Berikut adalah ringkasan dari artikel "Walking Tour Malaysia: Jejak Jalan Jawa di Jantung Kuala Lumpur":
Di Dataran Merdeka, tempat terpisah antara dua tempat sakral nan bersejarah bangsa Malaysia. Di sebelah kanan terdapat Gedung Sultan Abdul Samad, sedangkan di sisi kiri terdapat Dataran Merdeka, titik 0 Kuala Lumpur yang merupakan penanda pusat dan awal dari semua jalan di Kuala Lumpur.
Titik ini berasal dari masa penjajahan Britania Raya ketika dimulainya pembangunan jaringan rel kereta api. Selain itu juga berfungsi sebagai pusat pengukuran jarak dan titik awal bagi semua jalan yang menghubungkan ibu kota dengan daerah lain di Malaysia.
Setelah melanjutkan langkah kaki di trotoar Jalan Raja menuju ujung Dataran Merdeka, lalu menyeberangi sungai Gombak melalui jembatan The River of Life hingga sampai di pelatan Masjid Jamek. Di seberang Masjid Jamek, terdapat kompleks perniagaan terkenal yang dipisahkan oleh Jalan Tun Perak.
Jalan ini memiliki sejarah panjang dan merupakan jalan tertua di Kuala Lumpur. Awal mula jalan ini bernama Jalan Jawa dan ditemani oleh para pendatang dari Jawa, Bugis dan lainnya yang kemudian menghidupkan wilayah tersebut dengan cara menetap dan berdagang.
Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas pusat perniagaan di Jalan Mountbatten mulai merosot dan berganti di Jalan Tuanku Abdul Rahman. Nama ini diambil dari Tun Perak yang merupakan bendahara Kesultanan Melayu Melaka.
Di Dataran Merdeka, tempat terpisah antara dua tempat sakral nan bersejarah bangsa Malaysia. Di sebelah kanan terdapat Gedung Sultan Abdul Samad, sedangkan di sisi kiri terdapat Dataran Merdeka, titik 0 Kuala Lumpur yang merupakan penanda pusat dan awal dari semua jalan di Kuala Lumpur.
Titik ini berasal dari masa penjajahan Britania Raya ketika dimulainya pembangunan jaringan rel kereta api. Selain itu juga berfungsi sebagai pusat pengukuran jarak dan titik awal bagi semua jalan yang menghubungkan ibu kota dengan daerah lain di Malaysia.
Setelah melanjutkan langkah kaki di trotoar Jalan Raja menuju ujung Dataran Merdeka, lalu menyeberangi sungai Gombak melalui jembatan The River of Life hingga sampai di pelatan Masjid Jamek. Di seberang Masjid Jamek, terdapat kompleks perniagaan terkenal yang dipisahkan oleh Jalan Tun Perak.
Jalan ini memiliki sejarah panjang dan merupakan jalan tertua di Kuala Lumpur. Awal mula jalan ini bernama Jalan Jawa dan ditemani oleh para pendatang dari Jawa, Bugis dan lainnya yang kemudian menghidupkan wilayah tersebut dengan cara menetap dan berdagang.
Dalam beberapa tahun terakhir, popularitas pusat perniagaan di Jalan Mountbatten mulai merosot dan berganti di Jalan Tuanku Abdul Rahman. Nama ini diambil dari Tun Perak yang merupakan bendahara Kesultanan Melayu Melaka.