"Wacana Jembatan Donat di Jalur MRT, LRT, dan KRL Dicurigai Keliru oleh Warga
Sebuah konsep yang dipresentasikan sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan di kota Jakarta, yaitu "Jembatan Donat" atau lebih tepatnya "Pulau Donat" di atas jalur kereta api MRT-LRT-KRL, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.
Dalam sebuah diskusi yang diadakan di kota Jakarta, para ahli dan warga memandang konsep ini sebagai jawaban yang tidak tepat untuk mengelola kemacetan. Menurut mereka, pendirian jembatan di atas jalur kereta api akan menyebabkan gangguan lalu lintas dan meningkatkan waktu perjalanan.
"Jika kita ingin menyelesaikan masalah kemacetan di kota ini, maka kita perlu mencari solusi yang lebih inovatif dan efektif," kata Dr. Rudi Hartono, ahli transportasi dari Universitas Indonesia.
Sementara itu, warga juga membandingkan konsep Jembatan Donat dengan proyek-proyek lain yang telah dilakukan di Jakarta, seperti pembangunan jalan tol dan jalur kereta api. Mereka percaya bahwa konsep ini tidak perlu digunakan lagi karena telah membawa masalah yang lebih besar.
"Jika kita ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat, maka kita harus mencari solusi yang lebih baik dari konsep Jembatan Donat," kata Ibu Sri Yunita, warga Jakarta Pusat.
Sebuah konsep yang dipresentasikan sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan di kota Jakarta, yaitu "Jembatan Donat" atau lebih tepatnya "Pulau Donat" di atas jalur kereta api MRT-LRT-KRL, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga.
Dalam sebuah diskusi yang diadakan di kota Jakarta, para ahli dan warga memandang konsep ini sebagai jawaban yang tidak tepat untuk mengelola kemacetan. Menurut mereka, pendirian jembatan di atas jalur kereta api akan menyebabkan gangguan lalu lintas dan meningkatkan waktu perjalanan.
"Jika kita ingin menyelesaikan masalah kemacetan di kota ini, maka kita perlu mencari solusi yang lebih inovatif dan efektif," kata Dr. Rudi Hartono, ahli transportasi dari Universitas Indonesia.
Sementara itu, warga juga membandingkan konsep Jembatan Donat dengan proyek-proyek lain yang telah dilakukan di Jakarta, seperti pembangunan jalan tol dan jalur kereta api. Mereka percaya bahwa konsep ini tidak perlu digunakan lagi karena telah membawa masalah yang lebih besar.
"Jika kita ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat, maka kita harus mencari solusi yang lebih baik dari konsep Jembatan Donat," kata Ibu Sri Yunita, warga Jakarta Pusat.