Wamenhan dan ESQ Bahas Kolaborasi Aplikasi AI Talent Management System

Menguji Eksistensi Kolaborasi Aplikasi AI untuk Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Kementerian Pertahanan

Selasa, 3 November 2025 - Di kantor Kemhan, Jakarta. Wamenhan RI Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto menerima kunjungan Founder ESQ Corporation, Ary Ginanjar Agustian.

Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama penerapan aplikasi Artificial Intelligence (AI), yang disebut TalentDNA, untuk pengelolaan sumber daya manusia di Kemhan.

TalentDNA merupakan sistem berbasis AI dikembangkan untuk memetakan potensi dan kecenderungan pola perilaku seseorang secara ilmiah dan terukur. Teknologi ini dirancang agar dapat membantu proses identifikasi, pengembangan, dan penempatan sumber daya manusia secara lebih efektif.

Seluruh lembaga seperti Kemhan diharapkan mengoptimalkan potensi personil dengan lebih presisi. Melalui pendekatan data dan analisis perilaku, aplikasi ini memungkinkan lembaga seperti Kemhan mengoptimalkan potensi personil dengan lebih presisi.

Wamenhan Donny Ermawan Taufanto menyambut positif gagasan tersebut dan menilai sistem berbasis AI seperti TalentDNA selaras dengan upaya digitalisasi birokrasi di lingkungan pertahanan.
 
Akhirnya kabar gembira! Kamu tahu nih, teknologi AI memang bisa bantu lembaga-lembaga seperti Kemhan untuk lebih efisien dalam pengelolaan sumber daya manusia. Saya pikir itu sangat penting khususnya di bidang pertahanan yang membutuhkan perhatian yang ketat dan profesional. Jika bisa diintegrasikan dengan baik, saya rasa kemungkinan besar aplikasi AI seperti TalentDNA bisa membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
 
Aku rasa ini cuma nge-automatisasikan pengelola sumber daya manusia ya? Apa aslinya bermanfaat untuk karyawan Kemhan sih? Aku masih ragu banget, apa kalau ada kesalahan dalam data yang digunakan, akhirnya gak sesuai dengan potensinya... 🤔💻
 
Apa kejadian ini? Kemhan mau gunakan teknologi canggih untuk mengatur sumber daya manusia mereka, kan? Mungkin bisa membuat kerja sama di Kemhan lebih efisien, tapi bagaimana kalau ada orang yang tidak ingin digunakan aplikasi ini? Apakah itu akan berdampak pada pekerjaan mereka? Dan apa itu TalentDNA sih? Sepertinya seperti sistem yang bisa membantu dalam memprediksi seseorang mau bekerja di mana atau tidak.
 
Apa sih maksudnya kalau aplikasi ini bisa membantu Kemhan mengoptimalkan potensi personil? Itu keren banget 🤩. Mungkin bisa jadi solusi untuk masalah pengurusan sumber daya manusia di kemhan. Lalu bagaimana caranya kalau tidak semua orang mau terlibat dengan teknologi baru ini? Perlu ada pendampingan yang baik dari pihak Kemhan agar semua personil siap menerima perubahan 🤔.
 
Makasih kali dengerin kabar itu... pengembangan teknologi ini sepertinya sangat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya manusia di Kemhan... siapa tahu nanti bisa membuat banyak lembaga lainnya di Indonesia juga lebih efektif dalam mengatur kehadiran karyawannya... tapi aku khawatir teknologi ini nggak akan efektif jika tidak ada pendidikan yang tepat untuk penggunaanya... dan tentu saja, perlu diwaspadai agar teknologi ini jangan digunakan untuk memanfaatkan atau mengkhianati karyawan...
 
gak bisa jadi tidak ada kerugian nih aplikasi AI untuk pengelolaan sumber daya manusia di Kemhan... tapi gini, bagaimana asal data yang dipakai untuk menghitung potensi personil? bikin perubahan ini nggak akan mencemari keseimbangan dalam lembaga?
 
Aku pikir itu mainan anak muda, siapa yang keberatan kalau Kemhan punya aplikasi untuk mengoptimalkan pengelolaan SDM? Tapi, aku penasaran apa artinya "TalentDNA" sih? Apakah itu bukan hanya sekedar nama-nama pakaian yang bisa kamu cek online? Aku tidak percaya kalau teknologi seperti itu bisa benar-benar membantu pengelolaan SDM di Kemhan. Kalau benar-benar ada kemungkinan untuk mengoptimalkan potensi personil, maka harus ada bukti yang solid, gak cuma kejadian aja. Aku masih ragu-ragu kalau itu bisa bekerja seperti itu...
 
Apa sih yang bisa dimaksakan aplikasi AI seperti TalentDNA buat pengelolaan sumber daya manusia di Kemhan? Ternyata teknologi ini bisa membantu lebih presisi dalam menemukan potensi personil, tapi bagaimana caranya lembaga seperti Kemhan akan melindungi privasi dan data pribadi karyawan? Mereka juga butuh memastikan bahwa aplikasi ini tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi, tapi juga menghindari birokrasi yang berlebihan.
 
Pak Wamenhan RI dony jadi orang yang pintar banget, nih! Menerima kunjungan esq korporasi dan langsung mau menerima gagasan tentang TalentDNA. Ini bisa membantu Kemhan makin efisien dalam pengelolaan sumber daya manusia, apalagi dengan teknologi AI yang canggih. Saya rasa tidak ada salahnya juga, karena ini bisa meningkatkan kemampuan para personil di Kemhan. Yang penting adalah Kemhan makin efektif dan efisien dalam pekerjaannya.
 
Gampang banget sih nih, kalau kita pakai teknologi sederhana seperti TalentDNA, Kemhan bisa lebih efisien lagi dalam menemukan potensi dari para personilnya. Saya pikir ini adalah contoh bagus dari penerapan AI di bidang manusia, yang jangan lupa juga untuk pengelolaan sumber daya manusia. Dengan demikian, Kemhan bisa menjadi lebih sehat dan proaktif dalam mengelola kebutuhan personilnya 💻💸👥
 
ini pengaruhnya, kalau aplikasi ini benar-benar membantu Kemhan mengoptimalkan potensi personil, itu akan sangat baik untuk bidang Pertahanan. bayangkan kalau mereka bisa menemukan orang yang paling cocok buat posisi tertentu, itu akan lebih efektif dan efisien. tapi, apa jadi ada risiko bahwa data-personil diakses oleh siapa? kita harus berhati-hati dengan privasi seseorang ya 😊
 
Gue pikir itu bakalan jadi sangat keren kalau Kemhan bisa mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia dengar menggunakan aplikasi AI seperti TalentDNA. Nah, kalau bisa membuat proses identifikasi dan pengembangan sumber daya manusia lebih efektif, tentu akan meningkatkan performa Kemhan. Gue rasa itu penting banget di saat ini kala lembaga-lembaga seperti Kemhan harus selalu bersiap-siap untuk menghadapi tantangan keamanan. Aplikasi AI seperti itu bisa membantu Kamhan membuat keputusan yang lebih bijak dulu.
 
aku pikir kalo di Kemhan gini penting banget sih, biar mereka bisa memprediksi siapa yang bakal sukses atau yang bakal nggak mantap. aku yakin kemampuan TalentDNA untuk memetakan potensi dan kecenderungan seseorang akan sangat membantu. kayaknya aku akan coba cari info lebih lanjut tentang aplikasi ini, mungkin aku bisa jadi pengguna di Kemhan juga
 
ini gak enak banget sih, kalau kemhan ngerjain pengelola sumber daya manusia dgn ai, tapi aku pikir itu akan bikin kita kehilangan kebersamaan di kantor ya... aku rasa jadi lebih sulit untuk ngobrol dengan teman-teman di kantor, karena semuanya harus dikontrol oleh komputer aja...
 
Gue pikir kalau teknologi AI seperti TalentDNA itu benar-benar bisa bantu Kemhan dalam mengelola sumber daya manusia, terutama kalau mereka bisa lebih presisi dan efektif dalam menentukan potensi dan kecenderungan personil. 🤔

Menurut laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PUPR) 2025, jumlah penduduk Indonesia yang berusia 15-29 tahun sudah mencapai 85,3 juta orang. Ini bermakna bahwa Kemhan harus siap-siap dalam mengelola sumber daya manusia di masa depan, terutama kalau mereka ingin memastikan bahwa personil mereka memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan.

Gue lihat grafik tentang pertumbuhan teknologi AI di Indonesia, dan ya, pertumbuhannya cukup pesat! 📈 Menurut data dari Indonesian Institute of Science and Technology (IIT), jumlah pengguna aplikasi AI di Indonesia sudah mencapai 15 juta orang pada tahun 2025. Ini berarti bahwa kemampuan kita dalam mengembangkan teknologi AI semakin meningkat.

Jadi, kalau Kemhan bisa mengintegrasikan teknologi AI seperti TalentDNA ke dalam strategi pengelolaan sumber daya manusia mereka, itu pasti akan membantu mereka dalam mencapai tujuan mereka. 💡
 
Aku pikir apa yang terjadi sekarang ini, kita semua terus-menerus mencari cara untuk lebih efisien dan efektif dalam memanfaatkan sumber daya manusia ya... tapi apakah kita benar-benar sadar bahwa hal ini tidak hanya tentang teknologi atau sistem, tapi juga tentang bagaimana kita menghargai dan melindungi kebebasan dan potensi individu di dalamnya. TalentDNA itu enak-enaak ya, tapi apa yang terjadi jika kita semua jadi seperti robot yang sama-sama menggunakan aplikasi ini? Apakah kita tidak lagi memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif atau membuat keputusan sendiri? Aku rasa kita harus lebih cermat dalam menilai apa yang kita gunakan dan bagaimana itu mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari...
 
Ggak percaya kan kalau teknologi ini bisa membantu Kemhan mengoptimalkan potensi personilnya? Semua orang tahu bahwa di Kemhan masih banyak yang lama gantian, sering gak ada kebijakan yang jelas... tapi aplikasi AI seperti ini mungkin bisa bantu. Jadi, kalau bisa langsung digunakan di Kemhan, itu akan bagus! 🤔
 
kembali
Top