ini casusnya terasa sangat berat banget bro, khususnya bagiku yang peduli dengan isu-isu gender dan keselamatan anak-anak di sekolah... sih, kalau kita lihat dari perspektif gender, perempuan di sini bisa dikatakan sebagai korban kekerasan. tapi apa yang terjadi adalah, pihak sekolah malah duduk di sisi penjahat, bukan memerangi kejahatan ini.
dan kalau kita lihat dari aspek kesadaran dan etika sosial, ya... banyak hal yang bisa kita perbaiki, mulai dari meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesetaraan dan tidak diskriminasi di sekolah. tapi apakah kita benar-benar memikirkan tentang apa yang terjadi dengan korban ini? bagaimana dia merasa setelah terluka parah?