Viral Warung Epy Kusnandar di Jaksel Diduga Kena Pungli, Ini Penjelasan Polisi

Polisi Jaksel menyangkal kabar dugaan pungutan liar di warung milik Epy Kusnandar alias Kang Mus dan Karina Ranau. Menurut Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, bukan ada kegiatan pungli, melainkan adu mulut antara dua tukang parkir dengan pengelola warung.

Kisah tersebut terjadi Minggu lalu malam di Haji Samali, Pancoran, Jakarta Selatan. Warung yang dikelola Karina sudah hampir tutup saat kedatangan dua pria yang meminta makan. Namun, stok makanan sudah habis dan mereka tidak mau meninggalkan tempat tersebut. Akhirnya, terjadi pertengkaran antara mereka dengan pengelola warung, yang akhirnya tercatat di kamera ponsel dan menjadi viral di media sosial.

Penyelidikan menunjukkan bahwa kedua pria itu memang biasa nongkrong di sekitar warung sebagai tukang parkir. Mereka sempat meminta makan tanpa memperhatikan keadaan stok makanan yang sudah habis. "Itu tukang parkir yang biasanya menghampiri tempat ini. Jika pengelola warung tutup barang, dia tidak mau, akhirnya dengan nada tinggi mereka begitu, akhirnya terjadi pertengkaran mulut," kata Kompol Mansur.

Kapolsek Pancoran menegaskan bahwa bukan ada kegiatan pungutan liar di warung tersebut. Yang terjadi hanya adu mulut antara dua tukang parkir dengan pengelola warung yang pada akhirnya mengakibatkan pertengkaran.
 
Hehe, aku pikir ini kalau kalah musuh deh siapa? 🀣 Tapi ternyata bukan ada hal yang jujur lagi, cuma dua tukang parkir yang sibuk makan dan takut kena dikeluarkan, lalu keluar cerita palsu. Hmm, serasa pengen ngobetin kasus ini lebih. πŸ€” Mau tahu siapa yang benar-salah?
 
Hmm, aku pikir kayaknya polisi Jaksel bisa lebih transparan buat kita. Mereka bilang ada dueling antara 2 orang tukang parkir dan pihak pengelola warung, tapi aku masih rasa ada yang tidak jelas. Karena siapa yang bilang pertengkaran itu mulut, ya? Aku pikir ada lagi hal yang tidak tercatat di luar sana.
 
Gue ngikuti cerita ini dan gue rasanya kayak gue punya teman baik si Epy Kusnandar alias Kang Mus. Nah, gue penasaran apa yang terjadi kalau temen-temen itu bisa makin heboh aja karena adu mulut. Kalau ada tukang parkir yang nggak mau tutup barang dan langsung meminta makan tanpa perhatian stoknya, mungkin pengelola warung itu punya alasan yang benar. Tapi gue rasa Kapolsek Pancoran malah terlalu cepat menyangkal cerita ini. Gue pikir kalau ada yang salah, gue akan membaca lebih lanjut. πŸ€”
 
πŸ€” Maksudnya siapa nggak pernah kesini? Ada dua pria nongkrong di warung, stok makanan habis aja, tapi mereka jangan mau meninggalkan tempat itu πŸ΄πŸ˜’. Pengelola warung punya kanan-kanan yang dia tutup barang, sih πŸ˜…. Tapi pertengkaran malah viral di media sosial, kayaknya orang-orang suka ngomong-ngomongan aja πŸ“±πŸ’¬.

πŸ‘€ Jadi, apa kegiatan pungutan liar siapa? Ngomong-ngomongan aja, kan? πŸ˜‚ Maksudnya, kalau pengelola warung tutup barang, tukang parkir itu tidak mau, jadi pertengkaran mulut. πŸ™„ Kompol Mansur bilang begitu, tapi saya rasanya masih ada kejutan di balik cerita ini... πŸ€”
 
iya, kan nggak bakal bisa dipercaya kalau polisiJaksel mau bilang ada pungutan liar di warung Kang Mus aja, kayaknya kapolsek pancoran gak berani sih, malah bilang kalau hanya adu mulut antara tukang parkir dan pengelola warung. tapi kenapa gini, kalau sebenarnya terjadi pungutan liar, apa ada yang salah dengar? kayaknya kapolsek pancoran hanya mau memutar cerita dengan cara yang lebih mudah dipercaya, tapi nggak masuk akal, kan? :))
 
Gue cedot, apa jadi kalau kompol mau menangani masalah pungutan liar di Jakarta? Gue sendiri sudah pernah lihat video viral itu dan gue pikir siapa yang lebih sering nongkrong di warung sih, tukang parkir atau pengelola warung. Maka apa kebanyakan temen-temen kita yang bilang ada pungutan liar di Jakarta sih?
 
Gue pikir gini, siapa yang bilang ada pungutan liar tuh tapi bukan dari pengelola warung aja, tapi juga dari tukang parkir yang jujur nge-makan tanpa perhatian stok makanan di warung. Mereka yang mau nongkrong dan makan tanpa memikirkan apa-apa itu tidak benar-benar adu mulut dengarkan pengelola warung ya...
 
Hmm, ini sedikit mengejutkan ya... sih, kalau warung itu dulu kena kegaduhan seperti ini, mungkin harus ada pemeriksaan lebih lanjut sih, gimana nih caranya agar tidak ada kesempatan untuk terjadi adu mulut seperti ini lagi di masa depan.
 
omg sih, kalau gini nggak ada konsekuensi apa kejadian di warung itu? siapa ngepiksa siapa ngedominasi, tapi ga ada orang yang kalah. aku pikir si Epy dan Karina harus ngobrol lebih serius dulu, jangan cuma adu mulut aja πŸ˜’. kalau pengelola warung tutup barang apa dia juga sibuk ngeliat2, kan? gak usah terus2 mengeremkan mereka kayak itu πŸ™„
 
Maksudnya gampang banget sih, kabar pungutan liar itu cuma cerita palsu aja. Kalo benar-benar ada pungutan, mantap kok polisi Jaksel yang terus sengat-sengat. Tapi ini hanya tentang adu mulut antara dua tukang parkir dan pengelola warung, sih. Kalau gak ada bukti, kabar itu tidak perlu dipertahankan. Jadi, jangan terlalu cepat percaya kabar palsu aja πŸ™„
 
Dah, kalau begitu, kayaknya si Kompol Mansur udah benar-benar menyikapi situasi yang terjadi. Adu mulut itu memang bisa jadi bukan sesuatu yang sederhana, tapi gampangnya dia sudah ngatai siapa yang salah dan siapa yang tidak. Tapi aksi si tukang parkir nih kayaknya agak galat, karena kalau warung udah tutup dan stok makanan habis, itu sudah bukan pertanyaan lagi apa-apa.
 
ya udh lihat ceritanya, kayaknya tidak ada yang salah sama sekali, sih... dua tukang parkir smptrn beradu mulut dgn pengelola warung, tapi jangan pilih kasihan aja, udh tercapa di kamera ponsel dan viral aja...
 
Haha, kayak giliran siapa yang paling tidak tahu! πŸ˜‚ Ngomong-ngomong kalau ada adu mulut di warung, nggak perlu bawa kepolisian ya? 🀣 Pada kenyataannya, aku pikir itu semua sudah bikin viral karena ada konflik antara pengelola warung dan tukang parkir. Aku rasa kalau ada yang salah, itu pengelola warung yang harus lebih bijak mengelola stok makanan. πŸ€” Dan siapa tahu, kalau ada solusi yang lebih baik, seperti ada sistem pemesanan online atau apa-apa ya? πŸ“Š Kalau tidak, aku rasa aku akan pergi ke tempat lain yang lebih nyaman 🍴
 
Hehe, nggak perlu capek nanti kalau ada rumor tentang pungutan liar lagi. Yang penting, keadaan di warung itu malah jadi viral karena adu mulut antara tukang parkir dan pengelola warung. Kalau seseorang mau pakai ponsel untuk mengabadikan hal yang nggak pantas, jangan sengaja jadi cerita viral aja. Kenapa kita gini, kayaknya kalau nggak ada kegiatan yang positif, kita fokus pada yang negatif aja.
 
gini deh, kalau gak ada kejadian lucu seperti ini nggak akan viral di media sosial πŸ˜‚. tapi serius aja, tukang parkir gini harus lebih sopan dulu kayaknya, jangan cuma nongkrong tanpa memikirkan pengelola warung. sih pertengkaran mulut itu sebenarnya nggak masalah, tapi kalau gak ada kejadian lucu seperti ini, nggak akan diingat lagi 🀣.
 
Pagi ini saya lihat viral di media sosial tentang adu mulut di warung Haji Samali. Saya rasa pengelola warung itu benar-benar tulus, tapi ada yang membuat saya kekejadian adalah kedua tukang parkir itu benar-benar tidak peduli dengan keadaan stok makanan. Mereka cuma mau makan apa saja, seperti gado-gado kosong atau sate bosok. Yang salah sih mereka, tapi pengelola warung yang terus menolak memang benar-benar ada alasan. πŸ€”
 
Maksudnya, siapa yang bilang punggut liar kalau kebanyakan orang di Indonesia malah suka curhat di media sosial kan? 🀣 Mereka udah terlalu banyak ngobrol tentang hal-hal kecil ini, kayaknya mau mengkhawatirkan orang lain. Dan kadang-kadang yang salah siapa, sih tukang parkir aja yang ngomong-momong gitu dan ngedakin warung pengelolanya, kalau nggak sengaja terjadi pertengkaran, itu juga tidak masalah kan? πŸ€” Kepada pengelola warung, harusnya dia bisa menangani hal-hal kecil ini dengan sabar, jangan terlalu cepat marah ya... πŸ™„
 
aku rasa kalau dia tukang parkir, dia harus lebih berhati-hati bukan? jadi apa yang salah sih kalau dia meminta makan tanpa stok yang ada keadaannya, kan? aku pikir ada masalahnya lain ya, misalnya apa yang terjadi kalau pengelola warung tidak mau melayani mereka? πŸ€”
 
kembali
Top