Kasus viral dapur di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito (MBG) yang melanda beberapa bulan lalu masih menyisakan banyak pertanyaan. Hingga akhirnya, Badan Geologi Nasional (BGN) memberikan klarifikasi tentang kejadian tersebut.
Menurut sumber di BGN, dapur MBG memang telah beroperasi dengan menggunakan air yang tidak aman untuk dikonsumsi. Namun, tidak seperti yang dipercaya masyarakat, kekuranganan air yang menyebabkan keracunan itu bukan karena kesalahan sengketa air antara dua perusahaan, seperti yang kemudian diunggah di media sosial.
Sumber BGN juga mengatakan bahwa beberapa karyawan RSUP Dr. Sardjito (MBG) melakukan kesalahan pengelolaan sumber daya, misalnya menyimpan air limbah di dalam sistem drainase. Hal ini menyebabkan kontaminasi air yang menyebar ke seluruh dapur dan kemudian dikonsumsi oleh para pekerja.
Dalam klarifikasi resmi, BGN juga mengatakan bahwa proses pengelolaan sumber daya air di RSUP Dr. Sardjito (MBG) perlu ditingkatkan. Hal ini untuk mencegah kejadian seperti yang terjadi pada bulan lalu.
Menurut sumber di BGN, dapur MBG memang telah beroperasi dengan menggunakan air yang tidak aman untuk dikonsumsi. Namun, tidak seperti yang dipercaya masyarakat, kekuranganan air yang menyebabkan keracunan itu bukan karena kesalahan sengketa air antara dua perusahaan, seperti yang kemudian diunggah di media sosial.
Sumber BGN juga mengatakan bahwa beberapa karyawan RSUP Dr. Sardjito (MBG) melakukan kesalahan pengelolaan sumber daya, misalnya menyimpan air limbah di dalam sistem drainase. Hal ini menyebabkan kontaminasi air yang menyebar ke seluruh dapur dan kemudian dikonsumsi oleh para pekerja.
Dalam klarifikasi resmi, BGN juga mengatakan bahwa proses pengelolaan sumber daya air di RSUP Dr. Sardjito (MBG) perlu ditingkatkan. Hal ini untuk mencegah kejadian seperti yang terjadi pada bulan lalu.