Kekhawatiran dari pihak Tajikistan meningkat setelah serangan lintas batas yang menewaskan pekerja asing di wilayah perbatasan dengan Afghanistan. Insiden ini kembali memicu ketegangan di sepanjang perbatasan, membuat otoritas kedua negara tersebut semakin khawatir.
Pada pekan lalu, serangan dilancarkan dari desa Ruzvayak di Afghanistan, menargetkan karyawan China Road and Bridge Corporation. Dalam serangan tersebut, dua warga negara China tewas dan dua lainnya terluka. Insiden ini diterima oleh otoritas Tajikistan dengan keprihatinan mendalam, yang menyatakan bahwa pihak mereka telah mengutuk keras tindakan ilmiah kelompok kriminal tersebut.
Sebelumnya, pada 26 November, serangan lintas batas serupa dilancarkan di distrik Shamshiddin Shohin, Afghanistan. Dalam serangan tersebut, tiga karyawan China dari perusahaan Shokhin-SM tewas dan satu lainnya terluka. Kedua serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran serius bagi otoritas Tajik karena pola kekerasan lintas batas yang semakin meningkat.
Presiden Tajikistan Emomali Rahmon mengadakan pertemuan darurat dengan kepala lembaga penegak hukum dan keamanan negara. Menurut informasi yang diterima, Rahmon meminta otoritas Afghanistan untuk menjamin keamanan wilayah perbatasan serta menginstruksikan pasukan keamanan untuk memperkuat pengawasan dan kontrol di sepanjang zona perbatasan.
Mereka dari Taliban memberikan belasungkawa kepada Tajikistan dan China. Namun, mereka juga menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh faksi-faksi yang berupaya "menciptakan ketegangan dan ketidakpercayaan antara negara-negara di kawasan".
Pada pekan lalu, serangan dilancarkan dari desa Ruzvayak di Afghanistan, menargetkan karyawan China Road and Bridge Corporation. Dalam serangan tersebut, dua warga negara China tewas dan dua lainnya terluka. Insiden ini diterima oleh otoritas Tajikistan dengan keprihatinan mendalam, yang menyatakan bahwa pihak mereka telah mengutuk keras tindakan ilmiah kelompok kriminal tersebut.
Sebelumnya, pada 26 November, serangan lintas batas serupa dilancarkan di distrik Shamshiddin Shohin, Afghanistan. Dalam serangan tersebut, tiga karyawan China dari perusahaan Shokhin-SM tewas dan satu lainnya terluka. Kedua serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran serius bagi otoritas Tajik karena pola kekerasan lintas batas yang semakin meningkat.
Presiden Tajikistan Emomali Rahmon mengadakan pertemuan darurat dengan kepala lembaga penegak hukum dan keamanan negara. Menurut informasi yang diterima, Rahmon meminta otoritas Afghanistan untuk menjamin keamanan wilayah perbatasan serta menginstruksikan pasukan keamanan untuk memperkuat pengawasan dan kontrol di sepanjang zona perbatasan.
Mereka dari Taliban memberikan belasungkawa kepada Tajikistan dan China. Namun, mereka juga menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh faksi-faksi yang berupaya "menciptakan ketegangan dan ketidakpercayaan antara negara-negara di kawasan".