Wamen Dahnil Ingin Kru Pesawat Berpakaian Syariah saat Haji

Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak lagi-lagi menegosiasikan hal yang dianggap penting bagi umat Islam di Indonesia. Ia ingin agar kru pesawat keberangkatan haji harus berpakaian sesuai dengan standar syariah.

Menurutnya, kru pesawat harus "proper" dan pantas, selayaknya berbusana untuk kepentingan keagamaan. Namun, ketika ditanya terkait kepastian kru pesawat yang berjenis kelamin perempuan diharuskan berhijab, Dahnil hanya menjelaskan bahwa mereka harus berpakaian dengan pantas dan sopan.

"Proper" itu saja, tidak ada rincian lebih lanjut. Tapi, dia ingin jelas bahwa mereka harus berbusana untuk kepentingan keagamaan. Saya tadi sebut "proper", yang jelas mereka harus "proper". Kalian aja nilai sendiri.

Bercerita dari Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, ada pramugari di pesawat keberangkatan haji Indonesia yang memakai rok tinggi. Dia menyatakan bahwa ini tidak sesuai dengan syari'ah dan membuat beberapa jemaah haji merasa tidak nyaman.

"Bukan masalah syari'ah, masalahnya tidak berani dia ke toilet karena melihat," kata Marwan.
 
Gue kira kan kalau pemerintah sih udah ngambil kesepakatan dengan umat Islam, tapi ternyata Dahnil masih ngajak-ajak omong kosong. "Proper" itu apa? Berarti tidak ada standar lagi? Gue pikir ini adalah contoh kasus kegagalan pemerintah dalam mengelola isu-isu yang penting bagi umat Islam.

Banyaknya pramugari yang memakai rok tinggi di pesawat keberangkatan haji Indonesia itu bukan hanya masalah kebaikan hati, tapi juga mempengaruhi kesan umat Muslim. Kalau kita ingin membuat jemaah haji merasa nyaman dan sesuai dengan syariat, maka harus ada standar yang jelas.

Gue tidak melihat apa-apa salahnya dengan pramugari itu, apalagi dia di toilet atau tidak. Yang penting adalah dia tidak membuat umat Muslim merasa tidak nyaman dengan kehadirannya. Kalau pemerintah sih mau serius dalam mengelola isu ini, maka harus ada langkah yang lebih jelas dan tegas. Tapi, kalau terus seperti ini...
 
Pokoknya, siapa yang bilang ada aturan yang harus diikuti oleh kru pesawat keberangkatan haji? Mereka kan juga punya hak untuk memilih apa saja yang ingin dipakai. Tapi, tentu saja tidak boleh sembarangan, kan?

Saya rasa masalahnya bukan soal "proper" aja, tapi juga bagaimana caranya menangani masalah tersebut. Jika ada pramugari yang memakai rok tinggi, sebaiknya kru pesawat bisa saja memberikan penjelasan kepada mereka tentang aturan-aturan keberangkatan haji itu.

Dan apa dengan perempuan yang harus berhijab? Mereka juga punya hak untuk memilih, tapi tentu saja tidak boleh sembarangan, kan? Saya rasa masalahnya bukan soal "proper" aja, tapi juga bagaimana caranya menangani masalah tersebut.

Saya pikir lebih baik jika pemerintah bisa memberikan penjelasan yang jelas tentang aturan-aturan keberangkatan haji itu, daripada hanya bilang "proper".
 
Makasih kalian bisa ngobrolin tentang ini. Aku rasa Dahnil itu senang-senang ingin memastikan semua orang di pesawat keberangkatan haji mengenakan pakaian yang "proper" ya. Tapi, aku pikir perlu diingat kalau ada perbedaan antara berpakaian dengan pantas dan sopan untuk kepentingan umat Islam, dan berhijab yang lebih spesifik.

Aku rasa ini bukan masalah tentang kebebasan orang, tapi tentang kesadaran kita sendiri. Jika kru pesawat perlu mengenakan pakaian yang sesuai dengan standar syariah, mungkin kita semua harus lebih sadar dan tidak melihat hanya "proper" saja.

Aku pikir itu bagus kalau kita bisa berdiskusi lebih lanjut tentang ini, bukan dengan cara menuduh atau memaksa. Kita bisa belajar dari satu sama lain dan membuat kesepakatan yang lebih baik untuk semua orang.
 
Sudah kapan lagi Dahnil ngerombol hal ini? Dia yang bilang "proper" itu, tapi apa benar-benar ada rincian? Ada pramugari yang memakai rok tinggi, tapi dia hanya menutup mulut dan tidak memberikan jawaban yang jelas. Marwan itu salah satu yang berani mengkritik, tapi Dahnil hanya bilang "proper" saja. Kita aja nilai sendiri sih, tapi aku rasa Dahnil lebih fokus pada mempromosikan Haji daripada menjaga privasi pasien di toilet 😒.
 
Gak percaya aja kayaknya.. Kenapa harus begitu serius soal kru pesawat? Tapi kalau mau tahu benar-benar apa yang terjadi, mungkin ada hal lain di baliknya... Misalnya, si pramugari itu memang punya alasan benar-benar tidak bisa masuk ke toilet, tapi jadi bukan karena syari'ah, tapi karena ada kekurangan fasilitas di pesawat? Atau mungkin ada orang lain yang terlibat dengan hal ini yang gak kita ketahui...
 
Gampang aja, kan? Dahnil lagi-lagi ngomong soal 'proper'. Aku rasa kalau aku buka diri, aku punya pendapat sendiri tentang hal ini... Maksudnya, apa yang dianggap 'proper' itu apa? Apakah itu sesuai dengan standar syariah atau hanya pandangan pribadi Dahnil?

Aku rasa perlu ada klarifikasi lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan 'proper'. Kalau kru pesawat harus 'proper', apa itu itu? Tidak ada jelasnya, kan? Dan kalau ada pramugari yang tidak sesuai dengan standar syariah, kenapa Dahnil tidak memberikan klarifikasi lebih lanjut?

Aku rasa ini hanya cara Dahnil untuk menghindari kontroversi, bukan soal kepedulian terhadap umat Islam di Indonesia. Aku harap bisa melihat jelas apa yang sebenarnya dimaksud dengan 'proper'... atau mungkin aku salah, kan? 😐
 
Mungkin Dahnil harus lebih jelas tentang apa yang dimaksud dengan "proper". Rok tinggi bukanlah hal besar kan? Mereka harus lebih fokus pada kenyamanan umat haji, tidak hanya soal syariah. Siapa tahu nanti ada pramugari yang memakai toples bantal di pesawat keberangkatan haji 😂.
 
waduh banget dahnil lagi jadi isu 🙄! siapa tahu apa yang diakibatkan dari perubahan seperti ini, tapi kayaknya lebih baik dia sambungkan rincian dari apa yang maksud dengan "proper". tidak ada jawaban jelas dari dia, kayaknya kru pesawat itu harus diatur dengan jelas. dan si pramugari yang memakai rok tinggi, toh dia juga tahu kan kalau ada jemaah haji yang perlu berpakaian sesuai syariat? kayaknya ini bukan isu privasi atau apa-apa, tapi tentang kehormatan dan kesopanan kepada jemaah.
 
aku rasa wakil menteri dahnil itu nggak jelas banget apa yang di maksud dia dengan "proper" apa lagi kayaknya. kalau benar-benar ingin syari'ah diterapkan, maka ada cara yang tepat untuk melaksanakannya, misalnya mengeluarkan peraturan yang jelas tentang apa saja yang boleh atau tidak boleh. tapi kayaknya dia hanya ngeluhin aja tanpa bukti yang cukup.

dan apa salahnya kalau di airport punya pramugari yang memakai rok tinggi? itu cuma kebebasan pribadi, kan. dan kalau ada yang merasa tidak nyaman karena melihat ga mungkin harus berpikir sedemikian rupa tentang pekerjaannya kayak gini.
 
aku pikir apa yang penting adalah, pesawat punya kru apa lagi? siapa bilang aku harus memakai hijab di pesawat? kayaknya kalau ada orang yang malu-malu, itu masalahku. aku suka ngobrol tentang ikan, sih. gue suka makan ikan goreng, enak banget!
 
Gue penasaran siapa yang nantinya akan dijadikan patokan untuk kru pesawat keberangkatan haji apa aja? Kalau Dahnil ingin "proper" tapi gak menjelaskan bagaimana itu berarti, maka kalau ada pramugari pakai rok tinggi, pasti itu sudah termasuk tidak "proper". Nah, kalau ada yang merasa tidak nyaman kayaknya jangan masuk ke toilet karena melihat apa aja.
 
Gue pikir kalau dahnil harus lebih spesifik lagi, apa aja yang di maksud dengan "proper" sih? Berpakaian seperti apa, ga? Seperti apa aja busana yang pantas dan sopan? Ga bisa ngatai juga banget, kayaknya dahnil ingin mengintervasi kehidupan orang lain lebih dari itu. Dan apa sih dengan rok tinggi di pesawat haji? Tidak nyaman juga sih? Gue pikir yang perlu dipertimbangkan adalah keselamatan dan nyaman bagi jemaah haji, bukan hanya masalah syari'ah ya 🤔
 
Mereka harus paham, bros! Kru pesawat keberangkatan haji tidak boleh seperti model musik atau idola, tapi harus nyaman banget untuk umat Islam. Tapi, yang jelas kru perempuan harus berpakaian sopan dan tidak bikin jemaah merasa nggak nyaman. Walaupun "proper" itu luas luas, bros!
 
Maksudnya sih apa yang dibicarakan Dahnil itu? Mereka harus "proper" tapi apa itu? Berpakaian sesuai dengan standar apa? Saya pikir lebih baik jika mereka hanya fokus pada keselamatan dan kenyamanan jemaah haji. Berbusana untuk kepentingan keagamaan itu sudah cukup banyak di tempat umrah, kok. Mereka harus bisa beradaptasi dengan situasi di pesawat, bukan? 🤔
 
Kalau mau tahu benar-benar apa "proper", aku pikir itu juga tergantung pada persepsi masing-masing. Aku tidak yakin kalau kru pesawat harus berpakaian begitu formal untuk kepentingan haji. Bayangkan, mereka ada pekerjaannya yang intens, dan kayaknya harus fokus pada pemanduannya.

Aku juga penasaran, bagaimana kru pesawat itu bisa tahu siapa yang harus berhijab? Kalau di sini sudah ada aturan, apa kalau ada kejadian aneh? Aku rasa lebih baik kalau mereka hanya fokus pada keselamatan dan nyaman bagi jemaah haji.
 
Hmm, kan kayaknya kru pesawat harus bisa memenuhi standar tertentu, tapi siapa tahu "proper" itu kan sudah cukup luas. Saya rasa pihak pesawat dan pemerintah harus bisa memberikan penjelasan yang lebih jelas tentang apa saja yang diharapkan dari kru pesawat keberangkatan haji. Jangan cuma kayak "proper" aja, tapi juga bagaimana cara mengimplementasinya tanpa menimbulkan masalah bagi mereka. Saya rasa penting juga untuk mempertimbangkan kesenangan dan kebebasan pihak jemaah haji yang pasti beragam 😊
 
iya, apa yang dibicarakan oleh Dahnil memang penting, tapi gimana kalau kita lihat dari perspektif orang lain juga? misalnya, si pramugari yang merasa tidak nyaman karena harus ke toilet, atau kru pesawat yang rileks dan tidak peduli dengan peraturan. apa yang penting, ya bahwa semua orang bersabar dan sopan. jangan salah sapaan, kita harus saling mengerti.
 
ada kayaknya dia ingin keberangkatan haji lebih formal, tapi siapa tahu dia tidak perlu memaksakan semuanya... tapi yang jadi pertanyaan sih apa itu "proper" kan? apakah dia bisa menjelaskannya dengan lebih spesifik?
 
Kasus itu memang membuat saya penasaran, tapi apa yang pasti, kita harus berhati-hati dengan istilah "proper". Apa benar-benar mereka ingin mengatakan bahwa kru pesawat harus berpakaian seperti Muslimah? Tapi, jika begitu, harus ada rincian lebih lanjut bukan? Saya pikir ada yang salah karena Dahnil tidak menjelaskan secara jelas apa itu "proper" itu. Dan, memang benar Marwan Dasopang menyatakan bahwa pramugari yang memakai rok tinggi membuat beberapa jemaah haji merasa tidak nyaman. Tapi, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kebebasan pakaian mereka sendiri, asalkan tidak melanggar undang-undang dan syariat. Saya rasa ini adalah contoh bagaimana kita harus lebih teliti dalam membicarakan masalah yang berkaitan dengan agama. 🤔
 
kembali
Top