Wamenkes Akan Tegur RS yang Tolak Warga Baduy Karena Tak Ada KTP

Rumah Sakit Menolak Warga Baduy Karena Tidak Ada KTP, Wamenkes Akan Intervensi!

Kemarin, korban pembegalan Suku Baduy ditolak oleh pihak rumah sakit karena tidak memiliki identitas Kartu Tanda Penduduk (KTP). Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono memastikan bahwa akses kesehatan terbuka bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali.

Dante menyatakan bahwa pihak Kemenkes RI akan memeriksa kejadian tersebut dan memberikan penanganan pada korban. Sementara itu, pihak rumah sakit akan menerima teguran dari Kemenkes.

"Saya akan memastikan subjeknya (korban) mendapatkan pengobatan yang benar, terlebih dahulu kita tangani dulu dengan baik. Nanti, berikut-berikutnya, untuk mencegah terulangnya hal ini, kita akan memberi teguran pada rumah sakit tersebut," kata Dante.

Dante juga menekankan pentingnya layanan akses kesehatan merupakan hak semua warga negara Indonesia. Meski pihak rumah sakit hanya menjalankan sistem yang berlaku, namun bagian penting yang tidak boleh dilupakan adalah layanan akses kesehatan tersebut.

"Kita bekerja secara sistem sih, kadang-kadang pegawai administrasi ini juga terkendala sistem. Tapi yang paling penting adalah kesehatan semua masyarakat Indonesia," ujarnya.

Kemenkes pun akan memberikan jaminan untuk memperbaiki sistem administrasi, sehingga permasalahan seperti itu tidak terjadi lagi dan tidak menghambat seseorang untuk mengakses pengobatan.
 
hehe, apa kabar? aku bilang, masih banyak hal yang belum terpecahkan di Indonesia, tapi aku rasa ada kesempatan bagus untuk memperbaiki masalah-masalah seperti ini. kalau pihak rumah sakit tidak mau menerima korban Suku Baduy karena tidak punya KTP, itu gampangnya masalah administrasi yang bisa diselesaikan dengan cepat. tapi apa yang aku lakukan? aku akan menunggu... hehe, tidak, serius aja, aku akan menunggu hingga pihak Kemenkes dan rumah sakit itu sudah memperbaiki sistem administrasinya. karna kalau kita semua bisa mengakses kesehatan dengan mudah, itu artinya kita sudah mencapai sesuatu yang sangat penting. tapi gampangnya aku tidak mau menunggu terlalu lama, aku ingin melihat perubahan segera! 🤔💡
 
gampang banget ya, apa lagi kalau korban Suku Baduy ini dipaksa menunggu sampe ada dokter bukanya bisa diobati, apa lagi kalau ktp-nya tidak ada, wamenkes harus nanggap siapa aja, tapi yang penting adalah layanan kesehatan untuk semua rakyat Indonesia. jangan sampai korban ini jadi korban lagi karena tidak bisa akses ke rumah sakit, kalau pihak rumah sakit ga peduli dengan identitas korban, maka wamenkes harus tanggung jawabnya.
 
oh ya, tapi giliran pihak rumah sakit yang harus berani bikin perubahan dulu, kalau mau punya hak akses kesehatan semua warga Indonesia, bukan cuma orang-orang yang punya KTP aja 🙄. kan kayaknya ini buat kesempatan bagai untuk di perbaiki sistem administrasi ya, jadi tidak terjadi lagi hal seperti ini 😊.
 
gue pikir ini paham banget! tp gue masih ragu, apa sih yang salah dengan pihak rumah sakit? mungkin ada kecurangan dokter atau pasien yang berpura-pura tidak punya ktp? tapi wamenkes Dante selalu sibuk memprotes orang lain, tapi apakah dia benar-benar mau cari jalan tengah? gue rasa ini semua hanya sekedar pola main politik. apa sih yang sebenarnya di balik kejadian ini? 🤔👀
 
Maksudnya kira-kira apa? Rumah sakit harus meminta KTP sebelum menyembunyi korban Baduy 😒. Bagaimana kalau korban itu belum punya KTP? Apa mau di tolak begitu saja? Belum sayang juga ya 🤷‍♂️. Wamenkes harus serius juga, tapi aku rasa mereka sudah serius, karena sudah memutuskan untuk mengintervensi 💪. Tapi, aku rasa yang paling penting adalah kita semua harus memahami bahwa layanan kesehatan itu harus terbuka bagi semua orang, tanpa ada keistimewaan 🤝. Kita semua harus sama-sama menghargai hak untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang baik 💊.
 
kembali
Top