pixeltembok
New member
Bukaan Sekolah Rakyat di Usia Dini, Wakil Menteri Sosial Ungkap Alasannya
Jakarta - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk Sekolah Rakyat Dasar (SRD) 2 Surakarta dibuka hari ini dengan kehadiran Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono. Acara yang dihadiri oleh Walikota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, berlangsung santai dan penuh harapan bagi siswa-siswi yang baru masuk ke sekolah ini.
Dalam kesempatan itu, Agus Jabo menjelaskan alasan mengapa Sekolah Rakyat dibuka untuk usia dini. Menurutnya, tujuan utama adalah pengentasan kemiskinan sejak dini. "Kemensos bersama Kementerian lain menjemput mereka walaupun masih SD untuk bersekolah di Sekolah Rakyat," ujarnya.
Agus Jabo juga mengakui bahwa merekrut siswa SD memiliki tantangan tersendiri, karena banyak orang tua yang belum siap melepaskan anaknya menjadi mandiri. "Tidak usah khawatir, akan diurus oleh Negara," katanya kepada para orangtua dan wali murid.
Di sisi lain, Agus Jabo berpesan kepada Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Pendidik untuk menjadi orang tua kedua anak-anak mereka selama di sekolah. "Ketika di kelas akan menjadi tanggung jawab guru, di asrama akan ada wali asrama dan untuk sehari-harinya akan ada wali asuh," urainya.
Saat ini, Sekolah Rakyat Dasar 2 Surakarta memiliki kapasitas hingga 4 Rombel (Rombongan Belajar) dengan usia siswa yang bervariasi dari 8 hingga 11 tahun. "Nanti dengan proses waktu akan melakukan rekrutmen siswa lagi," ujar Agus Jabo.
Dalam kesempatan itu, Agus Jabo juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Tenaga Kerja karena lokasi SRD 2 Surakarta ini menggunakan aset milik Kemnaker. "Kalau tidak ada dari SRD 2, tidak akan ada 165 titik sekolah rakyat," ucapnya.
Walikota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, menegaskan komitmennya untuk pengentasan kemiskinan dan meyakinkan para wali murid bahwa anak-anak mereka akan mendapatkan pendidikan yang layak. "Percayakan kepada kami, kami tidak main-main, semoga bisa meringankan bapak ibu," kata Respati.
Dengan dibukaanya Sekolah Rakyat di usia dini ini, harapan baru bagi anak-anak miskin dan kurang mampu hadir. "Ingin jadi dokter" ujar Nailla Marsha Nabila (11) salah satu siswa SRD 2 Surakarta yang baru saja memulai pendidikannya. Sementara itu, Reva Aulia Mahardika (9) juga bersemangat untuk masuk ke Sekolah Rakyat karena ingin menjadi guru di masa depan.
Kesemua anak-anak tersebut akan dibimbing oleh wali asrama dan ditemani oleh wali asuh dalam mengarungi hidup mereka di sekolah ini.
Jakarta - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk Sekolah Rakyat Dasar (SRD) 2 Surakarta dibuka hari ini dengan kehadiran Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono. Acara yang dihadiri oleh Walikota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, berlangsung santai dan penuh harapan bagi siswa-siswi yang baru masuk ke sekolah ini.
Dalam kesempatan itu, Agus Jabo menjelaskan alasan mengapa Sekolah Rakyat dibuka untuk usia dini. Menurutnya, tujuan utama adalah pengentasan kemiskinan sejak dini. "Kemensos bersama Kementerian lain menjemput mereka walaupun masih SD untuk bersekolah di Sekolah Rakyat," ujarnya.
Agus Jabo juga mengakui bahwa merekrut siswa SD memiliki tantangan tersendiri, karena banyak orang tua yang belum siap melepaskan anaknya menjadi mandiri. "Tidak usah khawatir, akan diurus oleh Negara," katanya kepada para orangtua dan wali murid.
Di sisi lain, Agus Jabo berpesan kepada Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Pendidik untuk menjadi orang tua kedua anak-anak mereka selama di sekolah. "Ketika di kelas akan menjadi tanggung jawab guru, di asrama akan ada wali asrama dan untuk sehari-harinya akan ada wali asuh," urainya.
Saat ini, Sekolah Rakyat Dasar 2 Surakarta memiliki kapasitas hingga 4 Rombel (Rombongan Belajar) dengan usia siswa yang bervariasi dari 8 hingga 11 tahun. "Nanti dengan proses waktu akan melakukan rekrutmen siswa lagi," ujar Agus Jabo.
Dalam kesempatan itu, Agus Jabo juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Tenaga Kerja karena lokasi SRD 2 Surakarta ini menggunakan aset milik Kemnaker. "Kalau tidak ada dari SRD 2, tidak akan ada 165 titik sekolah rakyat," ucapnya.
Walikota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, menegaskan komitmennya untuk pengentasan kemiskinan dan meyakinkan para wali murid bahwa anak-anak mereka akan mendapatkan pendidikan yang layak. "Percayakan kepada kami, kami tidak main-main, semoga bisa meringankan bapak ibu," kata Respati.
Dengan dibukaanya Sekolah Rakyat di usia dini ini, harapan baru bagi anak-anak miskin dan kurang mampu hadir. "Ingin jadi dokter" ujar Nailla Marsha Nabila (11) salah satu siswa SRD 2 Surakarta yang baru saja memulai pendidikannya. Sementara itu, Reva Aulia Mahardika (9) juga bersemangat untuk masuk ke Sekolah Rakyat karena ingin menjadi guru di masa depan.
Kesemua anak-anak tersebut akan dibimbing oleh wali asrama dan ditemani oleh wali asuh dalam mengarungi hidup mereka di sekolah ini.