Mengenai Warga Jerman Ngamuk di SPBU Bone Sulsel Usai Ditolak Isi Solar
Seorang warga negara asal Jerman terlibat dalam cekcok dengan petugas SPBU di Desa Labuaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu lalu. Kejadian itu terjadi setelah WN Jerman tersebut ditolak untuk mengisi bahan bakar solar untuk kendaraannya.
Menurut Kapolsek Kahu, Iptu Andi Muhammad Amir, petugas SPBU menolak permintaan WNA Jerman tersebut karena tidak memiliki kode batang (barcode) sebagai syarat pembelian BBM bersubsidi. Hal itu memicu kemarahan warga asing tersebut.
"WNA itu marah karena ditolak mengisi solar. WNA itu tidak bisa menunjukkan barcode, sementara petugas hanya bisa melayani pembelian senilai Rp400 ribu," kata Amir kepada wartawan. Kemudian, WN Jerman tersebut sudah mengepalkan tangan dan berteriak dalam Bahasa Inggris.
Kapolsek Kahu menjelaskan bahwa kesalahpahaman itu terjadi karena miskomunikasi antara petugas SPBU dengan WNA Jerman tersebut. Petugas SPBU tidak memahami bahasa Inggris, sementara WNA Jerman tersebut tidak memahami bahasa Indonesia.
"Jadi ini hanya kesalahpahaman saja. Tapi, tidak ada tindakan kekerasan, hanya bersitegang adu mulut, karena miskomunikasi," ungkapnya.
Setelah terlibat cekcok, WN Jerman tersebut meninggalkan lokasi kejadian dengan tidak mendapatkan tambahan BBM jenis solar. Iptu Amir memastikan bahwa situasi sudah kondusif dan tidak ada insiden lanjutan setelah kejadian itu.
Seorang warga negara asal Jerman terlibat dalam cekcok dengan petugas SPBU di Desa Labuaja, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu lalu. Kejadian itu terjadi setelah WN Jerman tersebut ditolak untuk mengisi bahan bakar solar untuk kendaraannya.
Menurut Kapolsek Kahu, Iptu Andi Muhammad Amir, petugas SPBU menolak permintaan WNA Jerman tersebut karena tidak memiliki kode batang (barcode) sebagai syarat pembelian BBM bersubsidi. Hal itu memicu kemarahan warga asing tersebut.
"WNA itu marah karena ditolak mengisi solar. WNA itu tidak bisa menunjukkan barcode, sementara petugas hanya bisa melayani pembelian senilai Rp400 ribu," kata Amir kepada wartawan. Kemudian, WN Jerman tersebut sudah mengepalkan tangan dan berteriak dalam Bahasa Inggris.
Kapolsek Kahu menjelaskan bahwa kesalahpahaman itu terjadi karena miskomunikasi antara petugas SPBU dengan WNA Jerman tersebut. Petugas SPBU tidak memahami bahasa Inggris, sementara WNA Jerman tersebut tidak memahami bahasa Indonesia.
"Jadi ini hanya kesalahpahaman saja. Tapi, tidak ada tindakan kekerasan, hanya bersitegang adu mulut, karena miskomunikasi," ungkapnya.
Setelah terlibat cekcok, WN Jerman tersebut meninggalkan lokasi kejadian dengan tidak mendapatkan tambahan BBM jenis solar. Iptu Amir memastikan bahwa situasi sudah kondusif dan tidak ada insiden lanjutan setelah kejadian itu.