Pihak Vivo Energy Indonesia mengumumkan bahwa seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik mereka saat ini hampir kosong. BBM jenis bensin, seperti Revvo90, Revvo92, dan Revvo95, tidak tersedia di semua lokasi SPBU Vivo. Meski stok BBM kosong, Vivo masih menyediakan produk diesel, seperti Diesel Primus Plus.
Pihak Vivo meminta maaf kepada pelanggan yang sudah menjadi loyalitas mereka. Mereka berharap dapat kembali melayani pelanggan dengan cepatnya menyediakan produk BBM berkualitas. Vivo juga mengingatkan bahwa mereka masih terus berupaya untuk menyediakan produk BBM berkualitas.
Sebelumnya, diumumkan bahwa stok BBM SPBU swasta akan terancam kosong hingga akhir tahun jika kesepakatan dengan PT Pertamina tidak menemukan titik terang pada awal Oktober. Bahkan, Shell sudah memastikan bahwa stok BBM mereka akan habis di semua SPBU mulai 3 Oktober 2025.
Direktur Jenderal Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Laode Sulaeman, mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil Shell, Vivo, BP-AKR, terkait pembelian BBM dari Pertamina. Namun, hasil pertemuan tersebut belum dipastikan.
Pertemuan antara SPBU swasta dan PT Pertamina diadakan di kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), sekitar pukul 15.30 WIB. Laode menyatakan bahwa pasokan BBM secara nasional tidak akan terganggu karena base fuel atau BBM murni tersedia, tetapi hal itu tergantung keputusan SPBU swasta apakah akan membeli base fuel dari Pertamina atau tidak.
Pihak Vivo meminta maaf kepada pelanggan yang sudah menjadi loyalitas mereka. Mereka berharap dapat kembali melayani pelanggan dengan cepatnya menyediakan produk BBM berkualitas. Vivo juga mengingatkan bahwa mereka masih terus berupaya untuk menyediakan produk BBM berkualitas.
Sebelumnya, diumumkan bahwa stok BBM SPBU swasta akan terancam kosong hingga akhir tahun jika kesepakatan dengan PT Pertamina tidak menemukan titik terang pada awal Oktober. Bahkan, Shell sudah memastikan bahwa stok BBM mereka akan habis di semua SPBU mulai 3 Oktober 2025.
Direktur Jenderal Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Laode Sulaeman, mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil Shell, Vivo, BP-AKR, terkait pembelian BBM dari Pertamina. Namun, hasil pertemuan tersebut belum dipastikan.
Pertemuan antara SPBU swasta dan PT Pertamina diadakan di kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), sekitar pukul 15.30 WIB. Laode menyatakan bahwa pasokan BBM secara nasional tidak akan terganggu karena base fuel atau BBM murni tersedia, tetapi hal itu tergantung keputusan SPBU swasta apakah akan membeli base fuel dari Pertamina atau tidak.