Presiden Prabowo Subianto menempatkan transmigrasi sebagai instrumen strategis dalam menjaga keutuhan NKRI. Dengan perpindahan penduduk ke daerah-daerah lambat tumbuh, kawasan sepi, hingga wilayah tanpa sinyal dan listrik, transmigrasi disebut berfungsi mengamankan tanah dan air dari ancaman aneksasi pihak luar. "Karena menurut amanat Bapak Presiden Prabowo Subianto, dengan adanya Kementerian Transmigrasi yang baru, untuk menjaga NKRI dengan perpindahnya penduduk ke wilayah yang lambat, wilayah yang sepi, tidak ada sinyal, tidak ada listrik," kata Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi.
Ia menambahkan bahwa program transmigrasi memegang peran strategis dalam pembangunan nasional. Selain berfungsi untuk pemerataan penduduk, program ini juga berperan membuka pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan memperkuat kedaulatan wilayah Indonesia. Kawasan Barelang di Batam yang akan menjadi kawasan transmigrasi pada tahun 2025 adalah contohnya.
Viva Yoga Mauladi juga menjelaskan bahwa perpindahan penduduk tidak hanya berarti pindah fisik, tetapi juga proses asimilasi antara warga transmigran dan masyarakat lokal. Ia menambahkan bahwa program ini masih dibutuhkan untuk membuka akses dan menumbuhkan pusat ekonomi baru di daerah-daerah terpencil yang membutuhkan konektivitas.
Dalam beberapa bulan ke depan, 50 usulan lokasi transmigrasi baru akan diajukan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menilai antusiasme daerah menunjukkan bahwa program transmigrasi masih dibutuhkan untuk membuka akses dan menumbuhkan pusat ekonomi baru.
"Tujuannya adalah untuk membuka akses, membuka jalan, agar tumbuh pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang baru di daerah. Seperti di daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, biayanya lebih mahal dibanding saya ke Jakarta," katanya.
Presiden Prabowo Subianto menempatkan transmigrasi sebagai instrumen strategis dalam menjaga keutuhan NKRI. Dengan perpindahan penduduk ke daerah-daerah lambat tumbuh, kawasan sepi, hingga wilayah tanpa sinyal dan listrik, transmigrasi disebut berfungsi mengamankan tanah dan air dari ancaman aneksasi pihak luar.
Ia menambahkan bahwa program transmigrasi memegang peran strategis dalam pembangunan nasional. Selain berfungsi untuk pemerataan penduduk, program ini juga berperan membuka pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan memperkuat kedaulatan wilayah Indonesia. Kawasan Barelang di Batam yang akan menjadi kawasan transmigrasi pada tahun 2025 adalah contohnya.
Viva Yoga Mauladi juga menjelaskan bahwa perpindahan penduduk tidak hanya berarti pindah fisik, tetapi juga proses asimilasi antara warga transmigran dan masyarakat lokal. Ia menambahkan bahwa program ini masih dibutuhkan untuk membuka akses dan menumbuhkan pusat ekonomi baru di daerah-daerah terpencil yang membutuhkan konektivitas.
Dalam beberapa bulan ke depan, 50 usulan lokasi transmigrasi baru akan diajukan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menilai antusiasme daerah menunjukkan bahwa program transmigrasi masih dibutuhkan untuk membuka akses dan menumbuhkan pusat ekonomi baru.
"Tujuannya adalah untuk membuka akses, membuka jalan, agar tumbuh pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang baru di daerah. Seperti di daerah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, biayanya lebih mahal dibanding saya ke Jakarta," katanya.
Presiden Prabowo Subianto menempatkan transmigrasi sebagai instrumen strategis dalam menjaga keutuhan NKRI. Dengan perpindahan penduduk ke daerah-daerah lambat tumbuh, kawasan sepi, hingga wilayah tanpa sinyal dan listrik, transmigrasi disebut berfungsi mengamankan tanah dan air dari ancaman aneksasi pihak luar.