat, maka tidak seorang pun akan dirugikan sedikit pun. Dan jika amal itu hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan."
Dengan demikian, tidak ada satu pun amal yang sia-sia. Bahkan amal yang tampak sepele pun akan dihadirkan kembali dan diperhitungkan. Para ulama menjelaskan bahwa objek yang ditimbang di Yaumul Mizan memiliki beberapa penafsiran, seperti amal perbuatan itu sendiri atau orangnya yang ditimbang berdasarkan kualitas iman dan takwanya.
Namun, ada satu hal yang pasti: tidak ada satu pun amal—baik maupun buruk—yang akan terlewat dari perhitungan. Hadis Nabi menegaskan bahwa mizan kelak sangat besar, luas, dan benar-benar nyata. Dalam sebuah hadis sahih disebutkan: "Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat dalam timbangan, dan dicintai oleh Ar-Rahman adalah: 'Subḥānallāhi wa biḥamdih, Subḥānallāhil ‘Aẓhīm.'"
Dengan demikian, kita harus berhati-hati dalam melakukan amal baik. Kita tidak boleh membiarkan diri kita sendiri untuk dilakukan kejahatan atau keburukan. Karena pada Yaumul Mizan, sebagian amalan ringan dapat memiliki bobot yang sangat besar di mizan, terutama amalan yang dilandasi iman dan keikhlasan.
Jadi, mari kita berlakukan amal baik dan jujur kepada Allah SWT. Mari kita berharap bahwa pada Yaumul Mizan, kita akan mendapatkan balasan yang adil dan tulus dari Allah SWT.
Hari Kiamat dijadwalkan akan datang, dan saat itu kita semua akan menghadapi Yaumul Mizan. Pada hari ini, Allah SWT akan membangun timbangan yang adil untuk menimbang seluruh amal manusia. Tidak ada satu pun amal yang terlewat dari perhitungan.
Dalam Al-Qur'an, dinyatakan bahwaYaumul Mizan adalah hari ketika manusia menerima balasan secara adil berdasarkan amalnya. Allah SWT berfirman: "Dan Kami akan tegakkan timbangan-timbangan yang adil pada Hari Kiamat, maka tidak seorang pun akan dirugikan sedikit pun. Dan jika amal itu hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan."
Dengan demikian, tidak ada satu pun amal yang sia-sia. Bahkan amal yang tampak sepele pun akan dihadirkan kembali dan diperhitungkan. Para ulama menjelaskan bahwa objek yang ditimbang di Yaumul Mizan memiliki beberapa penafsiran, seperti amal perbuatan itu sendiri atau orangnya yang ditimbang berdasarkan kualitas iman dan takwanya.
Namun, ada satu hal yang pasti: tidak ada satu pun amal—baik maupun buruk—yang akan terlewat dari perhitungan. Hadis Nabi menegaskan bahwa mizan kelak sangat besar, luas, dan benar-benar nyata. Dalam sebuah hadis sahih disebutkan: "Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat dalam timbangan, dan dicintai oleh Ar-Rahman adalah: 'Subḥānallāhi wa biḥamdih, Subḥānallāhil ‘Aẓhīm.'"
Dengan demikian, kita harus berhati-hati dalam melakukan amal baik. Kita tidak boleh membiarkan diri kita sendiri untuk dilakukan kejahatan atau keburukan. Karena pada Yaumul Mizan, sebagian amalan ringan dapat memiliki bobot yang sangat besar di mizan, terutama amalan yang dilandasi iman dan keikhlasan.
Jadi, mari kita berlakukan amal baik dan jujur kepada Allah SWT. Mari kita berharap bahwa pada Yaumul Mizan, kita akan mendapatkan balasan yang adil dan tulus dari Allah SWT.