Perubahan cara pandang masyarakat Indonesia terhadap kesejahteraan yang semakin nyata. Sebagaimana dilansir dari survei Manulife Asia Care 2025, sebanyak 56 persen responden di Indonesia memprioritaskan kualitas hidup, seperti kebebasan finansial, kesehatan, dan kemandirian dibandingkan panjang umur. Mereka juga menilai bahwa sehat berarti mampu hidup mandiri dan melakukan hal-hal penting bagi diri sendiri.
Perubahan ini mencerminkan pergeseran kebutuhan finansial masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global, kenaikan biaya hidup, serta tantangan perencanaan jangka panjang. Muncul permintaan terhadap produk keuangan yang tidak hanya memberikan perlindungan tetapi juga peluang pertumbuhan aset.
Untuk mengantisipasi dinamika ini, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia memperkenalkan produk Manulife Dynamic Smart Assurance (MDSA), sebuah Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) yang dirancang untuk memberikan perlindungan jiwa jangka panjang sekaligus potensi pertumbuhan investasi.
Produk ini menawarkan perlindungan yang tetap aktif meskipun nilai investasi menurun. Fitur No Lapse Guarantee selama 25 tahun merupakan pertama di Indonesia, berfungsi sebagai jaring pengaman yang menjaga polis tetap aktif. Selain itu, produk ini juga menawarkan bonus loyalitas hingga 500 persen dari premi dasar selama 10 tahun serta fleksibilitas pembayaran premi dan perlindungan hingga usia 110 tahun.
Dukungan tenaga pemasar menjadi kunci layanan perusahaan, menurut General Manager Agency Manulife Indonesia. Dengan lebih dari 16.000 tenaga pemasar profesional di lebih dari 50 kantor pemasaran, mereka berupaya menjangkau lebih banyak keluarga Indonesia.
Untuk pengelolaan dana investasi, Manulife menggandeng Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). Menurut Chief Economist MAMI, kondisi pasar global menuntut pengelolaan aktif dan terdiversifikasi. Diversifikasi bukan sekadar strategi, melainkan kebutuhan agar investor dapat menghadapi volatilitas pasar.
Sementara itu, permintaan penipuan finansial terus marak di Indonesia, menyebabkan kerugian masyarakat hingga Rp 7 triliun. OJK melaporkan 10 modus penipuan paling banyak jebak Gen Z.
Perubahan ini mencerminkan pergeseran kebutuhan finansial masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi global, kenaikan biaya hidup, serta tantangan perencanaan jangka panjang. Muncul permintaan terhadap produk keuangan yang tidak hanya memberikan perlindungan tetapi juga peluang pertumbuhan aset.
Untuk mengantisipasi dinamika ini, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia memperkenalkan produk Manulife Dynamic Smart Assurance (MDSA), sebuah Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) yang dirancang untuk memberikan perlindungan jiwa jangka panjang sekaligus potensi pertumbuhan investasi.
Produk ini menawarkan perlindungan yang tetap aktif meskipun nilai investasi menurun. Fitur No Lapse Guarantee selama 25 tahun merupakan pertama di Indonesia, berfungsi sebagai jaring pengaman yang menjaga polis tetap aktif. Selain itu, produk ini juga menawarkan bonus loyalitas hingga 500 persen dari premi dasar selama 10 tahun serta fleksibilitas pembayaran premi dan perlindungan hingga usia 110 tahun.
Dukungan tenaga pemasar menjadi kunci layanan perusahaan, menurut General Manager Agency Manulife Indonesia. Dengan lebih dari 16.000 tenaga pemasar profesional di lebih dari 50 kantor pemasaran, mereka berupaya menjangkau lebih banyak keluarga Indonesia.
Untuk pengelolaan dana investasi, Manulife menggandeng Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI). Menurut Chief Economist MAMI, kondisi pasar global menuntut pengelolaan aktif dan terdiversifikasi. Diversifikasi bukan sekadar strategi, melainkan kebutuhan agar investor dapat menghadapi volatilitas pasar.
Sementara itu, permintaan penipuan finansial terus marak di Indonesia, menyebabkan kerugian masyarakat hingga Rp 7 triliun. OJK melaporkan 10 modus penipuan paling banyak jebak Gen Z.