Viral Nenek di Jakbar Belanja Pakai Uang Palsu, Tiap Lembar Dibeli Rp 50 Ribu

Di Pasar Patra, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terjadi kejadian menarik yang membuat warga dan pedagang curiga. Seorang nenek berusia 70 tahun, yang diduga bernama RM, belanja menggunakan uang palsu. Dalam rekaman video yang beredar, nenek tersebut memasukkan uang pecahan Rp 100 ribu ke dompetnya yang diduga palsu.

Kejadian ini mengejutkan banyak orang di sekitar pasar, termasuk pedagang yang mengatakan bahwa uang-uang itu diduga palsu. "Kalau kemungkinan uang palsunya cuma satu, kita bisa maklum. Tapi kalau dua, maaf nih, ibu sebelumnya beberapa hari yang lalu, belanja di ibu itu beli tomat, uangnya palsu juga," kata salah satu pedagang.

Pedagang lainnya mengatakan bahwa nenek RM seringkali mengunjungi pasar tersebut dan selalu menggunakan uang yang diduga palsu. "Ibu itu, ibu pernah belanja di sana juga, makanya ibu langsung di foto tuh, pas belanja di sini juga ada di foto tuh. Bukan apa-apa, bukan, ini ibu-ibu ada indikasi pengedar uang palsu ya, nih," kata seorang pedagang lainnya.

Saat dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, AKP Ganda Jaya Sibarani, menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan nenek RM dan menyita empat lembar uang pecahan Rp 100 ribu yang diduga palsu. "Jadi, saya dapet informasi dari warga yang ngamanin ibu-ibu, terus kita ke sana ada seorang ibu-ibu berumur 70 tahun, terus kami dapat serahan (barang bukti) dari warga ada empat lembar uang palsu pecahan 100 ribu," kata Ganda.

Ganda menjelaskan bahwa RM itu saat kejadian tengah berbelanja di pasar menggunakan uang diduga palsu tersebut. Dia menyebutkan bahwa uang yang digunakan diduga palsu lantaran terdapat kesamaan nomor cetak pada uang-uang tersebut. "Secara kasat mata sih ya terlihat diduga uang palsu karena nomornya sama, nomor serinya. Dari empat lembar itu double double, yang dua nomornya sama terus yang dua lagi juga nomornya sama," jelas Ganda.

Namun, dia menjelaskan bahwa pengecekan uang tersebut harus melalui laboratorium forensik. Dia menyebutkan saat ini RM pun masih dimintai keterangan di Mapolsek Kebon Jeruk.
 
Hmmp, kayaknya ada seseorang yang terus-menerus belanja dengan uang palsu πŸ˜’. Mungkin dia tidak tahu uang itu palsu atau dia tidak ingin mengeluarkan uang asli. Tapi apa yang penting adalah ia menggunakan uang palsu dan bukan uang yang benar, ya? πŸ€”

Saya pikir pihak kepolisian melakukan yang tepat dengan menangkap nenek tersebut dan menyita uang pecahan Rp 100 ribu yang diduga palsu. Tapi, apa yang harus dilakukan dengan nenek RM itu? Apakah dia akan dihukum atau diintervensi lebih lanjut? πŸ€”

Saya rasa penting juga untuk memahami mengapa nenek RM menggunakan uang palsu. Mungkin ada alasan tertentu yang kita tidak ketahui. Tapi, yang jelas adalah ia menggunakan uang palsu dan itu bukan yang benar πŸ€‘.
 
Mesti banget sih, kenapa nenek itu masih terus nggak bisa buat uang palsu yang asli kan? Di pasar-pasar besar seperti Pasar Patra dan Duri Kepa, warga dan pedagang pasti sangat curiga. Mereka tahu kalau nanti si nenek itu akan bilang siapa aja yang minta uang asli dari dia πŸ˜‚

Dan kan lagi-lagi ada foto-foto video yang beredar, si nenek RM jadi bintang kejadian ini πŸ“Έ. Pedagang-pedagang di sekitar pasar juga pasti sengaja nggak ngerti siapa aja yang memasukkan uang palsu ke dompetnya πŸ€”.

Tapi siapa tahu, mungkin nenek RM justru bingung banget sih kalau nanti mau nggali atau buat uang palsu yang asli? Mungkin dia butuh bantuan dari teman-temannya atau keluarganya untuk membuat uang yang benar πŸ€—.
 
Makasih informasinya, ya! πŸ€” Seperti yang terjadi di pasar Patra, ada nenek berusia 70 tahun yang menggunakan uang palsu πŸ€‘. Mau dipertanyakan siapa lagi yang terlibat dalam kasus ini? 🚨

Saya pikir ini mengejutkan banyak orang, termasuk pedagang yang mengatakan bahwa nenek tersebut seringkali mengunjungi pasar dan menggunakan uang yang diduga palsu 😳. Saya rasa ini bukan hal kecil, tapi gampangnya dipernahkan. πŸ™„

Tapi, ganda pengecekan yang harus dilakukan dengan laboratorium forensik ya! πŸ” Sementara itu, RM masih dimintai keterangan di Mapolsek Kebon Jeruk, makasih dia mau berbagi informasi. 😊
 
Wah, ini kayak banget cerita nyata tentang pengedar uang palsu ya... Makanya saya jujur lagi, kalau kamu beli tomat tanpa membayar, itu adalah tanda yang tidak baik πŸ€”. Saya rasa ini bukan soal usia, tapi soal kita harus lebih hati-hati dan sabar saat berbelanja. Kalau sudah ada dua kali kejadian seperti ini, maka itu sudah cukup mengejutkan. Saya harap pihak kepolisian bisa menyelesaikan kasus ini dengan cepat dan tidak ada lagi korban πŸ˜….
 
Gak percaya dulu, tapi kalau benar uang yang digunakan nenek RM itu palsu, apa lagi yang bisa kita asumsikan nih? Mungkin ada hubungan antara uang palsu tersebut dan sistem keuangan Indonesia nggak? Atau mungkin ini salah paham sama polisi, tapi jelas aja kalau uang yang digunakan nenek RM itu palsu. Tapi, siapa tahu kalau ada something fishy lagi nih...
 
Hahaha omelam, kalau uang yang dibawa nenek itu palsu, artinya semua yang membelinya dan yang menerima pembayanya juga salah. Kalau kita tidak jujur dengan uang yang kita terima, itu seperti membela orang yang melakukan kesalahan, kan? πŸ€‘πŸ˜’
 
Hmmmmm, kayaknya pas mau belanja nih nenek RM gak suka pakai asli πŸ€‘, tapi apa salahnya? Belanja menggunakan uang palsu itu nggak masalah kan? Yang pentingnya uang tersebut pasti sudah terdaftar dan semua hal yang harus dilakukan kan? Nanti kalau ternyata uang itu palsu aja, kenapa gak mau bayar dulu? πŸ˜’

Dan kayaknya pasar ini sebenarnya nggak berisiko apa-apa karena kalian semua bisa mendeteksi uang palsu ya πŸ€”. Tapi, kalau kalian tidak paham kan, kita harus saking berhati-hati saat belanja. Dan kalau ternyata ada yang salah, mungkin kalian harus membantu korban itu nih πŸ™.
 
Makanya kalau gini terjadi, kita harus waspada banget! 🀯 Selama ini, gini-ginian berlaku hanya bagi pedagang kecil-kecilan ya, tapi sekarang juga ada nenek yang bisa menggunakan uang palsu di pasar besar. Itu jadi sinyal bahwa kerusakan sistem perumahan kita masih belum terjauhi sepenuhnya. Mungkin itu karena tidak ada konsernasasi dari pihak berwenang. Kita harus waspada banget agar gini tidak terjadi lagi! πŸ’°
 
Wahhh 🀯, ini kejadian yang seru banget! Nenek 70 tahun itu nggak bisa beda antara uang palsu dan benar πŸ€‘. Pedagangnya udah terbiasa dengar dari nenek tersebut kalau uang-uang itu palsu, tapi dia masih gak percaya πŸ˜‚. Saya rasa ini salah satu contoh bagaimana kita harus selalu waspada dengan hal-hal yang tidak jelas πŸ•΅οΈβ€β™€οΈ.

Saya rasa pihak kepolisian sudah melakukan yang benar dengan mengamankan nenek tersebut dan menyita uang palsu tersebut πŸ’ͺ. Tapi, saya rasa masih ada yang harus diperhatikan yaitu bagaimana kita bisa mencegah hal ini terjadi lagi di masa depan πŸ€”. Misalnya, kita bisa membuat sistem identifikasi uang yang lebih canggih atau membuat pedagang-pedagang tersebut lebih waspada dengan hal-hal yang tidak jelas 😊.

Saya rasa ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya kesadaran dan kewaspadaan dalam berinteraksi dengan orang lain 🀝. Kita harus selalu siap untuk menghadapi situasi yang tidak terduga dan membuat keputusan yang tepat πŸ’‘.
 
Udah ngetes uang yang itu, ternyata bukannya palsu aja tapi karena sama nomornya kan... kayaknya pengguna uang harus lebih teliti lagi, tapi juga tidak bisa terlalu keras aja dengan nenek RM yang pengguna uang palsu tersebut. Tapi siapa tahu, mungkin ada kemungkinan di balik cerita ini yang tidak kita ketahui... πŸ€”
 
aku pikir ini bikin warga kesan ada pengedar uang palsu nih, tapi mungkin ada yang salah paham sih, apa asal uang itu? bisa jadi ada kesalahan pengamanan uang di bank atau tempat uang tersebut disimpan. dan nenek RM itu tidak bermaksud untuk mengedar uang, mungkin hanya bosan belanja dengan uang tunai dan tidak suka menggunakan mesin pembayar nih 😊
 
Mau aja bayangin apa yang terjadi disana nih πŸ€”. Nenek 70 tahun itu, kayaknya sering banget belanja disitu πŸ˜‚. Uang pecahan Rp 100 ribu, kamu tahu kan kalau uang itu sudah lama tidak dicetak ya? Tapi nenek itu, kayaknya nggak peduli sama sekali πŸ™„.

Saya rasa pihak kepolisian, kayaknya sengaja cari bocoran uang palsu di pasar itu πŸ˜‚. Nenek RM itu, kayaknya sengaja mau dipamerkan di sana, biar semua orang tahu bahwa kamu bisa belanja dengan uang palsu πŸ€‘.

Saya nggak setuju sama cari bocoran uang palsu disana, tapi kalau nenek itu benar-benar menggunakan uang palsu, kayaknya dia harus dibawa ke pengadilan dan dihukum πŸ€·β€β™‚οΈ. Tapi saya rasa dia hanya salah pakai, tidak nggak sadarnya uang itu palsu πŸ˜….
 
Makasih ya bro πŸ˜‚, toh sepertinya nenek 70 tahun itu gak tahu bagaimana caranya nggak ngecet uang palsu dulu deh 🀣. Siapa bilang siapa bukan bisa terjebak uang palsu, tapi kayaknya RM itu pernah belanja sebelumnya juga dan jadi kenangan yang sama ya πŸ˜‚. Tapi kan jangan salah sih, bro, uang palsu ini gak bisa dipungut dan bisa bikin masalah bagi masyarakat, apalagi kalau ada orang nggak tahu cara pembayaran πŸ€‘. Aku rasa RM itu gak punya niat jahat, tapi gak tau caranya buat menghindari uang palsu, bro 😊.
 
hehe ~ keren banget giliran nenek 70 tahun ini yang jadi korban uang palsu πŸ€‘. tapi coba aja bayangkan kalau itu bukan uang palsu, tapi uang asli yang dipalsukan... hehe. sapa sih yang bisa memalsukan uang dengan begitu baik? 🀣. dan kalau si nenek ini benar-benar menggunakan uang palsu, maka itu bukannya kejahatan kecil, tapi kejahatan yang bisa membuat pasar tersebut tidak aman untuk digunakan... hehe.
 
iya aja, kayaknya nenek RM itu keren banget bisa jalan-jalan menggunakan uang palsu sampe 4 lembar! 🀣 tapi kira-kira mau apa ya? mungkin mau bukti-buktian nih, siapa tahu uang palsunya benar-benar palsu. toh kan polisi sudah mengamankan dia dan menyita uangnya, jadi kalau uangnya palsu, itu berarti dia bisa jalan-jalan sampe 4 lembar uang palsu aja, kayak gini sih. tapi ganda bilang lagi, perlu diujikan di laboratorium forensik, karena kan belum terjamin buktinya apa? πŸ˜‚
 
Aku pikir ini nggak masuk akal, nih πŸ˜’. Apa yang salah sama orang nenek ini? Kita kayaknya harus sabar dan tidak terburu-buru dalam mengkritik orang lain. Mungkin dia itu butuh bantuan untuk memperbaiki dompet palsunya. Tapi siapa tahu, uang palsu itu memang nggak bisa dipertanggungkan.
 
Saya rasa kayaknya uang pecahan Rp 100 ribu yang digunakan oleh nenek RM itu benar-benar palsu, ya! Tapi siapa tahu, mungkin ada yang salah paham atau kesalahan saat proses pemeriksaan. Mungkin saja nenek tersebut benar-benar tidak sadap apa-apa dan hanya menggunakan uang yang sudah lama. Tapi sayangnya, ini mengejutkan banyak orang di sekitar pasar. Dan lagi-lagi, ini bukannya pertama kalinya ada kasus seperti ini di Jakarta Barat. Saya rasa kita harus lebih hati-hati saat berbelanja dan tidak terburu-buru menggunakan uang yang belum dipemeriksa terlebih dahulu πŸ˜•
 
kembali
Top