Musim Hujan Kembali Meningkatkan Kasus DBD, Kenali Penyebabnya!
Jika Anda masih ingat gejala demam berdarah dengue (DBD), sekarang sudah waktunya untuk memperbarui pengetahuan tentang penyakit ini. DBD adalah salah satu penyakit menular yang paling berbahaya di Indonesia, khususnya saat musim hujan tiba.
Penyebab utama penyakit ini adalah infeksi virus dengue, dan tidak ada cara untuk membunuhnya secara langsung. Namun, terdapat dua jenis nyamuk yang aktif menggigit pada pagi hingga sore hari, yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Keduanya aktif berkembang biak di tempat-tempat berisi air jernih.
Kasus DBD cenderung meningkat saat musim hujan karena kondisi lingkungan yang lembap dan banyaknya genangan air, menjadi tempat ideal bagi nyamuk berkembang biak. Jika Anda tinggal di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan angka kejadian DBD yang banyak, risiko seseorang tertular semakin besar.
Ternyata ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko gejala DBD yang lebih parah, yaitu: menjadi berusia anak-anak atau lanjut usia, sedang hamil, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan pernah mengalami demam berdarah sebelumnya.
Gejala DBD cenderung sulit dibedakan dari gejala demam biasa, karena keduanya mirip. Namun, terdapat beberapa gejala lain yang lebih parah seperti rasa lemas dan nyeri otot atau sendi, sakit kepala berat, nyeri di belakang mata, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan ruam kemerahan di kulit.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, segera periksakan diri ke dokter! Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat berkembang menjadi DBD yang lebih berat dan berpotensi menyebabkan perdarahan atau bahkan kematian.
Upaya pencegahan DBD sangat penting. Gunakan metode Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yakni menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat wadah penyimpanan air, mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menampung air, dan melakukan fogging, menaburkan larvasida, serta memperbaiki saluran air agar tidak tersumbat.
Jika Anda ingin melindungi diri dari penyakit ini, vaksinasi dengue harus menjadi prioritas! Vaksin dengue sudah tersedia di Indonesia dan dapat diberikan mulai usia enam tahun, baik untuk anak yang sudah pernah maupun belum pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya.
Dengan melakukan pencegahan dan vaksinasi, kita dapat menurunkan risiko penyebaran DBD dan menjaga keselamatan diri dari penyakit ini.
Jika Anda masih ingat gejala demam berdarah dengue (DBD), sekarang sudah waktunya untuk memperbarui pengetahuan tentang penyakit ini. DBD adalah salah satu penyakit menular yang paling berbahaya di Indonesia, khususnya saat musim hujan tiba.
Penyebab utama penyakit ini adalah infeksi virus dengue, dan tidak ada cara untuk membunuhnya secara langsung. Namun, terdapat dua jenis nyamuk yang aktif menggigit pada pagi hingga sore hari, yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Keduanya aktif berkembang biak di tempat-tempat berisi air jernih.
Kasus DBD cenderung meningkat saat musim hujan karena kondisi lingkungan yang lembap dan banyaknya genangan air, menjadi tempat ideal bagi nyamuk berkembang biak. Jika Anda tinggal di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan angka kejadian DBD yang banyak, risiko seseorang tertular semakin besar.
Ternyata ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko gejala DBD yang lebih parah, yaitu: menjadi berusia anak-anak atau lanjut usia, sedang hamil, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan pernah mengalami demam berdarah sebelumnya.
Gejala DBD cenderung sulit dibedakan dari gejala demam biasa, karena keduanya mirip. Namun, terdapat beberapa gejala lain yang lebih parah seperti rasa lemas dan nyeri otot atau sendi, sakit kepala berat, nyeri di belakang mata, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan ruam kemerahan di kulit.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, segera periksakan diri ke dokter! Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat berkembang menjadi DBD yang lebih berat dan berpotensi menyebabkan perdarahan atau bahkan kematian.
Upaya pencegahan DBD sangat penting. Gunakan metode Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, yakni menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat wadah penyimpanan air, mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menampung air, dan melakukan fogging, menaburkan larvasida, serta memperbaiki saluran air agar tidak tersumbat.
Jika Anda ingin melindungi diri dari penyakit ini, vaksinasi dengue harus menjadi prioritas! Vaksin dengue sudah tersedia di Indonesia dan dapat diberikan mulai usia enam tahun, baik untuk anak yang sudah pernah maupun belum pernah terinfeksi virus dengue sebelumnya.
Dengan melakukan pencegahan dan vaksinasi, kita dapat menurunkan risiko penyebaran DBD dan menjaga keselamatan diri dari penyakit ini.