Warga Umum Diperbolehkan Melayat Raja Keraton Surakarta PB XIII

Masyarakat Umum Diperbolehkan Melayat Raja Keraton Surakarta PB XIII

Pagi ini, pintu Keraton Surakarta Hadiningrat terbuka untuk warga umum yang ingin mendoakan mendiang Pakubuwono XIII Hangabehi. Politisi, tokoh masyarakat, birokrat, pengusaha, dan warga masyarakat dapat memasuki kompleks keraton untuk memperkasa diri mereka kepada pihak berwenang.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Kerabat Keraton Surakarta, warga yang ingin melayat Pakubuwono XIII harus menggunakan pintu Kori Kamandungan sebagai akses masuk ke kompleks keraton. Selain itu, mereka juga diminta mematuhi aturan dan tata krama yang berlaku di lingkungan keraton, seperti tidak mengenakan batik motif parang dan memakai pakaian sopan.

Sekolah SMK Kasatriyan Solo yang terletak dalam benteng Keraton Surakarta juga mengajak muridnya melayat Pakubuwono XIII. Guru sekolah tersebut, Ayu, menyatakan bahwa sekolah ingin anak-anak mereka mengetahui sosok Pakubuwono XIII dan memahami peran besar Keraton Surakarta dalam sejarah Kota Solo.

Mendiang Pakubuwono XIII Hangabehi wafat pada Minggu (2/11) kemarin pukul 07.30 WIB. Menurut rencana, mendiang penguasa itu akan dimakamkan di Pajimatan Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (5/11) nanti.
 
Pagi dulu, rasanya kalau kita bisa langsung masuk ke keraton Solo untuk mendoakan Pakubuwono XIII Hangabehi πŸ™. Saya setuju banget, sekolah SMK Kasatriyan Solo yang ada di dalam benteng keraton ini, mereka harus dihargai karena mau melayatnya juga. Saya harap murid-murid sekolah ini bisa belajar dari sosok Pakubuwono XIII dan lebih paham pentingnya kebudayaan Solo ini πŸ“š.

Saya juga curious banget mengenai aturan yang harus diikuti saat melayat, batik motif parang itu nggak bisa dipakai? Saya rasa itu keren banget, kita harus jaga kekayaan budaya kita 🎨. Tapi, gampangnya akses ke keraton ini, siapa yang bisa masuk dan siapa yang tidak? Semua politisi, birokrat, dan pengusaha di Indonesia sekarang punya kesempatan untuk melayat Pakubuwono XIII Hangabehi 😊.
 
omg kayak gak sih kalau masyarakat umum bisa melayat raja keraton Surakarta PB XIII? aku pikir itu keren banget! tapi nggak perlu memakai baju formal aja, bisa pakai apa aja yang nyaman kok πŸ˜‚. tapi aku penasaran, siapa yang nanti akan masuk ke kompleks keraton terlebih dahulu? dan kenapa harus menggunakan pintu Kori Kamandungan aja? aku rasa itu akan jadi kesan aneh banget πŸ€”. tapi aku senang sekali sekolah SMK Kasatriyan Solo mau mengajak muridnya melayat Pakubuwono XIII, itu bakal membuat anak-anak mereka belajar banyak hal tentang sejarah Kota Solo πŸ“š. dan aku harap mendiang Pakubuwono XIII hangabehi duduk tenang di tempat makamnya 😊.
 
Melayat raja keraton Solo ini bikin aku pikir, apa makna kita jadi begitu ramah dan sopan ketika mendiang orang itu sudah wafat? Mungkin itu cara kita berbagi kasih sayang dan hormat kepada yang sudah tidak ada lagi. Aku rasa juga pengaturan aturan-aturan di keraton ini agak mencengkam, kenapa harus menggunakan pintu tertentu dan tidak boleh mengenakan batik motif parang? Mungkin itu untuk mempertahankan keseragaman dan keindahan yang ada di dalam kompleks keraton. Aku pikir juga sekolah SMK Kasatriyan Solo ini sangat berkebaikan dengan menugaskan murid-murid mereka melayat mendiang Pakubuwono XIII, seperti apa manfaatnya bagi anak-anak itu? Mungkin itu untuk membentuk rasa hormat dan kesadaran sejarah yang lebih kuat di kalangan mereka.
 
Aku rasa ini kaget banget! Siapa yang bilang pintu keraton bisa dibuka untuk umum? Belum lagi mereka mau melayat raja seperti itu 😲. Aku pikir ini salah keputusan, kalau gini sih apa dengan kehormatan raja? Mereka harus dihormati sebagai raja ya!
 
Aku pikir gokil banget kalau masyarakat umum bisa masuk ke keraton Surakarta untuk melayat Pakubuwono XIII. Aku rasa itu bukan kebajikan orang biasa, tapi lebih seperti cara penguasa memperkasa diri mereka sendiri. Kalau mau kenal dengar dan menghormati, ada cara lain yang lebih sopan banget.

Aku rasa sekolah SMK Kasatriyan Solo harus lebih teliti dalam pengajuan rencana ini. Mereka harus mempertimbangkan bagaimana rencana mereka bisa jadi membuat masyarakat umum merasa tidak nyaman atau mengganggu kehidupan di kompleks keraton.
 
πŸ™ Masukin keraton aja wong melayat gureng... nggak sabenaraha. Pintu Kori Kamandungan? Batik parang? Wonten ajaran agama, kudu dihormati. Saya nggak setuju banget duit itu. πŸ€·β€β™‚οΈ Saya pikir warga Solo bisa melayat Pakubuwono XIII tanpa harus masukin kompleks keraton, deh. Dengan cara lain aja, misalnya di benteng atau di tempat umum. Wonten sih banyak yang belum tahu tentang sejarah Keraton Surakarta, nanti bisa lebih siap banget. 😊
 
Maaf ya... Saya merasa sedih sekali mendengar kabar ini πŸ€•. Pakubuwono XIII benar-benar penguasa yang bijaksana dan sederhana. Aku rasa orang-orang Solo sangat berguna mengingatkan mereka tentang sejarah dan kebudayaan Solo dengan melamar mendoakan dia di Keraton Surakarta πŸ™. Saya harap murid-murid SMK Kasatriyan Solo bisa belajar banyak dari Pakubuwono XIII tentang nilai-nilai yang sangat penting untuk menjadi manusia yang baik πŸ’–.
 
aku pikir ini gampang2 banget, siapa yang tidak suka memperkasa diri sama pihak berwenang kan? tapi apa yang penting di sini adalah kita bisa bertemu sama Pakubuwono XIII di kompleks keraton, aku rasa ini kesempatan besar buat kita belajar dan menghargai warisan dari dia. aku juga paham kenapa warga Solo perlu dipersilakan sama pihak berwenang untuk mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan. tapi kalau kita terlalu formal, aku rasa bisa jadi kita lupa akan nilai-nilai kebudayaan dan sejarah yang ada di kompleks keraton ini 😊
 
Pagi ini aja kabar yang terus memadupadanya... Ngeluhin ari sambil mendoakan pakubuwono XIII itu kayak nyaman aja. Siapa tau yang ingin melayat raja itu, tapi ngomongin masuk kompleks keraton Surakarta sih, kayak ada ajakan sama pihak berwenang. Kalau aja mau ngerayamu sendiri, harus pakai batik motif parang aja 😳, jadi gak bisa nyaman bareng raja itu. Bahkan sekolah SMK Kasatriyan Solo yang terletak di dalam benteng keraton juga mau melayat... kayak kalau mau mengetahui sosok raja itu sendiri aja. Ngeluhin ari aja, kalau aja ngerayamu sendiri bareng raja itu, toh ngomongin bisa nyaman bareng raja itu 😴
 
Wah, kabar gembira sih, warga Solo bisa melayat raja keraton Surakarta lagi 😊. Tapi, aku masih ragu-ragu, apa deha? Kalau semua orang bisa masuk ke kompleks keraton itu, berarti pihak berwenang tidak peduli lagi dengan aturan-aturan di dalamnya, kan? πŸ€”

Dan, wahai sekolah SMK Kasatriyan Solo, aku penasaran sih kenapa kamu ingin anak-anakmu melayat Pakubuwono XIII? Apa kamu juga ingin membuat mereka tahu tentang sejarah Kota Solo itu? πŸ˜‚ Tapi, aku masih ragu-ragu, apakah ini semata-mata untuk memperkasa diri mereka atau apa lagi? πŸ€·β€β™‚οΈ

Aku rasa perlu ada aturan yang lebih ketat, agar semua orang bisa melihat bahwa keraton Surakarta itu bukan hanya tempat melayat raja-ratu, tapi juga tempat yang harus dihormati dan dirayakan dengan baik. πŸ™
 
kembali
Top