Warga Resah soal UU Perpajakan, Usik Dana Pensiun dan Pesangon

Kebutuhan pensiun yang besar menggambarkan ketakutan warga masyarakat terhadap tuntutan pajak yang semakin meningkat di Indonesia. Mereka tak ingin kehilangan sisa-sisa uang pensiun mereka untuk membayar biaya pajak, sehingga usia tamu di rumah mereka menjadi 'pesangon'.

Pemerintah menetapkan pajak pada bumi dan bukannya pada kepemilikan tanah yang dimiliki. Maka dari itu, warga yang memiliki tanah tetapi tidak ada uang untuk membayar pajak semakin khawatir. Menurut data Biro Pajak Kecil dan Menengah (BPKM), warga yang memiliki tanah dengan nilai sekitar Rp 1,2 miliar hampir seluruhnya tidak bisa membayar pajak karena tidak punya uang untuk membayarnya.

"Warga yang tidak bisa membayar pajak akan dihukum dengan biaya tambahan. Jika mereka tidak membayar lagi, maka mereka akan menghadapi sanksi lebih lanjut," kata Ketua BPKM, Yohan Effendi.
 
Pensiun orang tua sih yang utama di hati kita ya 🤗. Tapi apa salahnya jadi begitu berat? Mereka sudah tidak bekerja lagi dan sudah butuh saran dan bantuan dari anak-anak mereka aja. Makanya gini, pemerintah harus cari solusi agar orang tua tidak kehilangan sisa-sisa uang pensiunnya, bukan memaksakan mereka harus membayar pajak yang banyak🤯. Biar lebih mudah, bisa ada program bantuan pajak atau apa aja salahannya? 🤑
 
Pagi aja ya, aku liat kabar ini makin seru... Warga yang memiliki tanah tapi gak punya uang untuk membayar pajak dihukum dengen biaya tambahan? Gini makin mengejutkan. Aku pikir pemerintah mau atur pajak agar tidak terlalu berat bagi warga, tapi ternyata ada yang dihukum karena gak bisa membayarnya. Itu bikin aku merasa agak kurang yakin tentang kebijakan ini... Mungkin penting banget buat pemerintah untuk memastikan semua warga membayar pajak, tapi aku tahu itu tidak mudah. Aku hanya harap ada solusi yang bisa membuat semua orang bisa membayar pajak dengan aman dan tidak harus khawatir tentang biaya tambahan... 😐
 
Wahhhhh... ini makin serius banget! Kalau warga tidak bisa membayar pajak karena uang tidak ada, tapi pemerintah masih mau menetapkan biaya tambahan dan sanksi yang lebih lanjut? Itu juga bikin ketakutan warga banget. Mereka sudah takut kehilangan sisa-sisa uang pensiun, sekarang punya alasan lagi untuk tidak membayar pajak. Ini bikin mereka semakin 'pesangon' di rumahnya. Gini gini aja, pemerintah mau 'terburu-buru' menetapkan biaya tambahan tanpa pertimbangan apakah warga sudah siap? Kenapa bukan saran agar warga yang suka belanja serius banget untuk membayar pajak dulu?
 
Rumah tangga di pedesaan benar-benar berat-buruknya kan? Kalau orang kaya sudau punya banyak tanah tapi tidak ada uang, kena pajak bukannya... Suka sih kalau pemerintah ambil keputusan yang harus dibayar oleh mereka. Kita lihat aja, banyak orang yang sudah tidak bisa membayar, jadi apa yang diharapkan? Mereka akan datang ke rumah dan mengambil tanahnya... Itu tidak adil.
 
Pajak pada bumi itu gampangnya buat warga desa kesulitan. Kalau tanah itu mahal banget, tapi uang untuk bayar pajak apa lagi? Mereka harus memilih antara membayar biaya atau kebutuhan sehari-hari, seperti makanan dan obat-obatan. Sama-sama tidak faedah, kan? Dan ini sengaja buat mereka menjadi 'pesangon', tidak mau mengundang tamu. Pemerintah gak bisa bilangnya tidak sengaja, tapi gampangnya kira-kira diinginkan.
 
kembali
Top