Presiden Prabowo Subianto mengajak masyarakat untuk mengekspresikan pendapat mereka terkait dengan kondisi bandara di Dhoho Kediri, Kabupaten Jember, yang diceritakan memiliki penumpangan yang sangat rendah.
"Kita ingin mendengar pendapat rakyat tentang apakah ada masalah atau kekurangan yang perlu diperbaiki di bandara ini," kata Kamis (23/02), saat WEGE (Warga Ekonomi dan Masyarakat) membuka sela untuk menerima umpan balik dari masyarakat.
Menurut pengamat, kondisi bandara Dhoho Kediri yang relatif sepi menimbulkan kekhawatiran mengenai kemampuan layanan di bandara tersebut. "Apalagi saat musim liburan atau hari akhir pekan, jika tidak ada upaya peningkatan kenyamanan bagi pengunjung, pasti akan mempengaruhi penerimaan bandara," kata salah satu warga yang hadir pada pertemuan WEGE.
Banyak warga yang mengeluhkan kurangnya fasilitas di bandara tersebut, seperti kolam renang umum, layanan katering, dan fasilitas parkir yang terbatas. "Kita harap pemerintah dapat mempertimbangkan kebutuhan kami dan melakukan peningkatan infrastruktur di bandara ini," kata seorang warga.
Pertemuan WEGE ini juga membahas tentang peningkatan visibilitas di bandara, sehingga pengunjung tidak kesulitan menemukan lokasi bandara secara alami. "Kita ingin pemerintah dapat melakukan peningkatan sinyal dan warna di sekitar area bandara agar lebih jelas dan mudah ditemukan," kata salah satu peserta.
WEGE juga menyatakan harapan untuk meningkatkan kualitas layanan di bandara Dhoho Kediri, sehingga masyarakat dapat menikmati pengalaman yang lebih nyaman. "Kita berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kebutuhan kami dan melakukan peningkatan yang diperlukan," kata Kamis.
Menurut Bapenra Dhoho Kediri, pengelola bandara, selama ini pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung. Namun, perlu diakui bahwa masih ada area yang memerlukan peningkatan.
"Kita ingin mendengar pendapat rakyat tentang apakah ada masalah atau kekurangan yang perlu diperbaiki di bandara ini," kata Kamis (23/02), saat WEGE (Warga Ekonomi dan Masyarakat) membuka sela untuk menerima umpan balik dari masyarakat.
Menurut pengamat, kondisi bandara Dhoho Kediri yang relatif sepi menimbulkan kekhawatiran mengenai kemampuan layanan di bandara tersebut. "Apalagi saat musim liburan atau hari akhir pekan, jika tidak ada upaya peningkatan kenyamanan bagi pengunjung, pasti akan mempengaruhi penerimaan bandara," kata salah satu warga yang hadir pada pertemuan WEGE.
Banyak warga yang mengeluhkan kurangnya fasilitas di bandara tersebut, seperti kolam renang umum, layanan katering, dan fasilitas parkir yang terbatas. "Kita harap pemerintah dapat mempertimbangkan kebutuhan kami dan melakukan peningkatan infrastruktur di bandara ini," kata seorang warga.
Pertemuan WEGE ini juga membahas tentang peningkatan visibilitas di bandara, sehingga pengunjung tidak kesulitan menemukan lokasi bandara secara alami. "Kita ingin pemerintah dapat melakukan peningkatan sinyal dan warna di sekitar area bandara agar lebih jelas dan mudah ditemukan," kata salah satu peserta.
WEGE juga menyatakan harapan untuk meningkatkan kualitas layanan di bandara Dhoho Kediri, sehingga masyarakat dapat menikmati pengalaman yang lebih nyaman. "Kita berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kebutuhan kami dan melakukan peningkatan yang diperlukan," kata Kamis.
Menurut Bapenra Dhoho Kediri, pengelola bandara, selama ini pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kenyamanan bagi pengunjung. Namun, perlu diakui bahwa masih ada area yang memerlukan peningkatan.